Panen Bawang Merah di Semanan - Kali Deres, Wagub DKI Akui Surprise

Jakarta Deputy Governor Surprised Shallots Harvest in Indonesian Capital

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Panen Bawang Merah di Semanan - Kali Deres, Wagub DKI Akui Surprise
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat (batik merah) mengangkat hasil panen bawang merah bersama sejumlah pejabat dinas terkait di Semanan, Kali Deres, Jakarta Barat (Foto: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Pengembangan lahan tanaman bawang merah seluas 1,5 hektar di Semanan, Kali Deres, Jakarta Barat, hasil kerjasama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuahkan hasil panen 15 ton senilai Rp140 juta dan langsung ditampung oleh PD Pasar Jaya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat yang melakukan panen bawang merah mengaku surprise, karena di kawasan industri ternyata bawang merah tumbuh subur dengan hasil panen 15 ton.

"Ini surprise bagi kita, Jakarta bisa hasilkan bawang merah dengan hasil cukup memuaskan di lahan seluas 1,5 hektar dan hal itu sebagai contoh dari pemanfaatan lahan terbuka hijau di Jakarta," kata Djarot kepada pers pada Rabu (16/12) usai panen bawang merah bersama sejumlah pejabat dari dinas-dinas terkait di Pemprov DKI Jakarta.

Pengembangan lahan bawang merah di Semanan, Kali Deres merupakan hasil kerjasama BPTP Kementan dengan Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta melalui program pengembangan pertanian di perkotaan.

Djarot menambahkan, keberhasilan panen bawang merah itu merupakan contoh pemanfaatan lahan terbuka hijau di Jakarta, dan dia memerintahkan dinas terkait untuk mengembangkan lahan pertanian serupa di seluruh DKI Jakarta dengan memanfaatkan lahan terbuka hijau.

Dia mengharapkan BPTP Kementan tetap mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta mengembangkan lahan pertanian di perkotaan, seraya mengingatkan tentang pemilihan waktu tepat dan jenis tanaman untuk mencegah petani merugi ketika harga produk pertanian anjlok di pasaran.

"Saya surprise dengan modal Rp70 juta, dengan masa tanam 60 hari dan hasilnya Rp140 juta sebagai hal yang luar biasa. Namun para petani harus tahu kapan saat menanam satu komoditas dan lainnya, karena kalau harga sedang anjlok maka petani yang merugi," kata Djarot.

Jakarta (B2B) - The planting of shallots in 1.5 hectares of land in Semanan, Kali Deres, West Jakarta in collaboration Center for Agricultural Technology of Indonesian Agriculture Ministry and Jakarta Provincial Government produces 15 tons of shallots worth of 140 million rupiahs and later bought by PD Pasar Jaya, regionally owned enterprises.

Jakarta Deputy Governor, Djarot Saiful Hidayat who followed the onion harvest confessed surprise, because in an industrial area was able harvested 15 tonnes of shallots.

"It´s a surprise for us, Jakarta could produce shallots with satisfactory results in 1.5 hectares and it is as an example of the use of green open space in Jakarta," Mr Djarot told the press on Wednesday (16/12) after following the harvest with some officials of related departments in the city government.

The planting shallots in Semanan, Kali Deres as a result of cooperation Center for Agricultural Technology of Indonesian Agriculture Ministry and Jakarta Provincial Government through the agricultural development programs in urban areas.

Mr Djarot added that these successes is an example of the use of green open land in Jakarta, and he instructed related agencies to develop similar agricultural land throughout Jakarta by utilizing green open land.

He expects the ministry continue support the efforts of the city government to develop agricultural land in urban areas, while reminding about the exact timing and the type of crops to prevent farmers from losing money when the price of agricultural products fell in the market.

"I was surprised with a capital of 70 million rupiahs, 60-day growing season and harvest 140 million rupiahs as an extraordinary thing. But farmers have to know when to plant, because if the price is down, the farmers are the losers," Mr Djarot said.