Harga Jagung Rp3.150 Dikunci Perpres, Mentan Dorong Luas Tambah Tanam di Sulut
The Lowest Price of Corn in Indonesia are Set by Presidential Decree
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Manado, Sulawesi Utara (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengawali kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Utara pagi ini, Jumat (26/8) dijadwalkan melakukan panen jagung dengan mekanisasi di Desa Tontalete, Kecamatan Kauditan di Kabupaten Minahasa Utara bersama Gubernur Olly Dondokambey, yang dilanjutkan kegiatan rapat koordinasi (Rakor) Pangan di kantor gubernur, Kota Manado setelah Mentan dan rombongan dari Jakarta menunaikan ibadah Shalat Jumat.
Mentan mendorong para petani jagung dan pihak terkait di seluruh Indonesia untuk melakukan luas tambah tanam agar Indonesia dapat mencapai swasembada jagung, yang didukung oleh Presiden RI Joko Widodo dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengunci harga beli jagung di tingkat petani Rp3.150 per kg dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) diperintahkan ikut menyerap jagung petani sesuai Perpres dengan kadar air 15%.
"Tidak ada lagi yang boleh membeli jagung Rp1.500 per kg seperti terjadi selama ini, karena hal itu sangat membebani petani dan membuat mereka tidak bergairah meningkatkan luas lahan tanam apalagi meningkatkan produksi. Tidak ada tawar menawar lagi. Kita harus serius membela petani," kata Mentan saat panen jagung dengan mekanisasi di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pekan lalu (20/8).
Menurutnya, pemerintah memastikan tidak akan ada lagi impor jagung hingga Desember 2016, semua pihak harus membeli langsung kepada petani. Dampaknya akan positif bagi Indonesia, seperti saat ini pemerintah berhasil menurunkan impor jagung hingga 60% dibandingkan 2015 yang mencapai 3,6 juta ton.
Kementerian Pertanian RI (Kementan) berupaya mencapai target luas tanam jagung hingga 1,5 juta hektar di seluruh Indonesia sehingga dapat memenuhi kebutuhan di dalam negeri tanpa harus tergantung lagi pada jagung impor, sementara impor jagung Januari - Mei 2016 hanya 880.837 ton dari periode yang sama pada 2015 hingga 1,6 juta ton atau turun hingga 47,5% sehingga Indonesia menargetkan stop impor jagung mulai tahun depan.
"Saya canangkan tidak ada lagi impor jagung mulai tahun depan, dan untuk merealisasikan hal itu ditargetkan luas tanam jagung tahun ini 1,5 juta hektar, kita antisipasi keterbatasan lahan dengan menanam jagung bukan sekadar sebagai tanaman sela di sawah tapi integrasi dengan kelapa sawit atau karet," kata Mentan di Sumbawa pekan lalu.
Manado, North Sulawesi (B2B) - Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman will start the working visit in North Sulawesi Province this morning, Friday (August 26) with the mechanization corn harvest in Tontalete village of Kauditan subdistrict in North Minahasa district with Governor Olly Dondokambey, followed by food coordination meetings in Manado City after Minister Sulaiman and his entourage from Jakarta Friday Prayers worship.
Mr Sulaiman encourage corn farmers and stakeholders across the country to increase of arable land to achieve self-sufficiency in of corn, which is supported by President Joko Widodo by Presidential Decree that sets the purchase price of corn at the farm level 3.150 rupiah per kg, and the National Logistics Agency (Bulog ) are instructed to buy of corn farmers with 15% moisture content.
"No more maize price of 1,500 rupiah per kg as ever, because it is detrimental to farmers, and make them reluctant to increase planting area and increasing production. We must seriously defend the farmers," he said while mechanization corn harvest in Sumbawa district of Nusa Tenggara Barat Province last week (August 20).
According to him, the government ensures there will be no imports of of corn until December 2016, all parties have to buy from the farmers. The impact will be positive for Indonesia, such as the current government managed to reduce the import of maize by 60% compared to 2015 which reached 3.6 million tons.
Indonesian government through the Agriculture Ministry is targeting 1.5 million hectares of the corn to meet domestic needs without relying on mport, while imports in January to May 2015 to reach 1.6 million tons, and in the same period last year only 880,837 tonnes, down by 47.5%, it encourages Indonesia stop the import of maize starting from next year.
"I was instructed begin the next year for stop imports of corn, to prepare the land for corn covering 1.5 million hectares, we anticipate limited land with corn planting in oil palm and rubber plantations besides farmland," Minister Sulaiman said in Sumbawa last week.