Balitbangtan Dukung Pembangunan Taman Sains dan Teknologi
Indonesia Science and Technology Park Supported by IAARD
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Bandung (B2B) - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) berpartisipasi aktif pada pembangunan 100 Taman Sains dan Teknologi Nasional atau Science Techno Park (STP) yang diluncurkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, M Nasir dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani di Universitas Telkom di Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Kamis.
Dalam peluncuran STP, dilakukan penandatanganan komitmen kesiapan pembangunan STP oleh calon lokasi STP yang dikembangkan oleh Kemenristek Dikti. Dilakukan pula penandatanganan Memoranda Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pertanian yang diwakili Kepala Balitbangtan, Haryono; Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot S Wisnubroto, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pemerintah kabupaten kota, dan perguruan tinggi.
Menteri M Nasir mengatakan STP bakal menjadi tempat pelatihan, pemagangan, pusat disseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis ke masyarakat luas. Semua itu bisa berjalan apabila komitmen dan dukungan dari tiap pemerintah daerah yang baik. Pembangunan dan pengembangan 100 STP ini diharapkan Nasir bisa dilakukan selama lima tahun.
STP merupakan program sesuai dengan komitmen yang tertuang di RPJMN 2015-2019 dengan menetapkan arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Haryono menambahkan, terkait dengan pembangunan dan pengembangan Taman Teknologi Pertanian (TTP) yang melibatkan lahan petani dalam satu kawasan diperlukan dukungan dan komitmen yang nyata dari pemerintah daerah, terutama dalam pembangunan infrastruktur dan keberlanjutan program.
"Kreativitas seluruh institusi di bawah Kementerian Pertanian di daerah yang sinergi dengan sumber daya yang ada di tingkat lokal juga sangat menentukan dalam mendorong penguatan peran terjadinya harmonisasi antar pelaku pembangunan pertanian di wilayah," kata Haryono kepada pers usai peluncuran STP.
Bandung, Indonesia (B2B) - The Indonesian Agriculture Ministry through the Indonesian Agency for Agricultural Research and Development Ministry of Agriculture (IAARD) participate in the development of 100 National Science and Technology Parks or Science Techno Park or STP, which was launched by Indonesian Technology Research and Higher Education Minister, M Nasir and Coordinating Minister for Human Development and Culture, Puan Maharani at Telkom University in Bandung on Thursday.
The launch marked the signing of the commitment STP construction readiness by the Indonesian Technology Research and Higher Education Ministry. Followed the signing Memoranda of Understanding (MoU) between Agriculture Ministry represented by the Head of IAARD, Haryono; Head of the Indonesian Nuclear Energy Agency, Djarot S Wisnubroto; Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT), Indonesian Institute of Sciences (LIPI), local governments, and universities.
Minister M Nasir said the STP will be training centers, apprenticeship, technology dissemination center, and business advocacy center to the public. Construction and development is expected to be completed within five years.
TP is an appropriate program commitments of the National Medium Term Development Plan 2015-2019 with the policy and strategy of the development of science and technology.
Haryono added, related to the development and expansion of Agricultural Technology Park involving farmers´ fields in the region would require support from regional governments, particularly in infrastructure development and sustainability of the program.
"Creativity entire institutional synergy with the resources at the local level, will be crucial in encouraging harmonization among development actors agriculture across Indonesia," Haryono told reporters after the launch of the STP.