Mentan: "Tanami Jagung! Jangan Rumput yang Tumbuh di Kebun Sawit"

Indonesian SOE Support Support Increases National Corn Production

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mentan: "Tanami Jagung! Jangan Rumput yang Tumbuh di Kebun Sawit"
Mentan Andi Amran Sulaiman menanam jagung di lahan perkebunan kelapa sawit PTPN V di Provinsi Riau untuk sosialisasi integrasi jagung di lahan sawit (Foto2: B2B/Mac & Humas Kementan)

KOORDINASI lintas kementerian untuk perluasan lahan tanam jagung pada kawasan perkebunan badan usaha milik negara (BUMN) akhirnya membuahkan hasil. PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) tercatat sebagai BUMN pertama yang menanam jagung di tengah kebun kelapa sawit pada Jumat (17/2), sebagai realisasi rapat koordinasi Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan Menteri BUMN Rino Soemarno di Jakarta, Juli 2017 (18/7).

"Inilah sinergi luar biasa. Ini pertama kalinya BUMN menanam jagung di tengah kebun sawit. Tanami jagung! Jangan rumput yang lebih banyak tumbuh di antara tanaman kelapa sawit," kata Mentan Andi Amran Sulaiman setelah menanam benih jagung pada Jumat (17/2) pada lahan PTPN V di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Dia menambahkan, penanaman jagung di lahan kelapa sawit sesuai instruksi Presiden Joko Widodo yang menargetkan penanaman jagung pada dua juta hektar di seluruh Indonesia, antara lain dengan melibatkan instansi terkait seperti halnya PTPN V.

"Saat ini pemerintah terus mengembangkan integrasi lahan tanaman pangan dengan tanaman perkebunan seperti jagung integrasi sawit maupun jagung integrasi karet, dan tahun ini kita mampu menekan impor jagung hingga 66 persen setara dengan penghematan devisa Rp10 triliun," kata Amran Sulaiman.

Direktur Utama PTPN V Berlino Mahendra Santosa mengatakan saat ini tersedia 200 hektar lahan untuk ditanami jagung, dan selanjutnya pada Mei 2017 akan meningkat menjadi 500 hektar.

Tanaman Sela
Luas lahan kelapa sawit di Indonesia hingga 2015 mencapai 11,3 juta hektar yang merupakan 48,6% dari total luas areal perkebunan sebesar 23,25 juta hektar. Dari jumlah tersebut, perkebunan rakyat mencapai 4,58 hektar, 750.000 hektar milik BUMN dan 5,97 juta hektar dikuasai perusahaan swasta.

Menurut Mentan, penerapan tanaman sela seperti jagung di lahan kelapa sawit merupakan langkah efisiensi pemanfaatan lahan usaha tani, meningkatkan produktivitas tanaman, meningkatkan pendapatan petani, jaminan pendapatan usaha tani, dan membuka lapangan kerja.

"Selama menunggu kelapa sawit berbuah, jagung dapat ditanam antara 10 sampai 12 kali musim tanam dengan produktivitas empat hingga lima ton per hektar, sehingga dapat meningkatkan produksi jagung," katanya lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran Sulaiman memberikan bantuan berupa benih jagung hibrida varietas NT-104 untuk 700 hektar, dan 5.000 benih cabai untuk ditanam di pekarangan rumah karyawan PTPN V dan penduduk sekitarnya.

Tampak hadir Gubernur Arsyadjuliandi Rachman, Bupati Pelalawan HM Harris, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Nurendi, sementara Mentan hanya didampingi Tenaga Ahli Sam Herodian.

COORDINATION cross ministries to increase corn production by planting seeds in palm oil plantations owned by state-owned enterprises finally realized on Friday last week (17/2). SOE plantation sector, Perkebunan Nusantara Corp. (PTPN V) being the first Indonesian SOE carry out the strategic moves, as follow up coordination meeting of Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman and SOE Minister Rini Soemarno in Jakarta by mid July 2017.

"This is tremendous synergy. This is the first SOE grow maize in palm oil plantations. Let's growing corn! Do not let the grass is here," Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman in his speech on Friday (2.17.2017 in Kampar district of Riau province.

He added that it does as instructed of President Joko Widodo set a target of planting corn on two million hectares across the country, among others with the PTPN V.

"The government is currently developing integration with plantation crops, such as corn and palm oil, corn with rubber, and this year Indonesia is able to suppress maize imports by 66 percent or save foreign exchange equivalent of 10 trillion rupiah," Minister Sulaiman said.

President Director of of PTPN V Berlino Mahendra Santosa said that currently there are 200 hectares of land for corn, and then in in May 2017 will increase to 500 hectares.

Intercropping
Indonesian palm plantation area in 2015 reached 11.3 million hectares 48.6% of total area of 23.25 million hectares of plantations. Of these, smallholder reached 4.58 hectares, 750,000 hectares of state-owned, and 5.97 million hectares controlled by private companies.

Minister Sulaiman said implementation of intercropping plants for efficient agricultural land, increase crop productivity, increase farmers' income, guarantee income from agriculture, and employment.

"The corn crop can be planted 10 to 12 times a season with five tons per hectare productivity, thus increasing national corn production," he said.

On the occasion, Minister of Agriculture Sulaiman provide assistance for 700 hectares of corn seeds and chili seeds for 5,000 employees and residents for support the development of urban farming.

It was attended by Governor Arsyadjuliandi Rachman, Pelalawan District HM Harris, Commander of Sumatera's Bukit Barisan Military Command Maj.Gen Lodewyk Pusung, Riau Police Chief Inspector General Zulkarnain, Commander of Riau's Wirabima Resort Military Command Brigadier General Nurendi, while Minister Sulaiman only accompanied by special staff Sam Herodian.