Upsus Pajale, 26 Kabupaten Diberi Waktu Hingga Oktober 2015

26 Districts Failed to Boost Agricultural Production

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Upsus Pajale, 26 Kabupaten Diberi Waktu Hingga Oktober 2015
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan tabel kinerja Upsus Pajale (Foto: Humas Kementan/Abiyadun dan Data: Kementan)

Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI memberi kesempatan kepada 26 kabupaten yang kinerjanya rendah dalam pencapaian produksi padi, jagung, dan kedelai (Pajale) apabila tidak tercapai target pada evaluasi Oktober 2015, dan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman telah melaporkan pemberian reward and punishment bagi 10 kabupaten terbaik dari hasil evaluasi Upaya Khusus (Upsus) Pajale kepada Presiden RI Joko Widodo.

"Untuk itu, bagi 26 kabupaten berkinerja rendah diharapkan bekerja lebih keras lagi, mengingat apabila tidak tercapai target pada evaluasi Oktober 2015, maka tidak akan dialokasikan anggaran tahun 2016 untuk seluruh program pada dua puluh enam kabupaten tersebut," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam arahannya saat membuka Rapat Koordinasi Perkembangan Produksi dan Serapan Gabah/Beras 2015 di Jakarta, Selasa.

Menteri Amran menambahkan, apabila ke-26 kabupaten gagal mencapai target Upsus Pajale maka anggaran akan dialihkan ke daerah lain yang berkinerja baik. Demikian pula bagi 89 kabupaten berkinerja sedang agar bekerja lebih giat lagi agar tidak mendapatkan punishmen yang sama dari pemerintah pusat.

Dia menambahkan, terkait Pajale berbagai upaya yang dilakukan antara lain perbaikan jaringan irigasi, bantuan benih, pupuk, alat mesin pertanian, perluasan areal tanam, peningkatan penyuluhan, perbaikan gudang, serta kebijakan dan regulasi.

"Apabila berbagai upaya ini dapat kita kerjakan secara konsisten, maka diharapkan kita akan memperoleh necara kebutuhan, dan ketersediaan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Amran Sulaiman.

Menurutnya, menggunakan beberapa asumsi maka pada 2015 diharapkan akan mendapatkan total surplus beras sebanyak 9,4 juta ton, total surplus jagung 42,1 ribu ton, dan berkurangnya defisit kedelai menjadi 1,34 juta ton. "Hal yang perlu mendapat perhatian kita semua adalah bahwa situasi per bulan berbeda-beda. Untuk beras, Juni merupakan produksi rendah dan Juli produksi tinggi."

Jakarta (B2B) - The Indonesian Agriculture Ministry give opportunity to the 26 districts, which failed to reach the target production of rice, corn, and soybeans to improve its performance until October 2015, and Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman has reported to President Joko Widodo about reward and punishment for 10 districts who managed achieve production targets three of the food commodities.

"To the 26 low-performing districts have to work hard, because if it does not reach the target in the evaluation in October 2015, will not get a budget allocation in 2016 for all its agricultural program," said Minister Sulaiman in his speech while opened Coordination Meeting Indonesian Rice Production in 2015 here on Tuesday.

Minister Sulaiman added, if the 26 districts failed to achieve the production target so the budget will be transferred to another district. Similarly, 89 districts including the medium category, are required to work hard in order not to be sanctioned by the central government.

He added, efforts to increase agricultural production is improving irrigation, seeds, fertilizers, agricultural machinery, ekstensifkasi, agricultural extension, the quality of the warehouse, policies, and regulations.

"If we work consistently, so production of the three major food commodities increased so that Indonesia is no longer dependent on imports,"  Mr Sulaiman said.

According to him, the production of rice this year assumed surplus 9.4 million tons, 42.1 thousand tons of corn, and soybean reached 1.34 million tons. "The most important thing is a different situation for rice each month, June is the low production but production increased in July."