Balitbangtan dan Balitbangkes Sinergi Atasi Antraks, Tak Ada Moratorium Usaha Ternak

Cases of Anthrax in Humans and Animals Treated Seriously by Indonesian Govt

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Balitbangtan dan Balitbangkes Sinergi Atasi Antraks, Tak Ada Moratorium Usaha Ternak
Kepala Badan Litbang Pertanian, Muhammad Syakir memberi arahan; Kapuslitbang Kemenkes Siswanto dengan Indi Dharmayanti dan Pretty Multihartina dengan jajaran inti Balitbangtan (inset) Foto2: B2B/Gusmiati W

Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan menjalin kerjasama untuk menanggulangi dan mengendalikan kejadian Antraks pada manusia di Indonesia hampir selalu berhubungan dengan wabah penyakit Antraks pada hewan, dan Pemerintah RI memastikan tidak ada penghentian usaha peternakan (moratorium) lantaran wabah Antraks karena sudah dapat dikendalikan dan dalam kondisi aman terkendali.

"Tidak ada moratorium usaha peternakan di Indonesia, khususnya sapi dan kambing karena kasus Antraks di beberapa provinsi seperti Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah sudah dapat dikendalikan dan kondisinya aman terkendali," kata Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Muhammad Syakir di Jakarta pada Senin (6/2) usai meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Kepala Badan Litbang Kesehatan, Siswanto.

Dia menambahkan kedua lembaga riset menyatakan komitmen untuk bersama-sama mengatasi penyakit zoonosis yang dapat menular pada manusia yang akan ditangani sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.

Kepala Pusat Penelitian Veteriner Badan Litbang Pertanian (BB Litvet) Indi Dharmayanti juga meneken MoU dengan Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbang Kesehatan Kemenkes, Pretty Multihartina, mengingat Antraks merupakan penyakit prioritas yang harus segera ditangani oleh kedua kementerian.

"Kasus Antraks berpotensi berulang dan BB Litvet wajib menyelenggarakan forum group discussion (FGD) untuk melakukan kajian kebijakan nasional terhadap pengendalian dan penanggulangan Antraks pada ternak di Indonesia untuk mengeluarkan rekomendasi, karena Antraks pada ternak muncul secara sporadis sekaligus dicegah penyebarannya," kata Syakir.

Indi Dharmayanti mengatakan inovasi BB Litvet terkait penangangan Antraks antara lain vaksin Antraks yang saat ini sudah diproduksi oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) dan sudah digunakan secara luas. Dikembangkan pula vaksin Filtrat, Subunit, dan Aerosol namun masih dalam taraf evaluasi begitu pula oral vaksin sedang dalam proses pengembangan.

Syakir menambahkan, potensi kuman penyebab penyakit Antraks dapat dimanfaatkan untuk tindak kejahatan maka BB Litvet memberikan pelatihan untuk penanganan Antraks dengan Gegana Brimob Polri, Direktorat Zeni TNI AD, Markas Besar AD (Mabesad), Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri, dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

"Khusus dengan satuan Gegana Brimob Polri dilakukan alih teknologi dan pelatihan senjata biologis atau biological weapon untuk menunjang tugas Polri," kata Syakir.

Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Ministy and Health Ministry formed a partnership to combat and control of Anthrax in humans, which is closely linked with the outbreak of Anthrax in animals, and Indonesian Government make sure there is no moratorium on livestock business because of an outbreak of anthrax can be controlled.

"There is no moratorium in livestock business accross the country, especially cattle and goats after cases of Anthrax outbreak in some provinces such as Yogyakarta, Gorontalo, North Sulawesi and Central Sulawesi has been controlled," said Director General of Agency for Agricultural Research and Development of Agriculture Ministry (IAARD) Muhammad Syakir here on Monday (2.6.17) with with his counter part of health ministry, Siswanto.

He added that both the research institute´s commitment to overcome the zoonotic disease spread to humans, who will handle the appropriate duties and functions of each institution.

Director of Indonesian Research Center for Veterinary Sciences (BB Litvet) Indi Dharmayanti also signed an MoU with Director of Center for Biomedical and Health Basic Technology in Health Ministry, Pretty Multihartina, considering Anthrax are diseases that must be urgently addressed by both ministries.

"Anthrax is a potentially re-occurring and the BB Litvet must hold a group discussion forum for reviewing national policies on the control and prevention of anthrax in livestock for issuing recommendations because anthrax in cattle appears sporadically and prevent its spread," Mr Syakir said.

Indi Dharmayanti said the BB Litvet innovation related anthrax vaccines are now produced by the Center for Veterinary Pharmaceuticals (Pusvetma), and is used widely. BB Litvet also developing Filtrate vaccine, Subunit, and Aerosols including oral vaccines in development stage.

Syakir added, anthrax germs can be used for a crime, then the BB Litvet provide training for handling anthrax with the National Police, the army rngineers, Indonesian Army Headquarters, police forensic laboratory, and the presidential security forces.

"Especially with the bomb squad unit of the Police Mobile Brigade held technology transfer and training of biological weapons to support police duties," he said.