Flu Burung Merebak di China, Karantina Pertanian RI Perketat Pengawasan

Indonesia`s IAQA Tighten Supervision Anticipation of Bird Flu in China

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Flu Burung Merebak di China, Karantina Pertanian RI Perketat Pengawasan
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Banun Harpini menginspeksi jajarannya untuk meningkatkan pengawasan mengantisipasi wabah avian influenza (AI) di China (Foto: Humas Barantan)

Jakarta (B2B) - Dalam 10 tahun, 2005-2014, kasus flu burung di Indonesia pada hewan dan manusia cenderung menurun, namun Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian memperketat pengawasan pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran di seluruh Indonesia, khususnya mengantisipasi wabah avian influenza (AI) di China.

Kepala Barantan Banun Harpini mengatakan telah menginstruksikan seluruh jajarannya memperketat pengawasan menyikapi laporan resmi otoritas kesehatan Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) tentang wabah flu burung H5N7 setelah tujuh orang terjangkit, dua orang tewas dan puluha ribu ekor unggas dimusnahkan hingga 8 Desember 2016.

Menurutnya, Barantan juga mengantisipasi terjangkitnya kembali flu burung di Indonesia maka pada 28 Desember 2016 telah dilakukan pelarangan pemasukan anak ayam berumur satu hari atau day old chick (DOC) dan aneka produk unggas ke Indonesia dari tujuh negara: Belanda, Jepang, India, Perancis, Finlandia, Rumania dan Swedia.

“Pelarangan ini dilakukan berdasarkan informasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia atau OIE terkait wabah flu burung yang terjadi di negara-negara tersebut,” kata Banun kepada pers pada Rabu (4/1).

Menurutnya, kasus flu burung di Indonesia dalam 10 tahun, 2005 - 2014 menunjukkan kecenderungan menurun baik kasus pada hewan maupun manusia. Hal ini sejalan dengan penanggulangan penyakit flu burung antarinstansi yang berjalan optimal, dengan meningkatnya kepercayaan negara mitra dagang terhadap produk peternakan dan berdampak positif pada neraca perdagangan komoditas peternakan.

“Kasus flu burung saat ini yang terjadi di Indonesia mengalami tren penurunan dan hanya pada lokus kecil peternakan rakyat, sedangkan perusahaan besar yang telah menerapkan sistem kompartemen tidak menemukan kasus baru,” kata Banun.

Permentan No 44/2013

Kementan pada 2013 melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang penghentian pemasukan unggas dan/atau produk segar unggas dari RRC ke wilayah RI.

"Pengawasan antararea atau pulau di seluruh Indonesia juga menjadi salah satu kebijakan Kementan untuk mendorong pengembangan sentra unggas di tiap provinsi bebas flu burung, yang dikembangkan menjadi sumber produk unggas yag dapat diekspor," kata Banun.

Menurutnya, perbaikan sarana dan fasilitas di seluruh pos lintas batas negara yang tengah digalakkan oleh pemerintah pada akhir 2016 juga membuka peluang ekspor produk peternakan ke mancanegara termasuk ke Papua Nugini dan Timor Leste.

Sebelumnya diberitakan bahwa pada 2016 tercatat 450.128 ton telur ayam berhasil diekspor ke Myanmar, dan ekspor 19.399 ton sarang walet senilai US$7,5 miliar ke China, sementara ekspor ayam beku Indonesia juga telah disetujui oleh otoritas perdagangan luar negeri Jepang dan Korea Selatan.

Jakarta (B2B) - In 10 years, 2005 to 2014, bird flu cases in Indonesia on animals and humans tend to decline, but the Indonesian Agriculture Quarantine Agency (IAQA) of Agriculture Ministry to improve oversight across the country especially anticipating outbreaks avian influenza in China.

Director General of the IAQA Banun Harpini said it had instructed their staffs  to anticipates health authorities report the People's Republic of China about the outbreak of H5N7 bird flu after seven people infected, two people were killed and the tens of thousands of poultry were destroyed until December 8, 2016.

According to her, IAQA on December 28, 2016 banned the import of day old chick (DOC) and a variety of poultry products to Indonesia from seven countries: Holland, Japan, India, France, Finland, Romania and Sweden.

"The ban is based on information from the World Organisation for Animal Health, or OIE related to outbreaks of bird flu occurred in these countries," Mrs Harpini told the press here on Wednesday (1.4.17).

According to her, bird flu cases in Indonesia in 10 years, 2005 to 2014 showed a declining trend in animals and humans. This is in line with the prevention of avian influenza among related institutions, followed by increasing confidence in trading partner countries on farm products, and have a positive impact on the trade balance of livestock commodities.

"Cases of bird flu in Indonesia is currently declining and only at the locus of small farm people, while large companies that have implemented a system compartment found no new cases," she said.

Ministerial Regulation
The Agriculture Ministry in 2013 through the Ministerial Decree Number 44/OT.140/4/2013 concerning stop the import of poultry and/or fresh poultry products from China into Indonesia.

"Supervision across the country has also become one of the ministry's policy to encourage the development of the poultry in each province free of bird flu, by developing poultry products for export," Mrs Harpini said.

According to her, the improvement of facilities and amenities in the boundaries of the country by the government in late 2016, also opens up opportunities into export farm products into various countries, including Papua New Guinea and Timor Leste.

Previously it was reported that in 2016 recorded 450,128 tons of chicken eggs exported to Myanmar, and export 19,399 tons swiftlet nests of US $ 7.5 billion into China, while exports of frozen chicken has also been approved by the foreign trade authorities in Japan and South Korea.