Mentan Siang Ini Pimpin Rakor Pangan ke-11 di Manado

Minister Sulaiman Wiil Lead Food Coordination Meeting in Indonesia`s North Sulawesi

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mentan Siang Ini Pimpin Rakor Pangan ke-11 di Manado
Mentan Andi Amran Sulaiman (kanan) dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey (kemeja biru) panen jagung dengan mekanisasi di Desa Tontalete, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara (Foto: Humas Kementan/Putri)

Manado, Sulawesi Utara (B2B) - Siang ini, Jumat (26/8), Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dijadwalkan memimpin rapat koordinasi (Rakor) pangan Provinsi Sulawesi Utara di kantor Gubernur Sulawesi Utara di Jl 17 Agustus 69 Manado, ibukota provinsi, dengan topik utama membahas luas tambah tanam dan penyerapan gabah oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).

Rakor pangan di provinsi ke-11 ini rencananya akan dihadiri oleh Gubernur Olly Dondokambey; Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti; Danrem 131/Santiago, Brigjen TNI Sulaiman Agusto; kepala divisi regional Bulog Gorontalo, para komandan kodim di Provinsi Gorontalo; kepala dinas pertanian provinsi dan kabupaten/kota; badan koordinator penyuluh dan badan pelaksana penyuluhan pertanian dan pihak-pihak terkait.

Mentan Amran Sulaiman pada Rakor pangan sebelumnya di 10 provinsi, mengingatkan bahwa Pemerintah RI melalui Kementerian Pertanian akan fokus menangani persoalan pangan khususnya luas tambah tanam padi pada Juli hingga September 2016.

"Tahun ini ada berkah bagi Indonesia, terjadi La Nina atau kebalikan dari tahun lalu yakni El Nino. Hujan akan terus turun hingga Oktober, jadi tahun ini tidak ada musim kering," kata Mentan setiap kali membuka Rakor pangan.

Dia menambahkan, Kementan menargetkan luas tambah tanam padi mencapai 1,2 juta hektar untuk mengantisipasi masa paceklik dan mencegah impor beras.

Menurutnya, saat ini cadangan beras pemerintah sekitardua juta ton, kalau dibagi konsumsi rata-rata 232.000 ton per bulan, stok yang tersedia hanya cukup untuk delapan bulan ke depan, dan ada musim panen Oktober 2016.

"Kalau dari target luas tambah tanam 1,2 juta hektar, bisa tercapai satu juta hektar saja, pemerintah yakin tidak akan lagi impor beras dan masa paceklik," kata Mentan.

Rakor Pangan 10 Provinsi
Sebagaimana diberitakan, Mentan mengawali kegiatan Rakor Pangan untuk mendorong luas tambah tanam dan penyerapan gabah di Semarang, Jawa Tengah pada 14 Juli 2016 dengan Gubernur Ganjar Pranowo dilanjutkan panen padi dan dialog dengan petani di Kabupaten Jepara.

Rakor Pangan kedua di Provinsi Jatim pada 15 Juli 2016 bersama Gubernur Sukarwo di Surabaya, dilanjutkan panen jagung di Kabupaten Mojokerto pada hari yang sama.

Provinsi Banten menjadi target ketiga Mentan untuk mendukung peningkatan produksi padi melalui Rakor Pangan bersama Gubernur Rano Karno di Serang pada 19 Juli dilanjutkan meninjau lahan pertanian di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang pada hari yang sama.

Rakor Pangan dengan Gubernur Ahmad Heryawan dilakukan di Gedung Sate, Bandung pada 20 Juli setelah Mentan meninjau lahan tambah tanam di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Rakor Pangan kelima berlangsung di Medan dengan Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi di Medan pada 24 Juli setelah panen padi di Kabupaten Deli Serdang.

Koordinasi tentang luas tambah tanam dan serap gabah dilanjutkan di Nanggroe Aceh Darussalam dengan Gubernur Zaini Abdullah, dan Mentan diwakili oleh Dirjen Tanaman Pangan, Hasil Sembiring dilanjutkan panen jagung di Kabupaten Pidie Raya pada 26 Juli.

Rakor Pangan ketujuh berlangsung di Balikpapan dengan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Mukmin Faisyal pada 2 Agustus setelah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Mentan melakukan Rakor Pangan kedelapan di Provinsi Kalimantan Selatan pada 3 Agustus bersama Wakil Gubernur Rudy Resnawan di Banjarmasin.

Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah provinsi kesembilan yang dikunjungi Mentan dalam rangka Rakor Pangan bersama Gubernur TGH M. Zainul Majdi di Mataram pada 19 Agustus setelah melakukan panen padi dengan mekanisasi di Kabupaten Lombok Barat pada hari yang sama. Dilanjutkan panen jagung di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa yang ditetapkan sebagai lumbung jagung dengan target luas tanam 400.000 hektar pada 2017.

Provinsi Gorontalo adalah provinsi ke-10 yang menggelar Rakor Pangan dengan Guberur Rusli Habibie di ibukota provinsi pada Kamis (24/8) dan Mentan melanjutkan kunjungan kerja ke Manado hari ini.

 

Manado, North Sulawesi (B2B) - This afternoon, Friday (August 26), Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman was  scheduled to lead the food coordination meeting (Rakor) in North Sulawesi Governor office in Manado´s 17 Agustus Street, the provincial capital, while the main topic discuss increasing rice cultivation in dry season and the absorption of grain by the National Logistics Agency (Bulog).

North Sulawesi is the eleventh province in the country which is visited by Minister Sulaiman for food coordination meeting, and is scheduled to attend the Governor Olly Dondokambey; Sulawesi´s Wirabuana Military Commander, Major General Agus Surya Bakti; Gorontalo´s Santiago Military Commander, Brigadier General Sulaiman Agusto; head of the Bulog regional division; head of the provincial and district/city agriculture office; agricultural extensions coordinator, and related parties.

Minister Sulaiman in previous coordination meeting in ten provinces, warned that the government through the ministry will focus on food security issues, especially the production of rice in July-September 2016.

"This year there is a blessing for Indonesia, there was La Nina, or the opposite of last year were hit by El Nino. The rain will continue to fall until October, so this year there is no dry season," he said every time opened the meeting.

Mr Sulaiman said that the government target increasing rice cultivation in dry season reached 1.2 million hectares in anticipation of the dry season and stop rice imports.

According to him, the current government rice reserves an estimated two million tons, with an average consumption of 232,000 tons per month, and rice reserves adequate for the next eight months.

"If the targeted 1.2 million hectares, can be achieved one million hectares, the government believes no longer need to import rice," Minister Sulaiman said.

Ten Province
As reported, Mr Sulaiman initiated food coordination  meetings in Semarang, capital of Central Java province on July 14, 2016 with Governor Ganjar Pranowo followed by the rice harvest in Jepara district.

The second province, East Java on July 15, 2016 with Governor Sukarwo in Surabaya, then the corn harvest in Mojokerto district on the same day.

Banten Province became the third target by Mr Sulaiman to support increased rice production through coordination meetings with Governor Rano Karno in Serang on July 19 followed a review of agricultural land in Tanara subdistrict of Serang district on the same day.

Meeting with Governor Ahmad Heryawan took place in Gedung Sate, Bandung city on July 20 after the review agricultural land in Soreang subdistrict of Bandung district, West Java Province.

The next food coordination meetings took place in Aceh Province with Governor Zaini Abdullah, and Minister Sulaiman represented by the Directorate General of Food Crops, Hasil Sembiring followed the corn harvest in Pidie Raya district on July 26.

The seventh activity took place in Balikpapan city with East Borneo Deputy Governor, Mukmin Faisyal on August 2 after a working visit in Penajam Paser Utara and Kutai Kartanegara district.

Minister Sulaiman held a coordination meeting of food in South Kalimantan Province on August 3 with Deputy Governor Rudy Resnawan in Banjarmasin, capital of the province.

West Nusa Tenggara (NTB) is the ninth province was visited by Minister Sulaiman for food coordinating meetings with Governor TGH M Zainul Majdi in Mataram on August 19 after the rice harvest in West Lombok district on the same day. He was continued the corn harvest in Utan subdistrict of Sumbawa district as defined as the corn barn with target planting area of 400,000 hectares in 2017.

Gorontalo is a province that held the tenth food coordinating meetings with the Governor Rusli Habibie in the provincial capital on Thursday (August 24) and Minister Sulaiman continued working visit to Manado today.