Mentan Ajak Mahasiswa dan Pemuda `Kembali ke Pertanian` sebagai Masa Depan Indonesia

Students and Youth Must Support Agricultural Development: Indonesian Minister

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mentan Ajak Mahasiswa dan Pemuda `Kembali ke Pertanian` sebagai Masa Depan Indonesia
Kuliah umum Mentan Andi Amran Sulaiman di Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada pertengahan 2015 (Foto: B2B/Mac)

Makassar, Sulsel (B2B) - Pemerintah RI mengajak mahasiswa dan pemuda kembali menggarap lahan pertanian atau 'back to agriculture' sebagai bidang usaha yang menjanjikan di masa depan, karena hampir seluruh profesi rentan digilas kemajuan teknologi, sementara pekerjaan sebagai petani kekal hingga akhir jaman karena manusia tetap butuh makan, dan teknologi dimanfaatkan Kementerian Pertanian RI sebagai solusi efisien menggantikan pola usaha tani manual.

Demikian 'pesan moral' dari orasi ilmiah Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman ke beberapa perguruan tinggi terkemuka di negeri ini seperti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di Jawa Timur, Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda di Kalimantan Timur belum lama ini.

Begitu pula pagi ini, Jumat (18/11) Mentan Amran Sulaiman dijadwalkan memberi orasi ilmiah di Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Menteri dari Kabinet Kerja Presiden RI Joko Widodo ini giat melakukan 'silaturahim' ke perguruan tinggi untuk audiensi dengan petinggi universitas dan dialog dengan mahasiswa/mahasiswi demi tujuan mulia mendukung pencapaian swasembada pangan.

Selama dua tahun Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla sekitar 8.610 mahasiswa dari lima perguruan tinggi negeri (PTN) dilibatkan dalam pengawalan dan pendampingan program upaya khusus padi, jagung dan kedelai (Upsus Pajale). Kelima PTN tersebut adalah Universitas Lampung (Unila) di Bandarlampung, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang di Jawa Timur, dan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Jawa Barat dan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Sikap tulus dan 'humble' ditunjukkan oleh Mentan setiap kali berkunjung ke PTN seperti dikemukakan pada orasi ilmiah di almamaternya, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar di Sulawesi Selatan pada akhir Januari 2015.

"Guru-guruku yang terhormat doakan muridmu ini ... Bantu anakmu ini... Rekan-rekan kuliahku yang tercinta... Dukung kawanmu ini... Kita kawal swasembada pangan ini bersama-sama. Kita harus hand-in-hand membangun pertanian," kata Amran Sulaiman dalam sambutannya di Unhas Makassar terkait MoU Kementerian Pertanian RI dan Unhas Makassar.

Ajakan tersebut disampaikannya di hadapan Rektor Unhas Makassar Dwia Aries Tina Pulubuhu, dekan, guru besar dan para dosen Unhas yang hadir di Theatre Room di Kampus II Unhas Gowa, Sulawesi Selatan pada Sabtu (24/1).

"Kementerian Pertanian tidak bisa bekerja sendirian. Jangan mengatakan ini bagiannya Kementan. Ini bagian dia.... Semua elemen bangsa harus mendukung... enggak bisa sendirian. Seandainya UFO mau tolong pun saya terima... Ini serius, kita berupaya kurangi impor hingga stop impor. Kasihan petani kalau ditinggalkan sendirian mengatasi masalahnya dan kita yang berdosa," kata Mentan.

Makassar, South Sulawesi (B2B) - Indonesian Government encourage students and young people return to work on the farm or 'back to agriculture' as an area of business that promise for the future, because almost all professions vulnerable crushed technological advances, while the work as farmers continue to exist until the end of time because humans need food, and the Agriculture Ministry used technology as an efficient solution to replace manual farming.

That 'moral message' of scientific speech by the Agriculture Ministry Andi Amran Sulaiman to some of the leading universities in Indonesia such as Surabaya's Airlangga University (Unair) of East Java and Samarinda's Mulawarman University (Unmul) of East Borneo recently.

So does this morning, Friday (11.18.16) Minister Sulaiman is scheduled give a scientific speech in Makassar State University (UNM) and Indonesian Muslim University (UMI) in Makassar of South Sulawesi.

Minister of Working Cabinet of Joko Widodo administration often do a 'friendship' to various universities for an audience with university officials and a dialogue with students for a noble cause that they support the achievement of food self-sufficiency.

Over the past two years, around 8,610 students of the five public universities involved to support special efforts to increase production of rice, corn and soybeans of called the Pajale. The fifth public universities are the Bandar Lampung's Lampung (Unila), Yogyakarta's Gadjah Mada University (UGM), Malang's Brawijaya University (Unbraw) of East Java, Bogor Agricultural University (IPB) in West Java, and Jakarta's Public Islamic University.

Institut Pertanian Bogor (IPB) in West Java and the State Islamic University (UIN) in Jakarta.

Sincere and humble attitude shown by the Minister Sulaiman whenever it comes to campus, as he said at a scientific speech in his almamater, Makassar's Hasanuddin University of South Sulawesi in late January 2015.

"My teacher, pray for your student ... Help your son´s. My friends who are beloved ...  ... Support your friend ... We guards this self-sufficiency. We have hand-in-hand to develop agriculture in Indonesia," Mr Sulaiman in his speech at the Makassar´s University of Hasanuddin related MoU with the ministry.

It was delivered to the Rector Mrs. Dwia Aries Tina Pulubuhu, deans, professors and lecturers are present in the Theatre Room on Campus II Gowa, South Sulawesi.

"The Agriculture Ministry can not work alone. Do not say these parts department. It´s none of their business .... All parties must support ... We expect support. If UFOs are willing to help I will accept it ... This is serious, we seek to reduce imports until stop imports. Poor farmers if left alone to overcome the problem and we are sinful," he said.