Impor Jagung Distop, Mentan Bertemu Pengusaha Pakan Ternak
Indonesian Minister Met with Entrepreneurs of Fodder
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman harus menyelesaikan banyak ´pe-er´ alias pekerjaan rumah untuk membenahi pertanian nasional, salah satunya adalah ketersediaan jagung yang merupakan bahan baku untuk pakan ternak, dan sampai saat ini Indonesia masih mengimpor jagung sebanyak tiga juta ton dari 14 negara, sementara pemerintah berhasil mengekspor jagung 12 ribu ton ke Filipina belum lama ini.
Menteri yang dikenal gesit dan telah melakukan kunjungan kerja 300 kabupaten/kota dari Aceh hingga Papua ini mengadakan pertemuan dengan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) di Hotel Borobudur Jakarta pada Rabu pagi.
Pertemuan Mentan Amran Sulaiman dengan Ketua GPMT, FX Sudirman didampingi pimpinan asosiasi lainnya berlangsung akrab dan kekeluargaan sambil minum kopi, yang berlangsung hampir satu jam pada pukul 09:00 hingga pukul 10:00 WIB.
"Hari ini silaturahmi dengan GPMT secara kekeluargaan, kami yang mengundang ngopi bareng. Ke depan, kami bentuk tim khusus untuk mengkomunikasikan seluruh persoalan yang ada. Ada dari Kementan, ada dari asosiasi," kata Amran kepada pers usai pertemuan dengan pimpinan GPMT.
Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman had to resolve a lot of ´homework´ to reorganize the national agriculture, one of which is corn as raw material for animal feed, and so far Indonesia still imports three million tonnes of maize from 14 countries, while the government successfully exporting 12,000 tons of corn to the Philippines recently.
Minister known agile and had a working visit to the 300 districts/cities from Aceh to Papua, held a meeting with the Association of Animal Feed or GPMT at Borobudur Hotel Jakarta on Wednesday morning.
Mr Sulaiman meeting with Chairman of the GPMT, FX Sudirman accompanied by the leaders of the association running smoothly while drinking a coffee, which lasted nearly an hour at 09:00 until 10:00 am.
"Today´s meeting with leaders of association, we were invited to drink coffee. Then we formed a special team to communicate the whole problem. There are representatives from the ministry, and of the association," Minister Sulaiman said told the press after the meeting.