Bupati Pandeglang `Curhat` pada Mentan, Akui Cemburu pada Kabupaten Lebak

Pandeglang Regent Askes Support for Irrigation Development of Indonesian Govt

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Bupati Pandeglang `Curhat` pada Mentan, Akui Cemburu pada Kabupaten Lebak
Mentan Andi Amran Sulaiman (kemeja putih) pimpin gerakan tanam padi di Kabupaten Pandeglang, Banten bersama Gubernur Rano Karno dan bersama Bupati Irna Nurulita (inset) Foto2: Humas Kementan & B2B/Mac

Pandeglang, Banten (B2B) - Bupati Pandeglang, Irna Narulita tidak menyia-nyiakan kesempatan dari kunjungan kerja Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman ke Provinsi Banten pada Senin (17/10) agar mendukung pengembangan irigasi untuk mengairi ratusan ribu hektar sawah yang tersebar di 35 kecamatan dan 335 desa/kelurahan, dan anggaran pertanian Rp48 miliar bagi Pandeglang tidak ´jomplang´ dengan Kabupaten Lebak yang mencapai Rp408 miliar pada 2016.

Bupati Irna mengapresiasi kunjungan kerja Mentan didampingi Gubernur Banten Rano Karno di Desa Sukadame, Kecamatan Pagelaran untuk mencanangkan Gerakan Tanam Padi (GTP) untuk meninjau pengembangan lahan pertanian sekaligus mendorong petani setempat untuk meningkatkan produksi pangan khususnya beras, namun yang krusial saat ini adalah dukungan pengembangan irigasi mengingat sebagian besar lahan pertanian Pandeglang tergolong sawah tadah hujan, dan kini hanya mengandalkan hujan dan air dari sungai Cilemer dan Cibamah dan dua situ.

"Kasihan petani Pandeglang pak menteri. Kalau musim kemarau sawahnya kering kerontang, musim hujan airnya meluap. Masalah utama adalah irigasi, sayang semua bantuan dari pemerintah pusat jadi sia-sia termasuk bantuan Alsintan sudah kami terima. Pemerintah pusat minta tingkatkan produksi tapi irigasi tidak maksimal, ya minimal irigasinya dibantu, Alsintan diminta jangan tidur tapi gimana nggak tidur kalau irigasi macet," kata politisi wanita yang menang Pilkada didukung 11 partai politik.

Dia mengaku cemburu pada Kabupaten Lebak, "tapi cemburu positif", katanya, yang menerima anggaran pengembangan pertanian hingga Rp408 miliar pada 2016 sementara Pandeglang hanya Rp48 miliar pada tahun yang sama, "setidaknya separuhnya dari Lebak maka kami dapat mengembangkan irigasi untuk mendukung pengairan puluhan ribu hektar sawah tadah hujan di Pandeglang."

Gubernur Rano Karno hanya berkomentar singkat, dengan mengingatkan pada petani dan warga Pandeglang untuk menjaga bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) yang diterima dari pemerintah agar tetap maksimal mendukung, "jangan beberapa bulan setelah diterima kemudian rusak, tidak bisa lagi dipakai. Jangan lupa ucapkan terima kasih pada pak menteri agar bantuan untuk Banten dan Pandeglang ditambah lagi."

Mentan: Ditambah Asalkan....
Mentan Amran Sulaiman menyambut baik ´curhat´ Bupati Irna Nurulita karena komitmen dan integritas pemimpin daerah menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional khususnya pertanian, karena banyak kabupaten/kota malahan menyia-nyiakan bantuan dari pemerintah pusat, sehingga anggaran pertanian di tahun berikutnya dipotong bahkan dihapus oleh Kementerian Pertanian RI.

Dia mengingatkan petani dan warga Pandeglang bekerja keras membangun daerahnya, karena di tangan rakyatlah kemajuan suatu daerah, dan sepanjang jalan menuju lokasi kegiatan GPT dia menyaksikan ´pemandangan´ yang membuat Mentan prihati sekaligus miris.

"Masalahnya banyak daerah seperti halnya Pandeglang adalah pada manusia atau potensi SDM yang malas bekerja. Di perjalanan ke sini tadi, saya lihat masih ada yang pakai sarung padahal sudah jam 10 pagi... Ada lagi empat orang diskusi di tepi jalan sambil ngerokok, entah apa yang mereka bahas... ada bapak yang gendong anak mestinya itu pekerjaan wanita dan dia pergi ke sawah. Itu adalah pengangguran tidak kentara, dan kita harus mengubah kebiasaan buruk tersebut," kata Mentan.

Gubernur Rano Karno dan Bupati Irna Nurulita hanya bisa tersenyum menanggapi kritik Mentan. Tampak hadir Wakil Kapolda Banten, Kombes Liliek Heri Setiadi; Kepala Staf Komando Resort Militer 064/Maulana Yusuf, Letkol Inf Athobari; Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauhid; pejabat tinggi Kementan yang tampak hadir antara lain Direktur Serelia Ditjen Tanaman Pangan, Nandang Sunandar; dan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Agung Hendriadi.

Pandeglang, Banten (B2B) - Indonesia´s Pandeglang Regent, Irna Narulita take advantage of working visit Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman in Banten province on Monday (October 17) ask the central government in Jakarta to support the development of irrigation for watering of hundreds of thousands hectares of rice fields in 35 districts and 335 villages, and the agricultural budget to districts she led only got 48 billion rupiahs should be the same with the Lebak District which reached 408 billion rupiah in 2016.

Regent Narulita appreciate working visit of the Minister Sulaiman was accompanied Banten Governor Rano Karno in Sukadame village of Pagelaran subdistrict for declared the Rice Planting Movement (GTP) to review and encourage local farmers to increase food production, especially rice, but which is crucial at this time is the development of irrigation, because most Pandeglang farmland is rainfed, and only rely on rainfall and limited water of the two rivers, Cilemer and Cibamah.

"The dry season making the field of drought and flooding in the rainy season. The main problem is irrigation, all assistance from the central government will be pointless including agricultural machinery that have been received. The central government asked for an increase food production, but irrigation is not maximum, should irrigation, farm machinery requested must be utilized but how can while irrigation is not there," she said.

She admitted was jealous to Lebak District of Banten Province, who received agricultural development budget up to 408 billion rupiahs in 2016 while Pandeglang only 48 billion rupiahs in the same year, "at least half of Lebak, we are able to develop irrigation to support irrigation for rainfed lowland in Lebak."

Governor Rano Karno just a short comment, to remind the farmers and residents of Pandeglang to keep aid agricultural machinery from the central government, "not just a few months after it is received and then broken, can not be used again. Do not forget to say thank you to the minister in order to assistance from the central government for Banten and Pandeglang can be added again."

Minister Criticized
Minister Sulaiman responded positively to statement of Regent Irna Nurulita because of the commitment and integrity of the local leader to be the key success of national development, especially agriculture, because a lot of districts/ cities squandered assistance from central government, so that the agricultural budget in the next year was cut, and some have been removed by the Agriculture Ministry.

He reminded farmers and local residents work hard to build their regions, because it depends on the people, and while  he headed for the venue, he claims to have seen the behavior of local residents inappropriate conducted on weekdays.

"The problem many areas like in Pandeglang are human problems that are lazy to work. On the way over here, I saw there were in the house when it was 10 am ... There were four people chatting by the roadside smoking a cigarette, do not know what they discuss ... There is a father cradling child, should the woman´s work and he work to the paddy fields. It is a subtle unemployment, and we must change those bad habits, Mr Sulaiman said.

Governor Rano Karno and Regent Irna Nurulita could only smile in response to criticism of Minister Sulaiman. It was attended by Banten Police Deputy, Senior Commissioner Liliek Hari Setiadi; Siliwangi´s Banten Resort Military Commander,  Lt. Col. Athobari; the Head of Banten Provincial Agriculture Office, Agus Tauhid; while senior officials of the ministry were was attended the Director of Cereal Crops, Nandang Sunandar; and Head of Public Relations and Public Information, Agung Hendriadi.