Rakor Produksi dan Serapan Gabah/Beras 2015 Dibuka Mentan
Coordination Meeting Indonesian Rice Production
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Rapat Koordinasi Perkembangan Produksi dan Serapan Gabah/Beras dibuka oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Jakarta pada Rabu (15/6). Rakor dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) AAGN Puspayoga, Asisten Teritorial Kasad, Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko mewakili Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Rakor juga dihadiri kepala dinas pertanian provinsi, komandan komando distrik militer (Kodim) dari 147 kabupaten, dan instansi lingkup pertanian dari 17 provinsi yang membahas agenda strategis pembangunan pertanian perkembangan produksi tahun ini, dan kinerja Badan Urusan Logistik (Bulog) menyerap produksi beras petani dan antisipasi kementerian terhadap kekeringan akibat musim kemarau.
"Saya yakin telah kita ketahui bersama bahwa permasalahan utama produksi padi, jagung, dan kedelai terkait irigasi, pupuk, benih, alat mesin pertanian, dan penyuluhan. Berbagai masalah ini secara bersama-sama telah kita mulai selesaikan satu-persatu dan secara masif," kata Menteri Amran Sulaiman dalam pidato arahannya.
"Kenapa masif? Karena persoalan ini sudah dibiarkan dan menumpuk selama ini bertahun-tahun tanpa penyelesaian yang jelas, kita kemudian menyebutnya masalah klasik."
Dengan bekerja secara maraton sejak akhir 2014 lalu sampai saat ini, maka kita Kementerian Pertanian didukung Kementerian Pekerjaan Umum berhasil melakukan perbaikan jaringan irigasi untuk areal seluas 833 ribu hektar atau 32% dari target. Penyaluran pupuk musim tanam (MT) Oktober - Maret 2015 meningkat 264,6 ribu ton atau 5,52% dari MT Oktober - Maret 2014.
"Kegiatan optimasi lahan dilakukan pada areal lahan seluas 262 ribu hektar atau 25 persen dari target, dan untuk alat mesin pertanian telah disalurkan bantuan traktor sebanyak 19.670 unit atau 75 persen dari target. Bantuan traktor ini merupakan terbesar sepanjang sejarah pertanian Indonesia," kata Mentan.
Jakarta (B2B) - Production Development Coordination Meeting, and Uptake of Rice opened by the Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman here on Wednesday (15/6). The coordination meeting attended by Cooperatives and Small and Medium Enterprises (SMEs) AAGN Puspayoga, Assistant Territorial of Indonesian Army, Major Gen. Kustanto Widiatmoko represent Chief of Staff Indonesian Army Gen. Gatot Nurmantyo.
The coordination meeting was also attended by the head of the provincial agriculture office, and the commanders of the military district command of 147 districts, and related agencies of 17 provinces to discuss the strategic agenda for 2015 agricultural development, and the performance Logistics Agency to buy rice from farmers, and anticipation the ministry of the dry season.
"We all know that the main problem of the production of rice, corn, and soybeans related to irrigation, fertilizers, seeds, agricultural machinery, and counseling. The problems we solve one by one on a massive scale," said Minister Sulaiman in his speech.
"Why is massive? Because this problem is left for many years without a solution, we call it a classic problem."
By hard work since end of 2014, the Agriculture Ministry supported by the Public Works Ministry managed to improve irrigation on 833,000 hectares of agricultural land or 32% of the target. Distribution of fertilizer for the planting season in October - March 2015 increased by 264 600 tonnes or 5.52% of the planting season from October to March, 2014.
"The activities carried out in the area of optimization land area of 262,000 hectares or 25 percent of the target, and 19,670 units of tractors, or 75 percent of the target assistance agricultural machinery to farmers across Indonesia. This assistance is the largest in the history of agriculture in Indonesia," minister said.