Mendag Thomas Lembong Puji Amran Sulaiman sebagai `Menteri Petarung`

Amran Sulaiman Hailed by Thomas Lembong as a `Fighter Minister` of Indonesia

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mendag Thomas Lembong Puji Amran Sulaiman sebagai `Menteri Petarung`
Mentan Amran Sulaiman kerap menyempatkan diri menanam padi bersama para petani dalam setiap kunjungan kerjanya di daerah (Foto2: B2B/Mac)

MENDATANGI MASALAH dan bukan menghindari masalah, menjadi karakter pribadi Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman setelah merebaknya kabar daging sapi menghilang di pasaran, dengan mendatangi perusahaan penggemukan sapi (feedloter) di Tangerang dan Cianjur, akhi pekan lalu, dan berhasil menekan harga daging sapi di bawah Rp100.000/kg padahal sebelumnya hingga Rp130.000/kg.

Blusukan ke feedloter tersebut diapresiasi Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong menyebut Amran Sulaiman sebagai ´menteri pemberani dan petarung´ karena punya nyali ´menggebuk´ mafia daging. Lembong yang menggantikan Rachmat Gobel menilai upaya pemerintah mengatasi persoalan daging dipermudah karena keberanian Amran.

"Saya bersyukur karena diuntungkan oleh Pak Menteri Pertanian yang demikian pemberani dan petarung. Dia sudah gebukin mafia daging sehingga sekarang sudah babak belur," katanya di kompleks Istana Negara di sela peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 pada Senin (17/8).

Blusukan ke sana kemari sudah menjadi rutinitas sehari-hari seorang Andi Amran Sulaiman. Bahkan, dia membuat istilah kantor berjalan, karena dalam setiap kunjungan dia juga menyelesaikan pekerjaan administrasi, semua itu dilakukannya karena kecintaannya kepada petani di seluruh Indonesia.

Mengaku tidak pernah bisa tidur nyenyak di tengah bencana ke-keringan sekarang ini, juga beberapa kali dia ungkapkan. Apalagi, Oktober mendatang musim tanam dimulai. Lantas diapun menginstruksikan semua pejabat di lingkungan Kementerian Pertanian untuk turun lapangan, Bahkan kalau perlu menginap 2 bulan di daerah-daerah terdampak kekeringan.

”Saya minta semua turun ke lapangan sesuai dengan tanggung jawab yang ditunjuk di setiap daerah. Dengarkan keluhan petani dan segera laporkan. Berikan yang terbaik untuk petani,” kata Amran memberi instruksi kepada bawahannya.

CAME TO THE PROBLEM, and not avoid the problems, become personal character of the Minister of Agriculture of Indonesia, Andi Amran Sulaiman after news broke of beef disappeared in the market, by visiting feedloter in Tangerang, Banten and Cianjur, West Java last weekend, and managed to suppress the price of beef below 100,000 rupiah / kg, whereas previously up to 130,000 rupiah / kg.

An impromptu visit by Mr Sulaiman to feedloter appreciated by the Indonesian Trade Minister, Thomas Trikasih Lembong, who called Mr Sulaiman as a ´minister of brave and warrior´ because he has have the guts to ´thumped´ the mafia beef. Mr Lembong which replaces Rachmat Gobel assess government efforts to address the problem of beef so much easier, because of the courage of Mr Sulaiman.

"I am grateful to have been facilitated by the agriculture minister so brave and a fighter," he said at the Presidential Palace on the anniversary of Indonesian independence 70th here on Monday (8/17).

An impromptu visit has become a daily routine of Mr Sulaiman. In fact, he made the term mobile office, because in every working visit, he also completed the paperwork, as a form of love to Indonesian farmers.

Claimed not to been able to sleep well in the middle of Indonesia´s agricultural problems, several times he revealed. Moreover, in October, the growing season begins. He instructed all the officials in the ministry to get off the ground, even if necessary to stay in areas affected by drought until the problem is resolved.

"I ask all high-ranking officials in the ministry down to the field in accordance with its responsibilities in each province. Listen to the complaints of farmers, and immediately report it. Give the best to the farmers, "said Mr. Sulaiman in every direction to his subordinates in the ministry.