Chairul Tanjung Pimpin `Blusukan` ke Pasar Tradisional
Unannounced Visits to ID Traditional Markets
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Dua hari menjelang puasa, Jumat, Menteri Kordinator Perekonomian Chairul Tanjung bersama Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi ´blusukan´ ke Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Kramat Jati di Jakarta Timur.
"Hasil pantauan kami saat ini, mendekati Ramadan yang insya Allah akan kita mulai besok atau lusa, menunjukkan bahwa kecenderungan harga pangan relatif stabil, meskipun ada beberapa yang harganya naik dan turun," kata Chairul Tanjung kepada pers di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat pagi.
Setelah berbincang dengan beberapa pedagang daging ayam, kata Chairul, beberapa pedagang mengaku harga daging ayam cenderung naik lantaran kurangnya pasokan.
Demikian pula dengan harga daging sapi di pasar tradisional cenderung naik padahal di pasar modern harganya di kisaran Rp70 ribu per kilogram.
"Sementara harga komoditas hortikultura cenderung turun khususnya cabai rawit harganya sekitar Rp6 ribuan di pasar tradisional," kata Chairul Tanjung.
Menurut Chairul, pemerintah menghadapi dilematis terhadap kenaikan harga pangan, khususnya komoditas hortikultura seperti cabai rawit yang cenderung turun tentu akan merugikan para petani.
"Bukan naiknya harga, tapi turunnya harga seperti cabai rawit yang terlalu anjlok akan menyebabkan imbal hasil petani bermasalah. Inilah pekerjaan rumah yang harus segera kita selesaikan secepat mungkin," ungkap Chairul Tanjung.
Jakarta (B2B) - Two days before the Islamic holy month, Indonesian Coordinating Minister for the Economy, Chairul Tanjung with Agriculture Minister Suswono and Trade Minister Mohammad Lutfi unannounced visits to Kramat Jati Central Market and Kramat Jati Market in East Jakarta.
"From our observation results today, ahead of Ramadan, God willing, we will start tomorrow or the next day, food prices tend to be stable, although there are some food prices up or down," Tanjung told reporters in Kramat Jati Market, Friday morning.
After talked to some chicken meat sellers, Tanjung said, some sellers claim to chicken meat prices tend to rise due to lack of supply.
Similarly, the price of beef in the traditional markets tend to rise, whereas in the modern market the price is Rp70,000 per kilogram.
"While horticultural commodity prices tend to fall, especially cayenne pepper price is Rp 6,000 in traditional markets," he added.
According to him, the Indonesian government faced a dilemma to fluctuations in food prices, particularly horticultural commodities such as chili that tends to fall, would be detrimental to the farmers.
"Not increase in food prices, but prices fell like cayenne pepper will cause a financial loss to the farmer," Tanjung said.