Rakernas Upsus Swasembada Pangan Dibuka Mentan

National Meeting for the Indonesia`s Food Self-sufficiency

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Rakernas Upsus Swasembada Pangan Dibuka Mentan
Mentan Andi Amran Sulaiman memukul gong sebagai tanda dibukanya Rakernas Upsus Swasembada Pangan didampingi Sekjen Kementan, Hari Priyono (kiri) Foto2: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman membuka Rapat Kerja Nasional Upaya Khusus Swasembada Pangan di Kementerian Pertanian di Jakarta pada Senin pagi (30/3). Rakernas bertema ´Upaya Khusus Swasembada Pangan dan Peningkatan Produksi Komoditas Strategis APBN-P 2015´ diikuti oleh pejabat eselon satu dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertanian sebagai narasumber.

Menteri Amran mengatakan tujuan utama Rakernas adalah membahas upaya khusus disingkat Upsus percepatan pencapaian swasembada pangan, membahas operasionalisasi konsep integrasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran untuk percepatan pencapaian swasembada pangan dan peningkatan komoditas strategis, dan pelaksanaan program sesuai dengan sasaran dan aturan yang berlaku.

"Komoditas utama pada program Upsus adalah padi, jagung, kedelai, gula, daging sapi, cabai merah dan bawang merah. Upsus swasembada pangan dimulai pada 2014 dengan Dana Kontingensi 2014, kemudian dilanjutkan pada 2015 dengan Dana Refocusing APBN dan dana APBN-P Kementan tahun 2015. Penggunaan Dana Refocusing dilaksanakan sejak Januari 2015 dengan dana APBN-P yang dimulai sejak April 2015," kata Amran Sulaiman saat membuka Rakernas Kementan.

Turut hadir Sekjen Kementan, Hari Priyono; Irjen Kementan, Azis Hidayat; Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Yusni E Harahap; Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Haryono dan para pejabat eselon satu lainnya.

Amran menambahkan, melalui Rakernas Upsus swasembada pangan diharapkan seluruh pelaksana, baik di tingkat pusat dan daerah mulai dari provinsi hingga kabupaten dan kota akan lebih dapat meningkatkan kondisi pelaksanaan kegiatan, pendampingan dan pengawalan secara lebih intensif, termasuk dengan instansi terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kejaksaan Agung, Polri, TNI AD dan perguruan tinggi.

Jakarta (B2B) - The Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman opened the National Meeting for a Special Measures to Achievement of Food Self-sufficiency in the Agriculture Ministry here on Monday morning (30/3). Meeting theme is ´Special Measures of Food Self-sufficiency and Increased Production of Strategic Commodities by 2015 Revised Budget´ and the speakers are senior officials of the Finance Ministry and Agriculture Ministry.

Minister Sulaiman said the main goal of meeting to discuss special measures, known as the Upsus, to accelerate the achievement of food self-sufficiency, the operational integration of programs, activities and budget to accelerate the achievement food self- sufficiency, improved strategic commodities, and implementation of program according to the goals and statutory provision.

"The main commodities of special measures are rice, corn, soybeans, sugar, beef, red peppers and onions. Special measures of food self-sufficiency began in 2014 with the contingency fund, then refocusing funds from the state budget, and the Agriculture Ministry budget of 2015 Revised State Budget. The utilization of refocusing funds since January 2015, and funds from the Revised State Budget will begin April 2015," Mr Sulaiman said.

Senior officials in the ministry were present was the secretary general Hari Priyono, inspector general Aziz Hidayat, Director General of Processing and Marketing of Agricultural Products (P2HP) Yusni E Harahap; Head of Research and Development, Haryono and other senior officials.

Mr Sulaiman expects all managers at the center until the area can improve performance, more intensive assistance, including coordination with relevant agencies such as the Ministry of Public Works and Housing, Central Bureau of Statistics, Finance and Development Supervisory Board, Attorney General, the National Police, Indonesian Army and universities.