Petani Dunia Kumpul di TMII, Suswono Mengaku Bangga

Farmers from Around the World Gathered at TMII, Suswono was Proud

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Petani Dunia Kumpul di TMII, Suswono Mengaku Bangga
Perwakilan petani dari India di i Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk menghadiri pembukaan Konferensi Internasional ke-6 Organisasi Petani Dunia (Foto: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Sekitar 500 petani dari mancanegara dan 500 petani Indonesia berkumpul di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk menghadiri pembukaan Konferensi Internasional ke-6 Organisasi Petani Dunia, yang berlangsung sejak Rabu (5/6) hingga Kamis (13/6).

Perwakilan organisasi petani dari mancanegara tersebut datang dari enam regional seperti Amerika utara, Amerika selatan, Eropa, Afrika, Asia Tenggara dan Asia Timur. Sementara perwakilan petani yang hadir berasal dari India, Amerika Serikat, Perancis, Spanyol, Malaysia, Thailand, Kamerun, Afrika Selatan, Venezuela, Brasil, dan Meksiko.

Menteri Pertanian Suswono menyatakan kekaguman dan dukungan penuh kepada organisasi petani dari seluruh dunia yang hadir mengikuti Konferensi Internasional ke-6 Organisasi Petani Dunia di Jakarta selama satu pekan.

"Pertemuan ini sangat penting, karena konferensi ini merupakan agenda rutin yang dihadiri organisasi-organisasi petani internasional. Konferensi ini bertujuan menyuarakan aspirasi petani sesuai tujuan utama gerakan La Via Compesia, untuk mewujudkan kedaulatan pangan," kata Suswono dalam kata sambutannya yang disambut tempik sorak para petani yang hadir di TMII, Minggu siang (9/6).

Konferensi tersebut merupakan kegiatan akbar dari organisasi petani internasional yang diselenggarakan secara periodik empat tahunan. Tujuannya, memperkuat peran petani kecil beserta keluarganya sebagai penopang utama produksi pangan serta bahasan tentang peran pemuda dan perempuan di sektor pertanian.

"Konferensi ini saya nilai sangat strategis dan penting bukan saja bagi organisasi petani internasional tapi justru bagi petani Indonesia dalam membangun sistem agribisnis yang berdaya saing dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan petani," ungkap Suswono yang didampingi Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih dan HS Dilon.

Suswono juga mengharapkan peran serta petani dan nelayan untuk proaktif melakukan antisipasi dampak perubahan iklim terhadap kegiatan agribisnis. "Terapkan pola tanam dan teknologi tepat guna diikuti pengendalian hama terpadu untuk meminimalisir dampak perubahan iklim global."

Ketua Umum SPI, Henry Saragih menegaskan bahwa dalam konferensi tersebut akan membahas berbagai persoalan yang selama ini dihadapi oleh buruh tani, petani kecil, nelayan, petani masyarakat adat, dan pemuda petani.

"Petani akan menjadi yang terdepan menolak pasar bebas dan kesepakatan perdagangan bebas baik bilateral maupun multirateral yang merugikan petani-petani seluruh dunia," kata Henry Saragih kepada pers.

Jakarta (B2B) - Around 500 farmers from overseas, and 500 Indonesia farmers gathered at the House of Indonesian Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sunday (9/6), to attend the opening of the 6th International Conference on the World Farmers Organisation, which lasts until Thursday (13/6).

Representatives of farmers´ organizations from around the world came from the six regional as North America, South America, Europe, Africa, Southeast Asia and East Asia. While representatives of farmers are came from India, United States, France, Spain, Malaysia, Thailand, Cameroon, South Africa, Venezuela, Brazil, and Mexico.

Agriculture Minister Suswono expressed admiration and full support to farmers´ organizations from all over the world in attendance following the 6th International Conference on the World Farmers Organisation in Jakarta for a week.

"This meeting is very important, because this is a routine agenda of the conference which was attended by the international farmers´ organizations. Conference is aimed at giving a voice to farmers of the main objectives movement La Via Compesia, to achieve food sovereignty," said Suswono, in his speech are was greeted shout cheers of farmers in attendance at TMII on Sunday afternoon (9/6).

The conference was the big event of the international of farmers organizations held periodically quadrennial. The goal, to strengthen the role of small farmers and their families as the main support food production as well as a discussion of the role of youth and women in the agricultural sector.

"This conference, I was value very strategic and important not only for farmers overseas, but for Indonesian of farmers in building a competitive agribusiness system in realizing the independence and sovereignty of farmers," said Suswono accompanied by Chairman of Indonesian Farmers Union (SPI) Henry Saragih, and HS Dilon.

Suswono also expect the participation farmers and fishers to proactively anticipate the impact of climate change on agribusiness activities. "Apply the cropping pattern followed and appropriate technology integrated pest management to minimize the impact of global climate change."

SPI Chairman, Henry Saragih insisted that the conference will discuss the various issues that have been faced by agricultural laborers, small farmers, fishers, indigenous farmers, and young farmers.

"Farmers will be leading reject free markets and free trade agreements, bilateral and multilateral detrimental to farmers around world," said Henry Saragih told reporters.