Presiden RI Joko Widodo akan Panen Raya Padi di Indramayu

Indonesian President Joko Widodo Will do the Rice Harvest in West Java

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Presiden RI Joko Widodo akan Panen Raya Padi di Indramayu
Sawah menguning siap panen. Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman (kanan) diskusi dengan Bupati Indramayu, Anna Sophanah mengenai bantuan alsintan dari Pemerintah RI (Foto2: B2B/Gusmiati W)

Indramayu, Jawa Barat (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman meninjau kesiapan panen raya padi di areal persawahan di Desa Kedokan Gabus, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu yang akan dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo Rabu pagi.

"Rencananya, Presiden menghadiri panen raya padi di sini sekaligus menyerahkan alat-alat mesin pertanian untuk wilayah Jawa Barat," kata Amran Sulaiman ketika meninjau kesiapan panen padi didampingi Bupati Indramayu, Anna Sophanah pada Selasa.

Mentan menyatakan harapannya Kabupaten Indramayu
harus dapat mempertahankan produksinya sebagai salah satu lumbung padi di Provinsi Jawa Barat. Untuk mendorong kenaikan produksi, Kementerian Pertanian RI akan terus melakukan pemantauan terhadap produktivitas padi di Jawa Barat dan daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.

Bupati Indramayu Anna Sophanah menuturkan, luas areal persawahan di Kabupaten Indramayu saat ini mencapai 116 ribu hektare dengan target produksi 1,7 juta ton.

Sebelumnya, pada pekan lalu (11/3) Mentan melakukan panen raya padi di Desa Sukamelang, Kecamatan Kroya didampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Bupati Indramayu Anna Sophanah serta dihadiri oleh para penyuluh dan ratusan petani, Rabu pekan lalu (11/3). Areal sawah di lokasi panen ini seluas 591 ha yang merupakan sawah tadah hujan dengan indeks pertanaman (IP) 1,8 dimana lahan sawah tersebut dapat ditanami padi dua kali setahun.

Mentan bangga mengetahui produksi padi di lokasi panen sebesar 8,42 ton gabah kering giling (GKG) per hektar. Mentan menjelaskan pada bulan ini akan dilakukan panen padi di Provinsi Jawa Barat seluas 500 ribu ha dengan hasil gabah sebesar 4 juta ton GKG.

“Artinya dengan produksi gabah di Jawa Barat ini, kita bisa mencukupi kebutuhan selama 2 bulan di seluruh Indonesia. Jadi tidak ada impor beras” kata Amran Sulaiman pekan lalu.

Indramayu, Indonesia (B2B) - The Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman review the readiness of the rice harvest in rice fields in Kedokan Bagus village, Gabus Wetan sub-district of Indramayu, West Java province by President Joko Widodo here on Wednesday morning.

"According to the plan, President Widodo will attend the rice harvest here also handed agricultural machinery for farmer groups in West Java," Mr Sulaiman said while review the readiness of the rice harvest was accompanied by Indramayu Regent Anna Sophanah here on Tuesday.

Minister expressed his hope to Indramayu district
must be able to maintain production as rice production centers in West Java province. To boost rice production, the Indonesian Agriculture Ministry will continue to monitor the productivity of rice in West Java and other areas in Indonesia.

Indramayu Regent, Anna Sophanah said, extensive rice fields in Indramayu district has reached 116,000 hectares with a production target of 1.7 million tons.

Previously in the last week (11/3) Mr Sulaiman did the rice harvest in the Sukamelang village, Kroya sub-district was accompanied by West Java Governor Ahmad Heryawan and Indramayu Regent, Anna Sophanah also attended by hundreds of agricultural extension workers and farmers. Harvested acreage reached 591 hectares, as the rainfed cropping index reached 1.8, which can be planted with rice twice in one year.

Ministers said he was proud to know the rice production in the harvest area reached 8.42 tons of milled rice per hectare. According to him, in March 2015 will be the rice harvest on 500,000 hectares in West Java province with 4 million tons of grain production.

"It means that the grain production in West Java, can meet the food needs for two months in Indonesia. So no need to import rice," Mr Sulaiman said here last week.