Integrasi Jagung dan Sawit Sejuta Hektar Dicanangkan Mentan di Sumbar

Indonesia Launched Integration of Corn and Palm Oil in One Million Hectares

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Integrasi Jagung dan Sawit Sejuta Hektar Dicanangkan Mentan di Sumbar
Mentan Andi Amran Sulaiman merentangkan tangan memperlihatkan hasil panen jagung yang ditanam di lahan kelapa sawit di Pasaman Barat, Sumbar (Foto: B2B/Gusmiati Waris)

Pasaman Barat, Sumbar (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman melakukan panen jagung di tengah kebun kelapa sawit sekaligus mencanangkan integrasi tanaman jagung dan kelapa sawit di lahan seluas satu juta hektar, untuk mendukung peremajaan (replanting) kelapa sawit tua, di atas 20 tahun, sehingga petani sawit tetap memperoleh pendapatan dari hasil tanaman jagung karena kelapa sawit baru dapat dipanen setelah berumur empat tahun.

Mentan Amran tiba di lokasi panen di Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nanduo, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat bersama  Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit; dan Bupati Pasaman Barat, Syahiran.

"Hari ini kita menyaksikan keberhasilan integrasi sawit dan jagung, dan saya canangkan gerakan integrasi jagung dan sawit sejuta hektar. Saya dapat info hasil panennya enam ton per hektar, dan bisa panen dua kali setahun, itu lebih baik daripada lahan sawit hanya ditumbuhi rumput," kata Mentan setelah panen di Pasaman Barat pada Jumat (27/5).

Panen jagung di Provinsi Sumatera Barat merupakan bagian dari integrasi sejuta hektar integrasi sawit dan jagung di seluruh Indonesia pada 2016, sementara saat ini baru 13.000 hektar lahan sawit yang sudah ditanami jagung di Sumatera Barat.

Menurutnya, integrasi jagung di lahan kelapa sawit dilakukan pada tanaman sawit yang berusia kurang dari dua tahun, atau lahan sawit tengah dalam peremajaan (replanting) sehingga memungkinkan penanaman jagung di sela-sela tanaman sawit.

"Selama menunggu kelapa sawit berbuah, jagung dapat ditanam hingga 12 kali musim tanam dengan produktivitas sampai lima ton per hektar, dan dengan dukungan Alsintan bantuan dari pemerintah tentu kita berharap produktivitasnya meningkat," kata Mentan.

West Pasaman, West Sumatra (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman harvesting corn in palm oil land, and launched a program to plant of corn in palm oil land area of one million hectares for support the replanting program, so that the palm oil farmers get revenue from the corn, while palm oil can be harvested after four years of planting.

Minister Sulaiman arrived on the corn harvest in Nagari Koto Baru, Luhak NanDuo district of West Pasaman regency in West Sumatra with West Sumatera Deputy Governor, Nasrul Abit; and West Pasaman regency, Syahiran.

"Today we are witnessing the successful integration of oil and corn, and I decides to integration movement corn and palm one million ha. I was informed that the harvest of six tonnes per hectare, and can be harvested twice a year, it was better than the grass that grows in oil palm plantations, "he said after corn harvest here on Friday (5/27).

The corn harvest in West Sumatra province is part of integration of palm oil and corn in one million hectares across Indonesia in 2016, while currently only 13,000 hectares of oil palm planted with corn in West Sumatra.

According to him, integration of the corn in oil palm plantations by planting time less than two years, allowing the planting of corn in between the palm oil.

"While waiting for the harvest of palm oil, the corn could be planted in 12 times planting, productivity up to five tonnes per hectare, and support of the government´s agricultural mechanization will increase the corn productivity," Minister Sulaiman said.