Ekspor Bunga Melati Tegal Dilepas Mentan Suswono
Export Jasmine Flowers from Tegal, Central Java, Released by Suswono
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Intan Permata Sari
Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian Suswono melepas ekspor bunga melati dari Kabupaten Tegal ke Thailand, Singapura, Malaysia oleh PT Alamanda Sejati Utama yang merupakan hasil panen dari gabungan kelompok tani bunga melati di kabupaten tersebut.
Suswono mengingatkan pentingnya kemitraan antara petani dengan eksportir untuk meningkatkan devisa negara. Para eksportir diharapkan benar-benar mengayomi para petani sebagai mitra usaha dan berbagi informasi dan keuntungan.
"Kepada para petani harap diingat bahwa untuk menggapai pasar ekspor tidaklah mudah, banyak persyaratan yang harus dipenuhi seperti kualitas bunga, kesegaran bunga, kuantitas dan kontinuitas yang terjaga," kata Suswono usai melepas armada truk yang mengangkut bunga melati untuk tujuan ekspor di packing house PT Alamanda Sejati Utama di Desa Maribaya, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.Rabu (26/3).
Turut hadir dalam pelepasan ekspor bunga melati tersebut Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko; Bupati Kabupaten Tegal, Enthus Susmono; Direktur Jenderal Hortikultura, Ibrahim Hasanuddin,
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP)
Yasid Taufik, Direktur PT Alamanda Sejati Utama, Komar Muljawibawa dan para petani pemasok bunga melati di Kabupaten Tegal.
Yasid Taufik mengatakan, menurut data di Ditjen P2HP, Kabupaten Tegal merupakan salah satu sentra produksi bunga melati di Jawa Tengah dengan luas lahan panen mencapai 371,3 hektare.
Pada 2013 produksi bunga melati Tegal mencapai 9.456 ton yang dihasilkan dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Keramat, Warureja, dan Kecamatan Suradadi.
Ekspor bunga melati Tegal dimulai sejak 2002 dengan volume yang terus meningkat. Pada 2013, volume ekspor dari Kabupaten Tegal mencapai tiga ton hingga empat ton per hari, bahkan pada hari-hari besar keagamaan dapat mencapai 10 ton per hari.
Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Suswono release export jasmine flowers from Tegal regency to Thailand, Singapore, and Malaysia by PT Alamanda Sejati Utama, which was collected of their harvest of jasmine flowers farmers who joined a group of farmers in the district.
Suswono reminder of the importance of partnership between farmers and exporters, to increase foreign exchange. He expects the exporters actually protect the farmers as business partners and share information and profits.
"To the farmers keep in mind that it is not easy to reach the export market, a lot of requirements that must be met such as quality, freshness of flowers, quantity and continuity," Suswono said after released a fleet of trucks carrying jasmine flowers for export in PT Alamanda Sejati Utama packing house at Maribaya village, Kramat district, Tegal regency, Central Java, on Wednesday (26/3).
Also attended the event Deputy Governor of Central Java, Heru Sudjatmoko; Tegal Regent, Enthus Susmono; Director General of Horticulture, Ibrahim Hasanuddin, Secretary of Directorate General Processing and Marketing of Agricultural Products (P2HP) Yasid Taufik, Director of PT Alamanda Sejati Utama, Komar Muljawibawa and farmers jasmine flower suppliers in Tegal regency.
Yasid Taufik said, according to the data in the office, Tegal regency is one of the jasmine flower production center in Central Java with 371.3 acres of harvest land.
In 2013, Tegal jasmine flowers production reached 9,456 tons were produced from three districts: Keramat, Warureja, and Suradadi.
Export jasmine flowers from Tegal started since 2002 is increasing volume. In 2013, the export volume of Tegal regency reached three tons to four tons per day, even on the day of religious festivities can reached 10 tons per day.
