Target Luas Tambah Tanam Padi di Aceh 512.000 Hektar, `Deadline` 69 Hari

Target of Rice Production in Aceh Just 69 Days: Minister

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Target Luas Tambah Tanam Padi di Aceh 512.000 Hektar, `Deadline` 69 Hari
Mentan Andi Amran Sulaiman pemanfaatan Alsintan untuk petani di Kabupaten Toba Samosir, Sumut, dan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Rudy Polandi dan Dirjen Tanaman Pangan, Hasil Sembiring di Banda Aceh (inset) Foto2: B2B/Mac

Banda Aceh, NAD (B2B) - Pemerintah menargetkan produksi padi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada 2016 mencapai 2,7 juta ton dari lahan 512.000 hektar, dan waktunya tinggal 69 hari bagi dinas pertanian provinsi dan kabupaten didukung jajaran Kodam I Iskandar Muda, dan hasil produksi padi NAD turut menentukan apakah Indonesia impor beras atau tidak pada 2017.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menetapkan sasaran baru produksi padi untuk Aceh sejak awal 2015 adalah 2,7 juta ton pada lahan 512.000 hektar dan waktunya 69 hari lagi untuk memastikan target luas tambah tanam tersebut dapat dicapai oleh Aceh, dan batas masa tanam pada 30 September menentukan kontribusi produksi padi untuk 2016, bukan pada Oktober 2016 karena hasil panennya akan dihitung sebagai produksi 2017.

"Mentan sudah keliling Jawa dan sebagian Sumatera, target produksi Aceh 2,7 juta ton tapi Sekda ingin menawar jadi 2,33 juta ton, potensi Aceh luar biasa dan mencapainya tidak sulit, dan waktunya tinggal 69 hari, kami harapkan Pangdam Iskandar Muda dapat mendukung pencapaian target luas tanam 512 ribu hektar," kata Mentan Amran Sulaiman pada sambutannya yang disampaikan Direktur Jenderal Tanaman Pangan di Kementerian Pertanian RI (Kementan) Hasil Sembiring di Banda Aceh pada Senin malam (25/7).

Menurut catatan Mentan, kata Hasil, capaian luas tanam padi di Aceh saat ini diperkirakan 391.000 hektar atau 70% dari target, kami mengharapkan prajurit TNI AD dari bintara pembina desa (Babinsa) di seluruh NAD di bawah kendali para komandan dari komando rayon militer (Koramil) hingga komando distrik militer (Kodim) dalam 69 hari ke depan dapat mencapai target luas tanam 512.000 hektar.

"Saya yakin Pangdam mampu mendorong petani, dinas pertanian dan pihak terkait untuk mencapainya, dan kami harapkan dimonitor terus, karena kalau gagal maka ujung-ujungnya kita impor beras lagi padahal Presiden Jokowi selalu ingatkan untuk daulat pangan," kata Hasil mengutip Mentan pada rapat koordinasi program upaya khusus padi, jagung dan kedelai (Upsus Pajale dan serapan gabah petani (Sergap) di Amel Convention Hall, Banda Aceh.

Tampak hadir Pangdam I Iskandar Muda, Mayjen TNI Rudy Polandi; Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov NAD, Dermawan yang mewakili Gubernur Aceh, Zaini Abdullah karena berhalangan hadir.

Banda Aceh, NAD (B2B) - The Indonesian government is targeting rice production in Aceh province of 2016 reached 2.7 million tons from 512,000 hectares of land, and the deadline of 69 days for provincial and district agricultural office and the army particular Aceh´s Iskandar Muda Military Command because the rice production of Aceh also become decisive for Indonesia to import rice or not by 2017.

Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman set a new target for Aceh rice production was 2.7 million tons in 512,000 hectares of land, and the deadline for 69 days to ensure that the target can be achieved by Aceh, and the deadline for planting on September 30 determine the contribution of rice production 2016 instead of October, because the rice harvest in October will be counted as production for 2017.

"Minister Sulaiman has been around Java and parts of Sumatra, Aceh production target of 2.7 million tonnes but the provincial government set a target of 2.33 million tons, and not difficult to meet the target despite the deadline 69 days, we expect Iskandar Muda military commander can support targeted planting area of 512 thousand hectares,"
said Minister Sulaiman in his speech read by the Director General of Food Crops, Hasil Sembiring in Banda Aceh city of Nanggroe Aceh Darussalam provincial capital on Tuesday (Jul 26).

According to the record of minister, Mr Sembiring said, the planting rice in Aceh currently estimated at 391,000 hectares or 70% of the target, we expect the army soldiers in Aceh under the control by commander of Aceh´s Iskandar Muda military command can achieve target of 512,000 hectares of rice planting area in 69 days.

"I believe the military commander could encourage the farmers, the department of agriculture and related parties to support, and we hope to be monitored continuously, because if it fails then ends we import rice again when President Joko Widodo always reminded to food sovereignty," said Mr. Sembiring quoting Minister Sulaiman at meetings coordination of increasing rice production in Banda Aceh, capital of Aceh province.

It was attended by the Commander of Aceh´s Iskandar Muda Military Command, Major General Rudy Polandi, the Provincial Secretary, Generous representing Aceh Governor Zaini Abdullah who was unable to attend.