Shalat Subuh dan Tanam Cabai Berjamaah, Kiat BPTP Kaltim Dukung Gertamcabai

Synergy of Central and Local Governments Developing Urban Farming in Indonesia

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Shalat Subuh dan Tanam Cabai Berjamaah, Kiat BPTP Kaltim Dukung Gertamcabai
Kepala BPTP Kaltim M Hidayanto (ke-5 kanan) bersama Ketua DPRD HM Syahrun HS; Ketua KPPI Hj SB Yaumid; Asisten III Bare Ali; Ketua Islamic Center Samarinda, Awang DB dukung Gertamcabai (Foto2: Humas BPTP Kaltim)

GUNA mendukung percepatan pencapaian hasil produksi secara massal dari program Gerakan Tanam Cabai (Gertamcabai) di Kalimantan Timur, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur (BPTP Kaltim) mengajak umat Muslim untuk shalat subuh berjamaah di Mesjid Islamic Center Samarinda, kemudian dilanjutkan dengan menanam cabai bersama yang akan diadakan rutin setiap bulan di hari Minggu pertama.

Setelah shalat subuh berjamaah, Kepala BPTP Kaltim M Hidayanto memimpin kegiatan penanaman cabai bersama di kebun TK Islamic Center yang berada di komplek Mesjid Islamic Center Samarinda, dengan membagikan 1.000 bibit cabai kepada jamaah shalat subuh khususnya kelompok pengajian rutin Habsy Bayur di Kecamatan Samarinda Utara.

Kegiatan tersebut disambut antusiasi oleh Ketua DPRD Kaltim, HM Syahrun HS; Ketua DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kaltim Hj SB Yaumid; Asisten III Pemprov Kaltim, Bare Ali; Ketua Islamic Center Samarinda, Awang Dharma Bhakti, para peneliti dan penyuluh pertanian BPTP Kaltim.

"Untuk mengatasi meningkatnya kebutuhan cabai dan mengantisipasi fluktuasi harganya, hal itu bukan hanya dilakukan oleh petani tetapi juga harus didukung oleh para ibu rumah tangga untuk menanam cabai di pekarangan rumah," kata M Hidayanto.

Langkah tersebut diapresiasi Bare Ali dan Awang Dharma Bhakti atas inisiatif BPTP Kaltim menyediakan ribuan bibit cabai sehingga diharapkan dapat mengatasi kebutuhan cabai secara mandiri oleh ibu rumah tangga.

"Dengan momentum shalat subuh berjamaah ini diharapkan dapat meningkatkan animo masyarakat mendukung Gertamcabai. Kami berharap masalah cabai mahal tidak lagi terjadi di Kaltim karena dukungan dan kerjasama BPTP Kaltim dan para pemangku kepentingan," kata Awang.

Instruksi Mentan
Kerjasama antara pemerintah pusat dengan para pemangku kepentingan di daerah kerap hanya 'sebatas di atas kertas ' dan hal itu dikritik oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman saat menggandeng DPP KPPI untuk mendukung Gerakan Tanam Cabai (Gertamcabai) di Jaakrta belum lama ini.

"Saya minta pengurus KPPI menindaklanjuti penyerahan bantuan ini dengan Badan Litbang Pertanian Kementan, jangan sekadar menyerahkan simbolis kemudian menguap, saya ingin kita ketemu lagi tahun depan untuk panen cabai di pekarangan rumah," kata Mentan usai menyerahkan bantuan kepada Ketua Umum KPPI Dwi Septiawati Djafar.

Lembaga terkait yang diketahui segera melaksanakan instruksi Mentan adalah BPTP Kaltim di Samarinda dengan serangkaian kegiatan sejak pertengahan Februari 2017, hanya dua pekan setelah Mentan meneken MoU dengan KPPI pada 1 Februari 2017. Diawali dengan MoU yang diteken oleh Direktur Hidayanto dengan Hj SB Yaumid di Samarinda pada 17 Februari 2017 ditandai penyerahan 15.000 bibit cabai untuk KPPI Kaltim yang disediakan secara bertahap, disertai kegiatan pendampingan untuk budi daya hingga penanganan pasca panen.

Hidayanto kemudian memimpin jajaran BPTP Kaltim mendukung pencanangan 'Kampung Cabai' di RT 17 Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda pada Jumat (24/2). Kegiatan tersebut didukung oleh KPPI Kaltim, pengurus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kaltim.

"BPTP Kaltim memberikan bantuan dalam bentuk bibit, bukan tanaman siap panen, tujuannya agar menjadi pembelajaran bagi warga masyarakat. Kampung Cabai ini diharapkan dapat menjadi contoh di kabupaten lain, dan Samarinda sebagai pusatnya," kata Hidayanto.

Menurutnya, BPTP Kaltim sampai saat ini telah membagikan puluhan ribu bibit cabai kepada masyarakat di Kaltim, dan diharapkan setiap rumah di Kaltim memiliki minimal tujuh pot tanaman cabai.

TO SUPPORT acceleration for mass production of chili planting program by community or urban farming in East Borneo province, the Assessment Institute for Agricultural Technology (BPTP Kaltim) called on Muslims to Fajr Prayer in congregation in Samarinda's Islamic Center Mosque and continued to grow chili that will be held every month on the first Sunday.

After Fajr Prayer in congregation, Director of the BPTP Kaltim M Hidayanto led urban farming activities in school garden near the mosque, after distributed thousands of chili seeds to worshipers especially from Habsy Bayur of North Samarinda subdistrict.

The initiative was appreciated by East Borneo's House Speaker, HM Syahrun HS; Chairwoman of Indonesia Women's Political Caucus (KPPI) East Borneo Chapter, Hj SB Yaumid, Assistant Governor Bare Ali; Chairman of Samarinda's Islamic Center, Awang Dharma Bhakti, researchers and agricultural extension of the BPTP Kaltim.

"Urban farming as a solution to meet the needs of the household chili, do not need to buy but picking of chilli plants in the backyard, it also helps farmers who are often harmed by middlemen," Hidayanto said.

The strategy of BPTP Kaltim was appreciated by Bare Ali and Awang Dharma Bhakti after Mr Hidayanto provides thousands of chilli seeds, which is expected to meet the needs of the household.

"The activities of fajr prayers in congregation is expected to increase public interest in favor of urban farming. We hope here is no longer problems chili price is expensive because concern and support of BPTP Kaltim and stakeholders," Mr Bhakti said.

Ministerial Instruction
Cooperation between central government and stakeholders in the region are often stalled on paper, and it was criticized by the Minister of Agriculture of Indonesia Andi Amran Sulaiman after inviting KPPI central board in Jakarta recently to support urban farming for chilli plants.

"I ask the board of KPPI across the country to follow up the cooperation at the ministerial level by involving agricultural research and development agency, the agriculture ministry do not just provides chilli seeds, after that disappeared, I wish we meet again next year to chilli harvest in the backyard," Minister Sulaiman said after met with Chairwoman of the KPPI, Dwi Septiawati Djafar in Jakarta recently.

Relevant agencies are known immediately carry out the instructions of the Minister Sulaiman is the BPTP Kaltim in Samarinda with a series of activities since mid February 2017, just two weeks after minister signed the MoU with KPPI on February 1, 2017.

Starting with the MoU who was signed by Director Hidayanto with Hj SB Yaumid in Samarinda City on February 17, 2017, by handing over 15,000 chili seeds for KPPI of East Borneo by gradually, with mentoring activities for cultivation to post harvest handling.

Hidayanto then mobilized his team to support the launching of 'Chilli Village in neighborhood of Mugirejo village in Sungai Pinang subdistrict, Samarinda city. The activity was supported by KPPI of East Borneo and and Indonesian Business Women Association.

We provide assistance chili seeds, not plants ready for harvest, aim to educate the community for developing urban farming. The Chilli Village is expected to be followed by other regions, and Samarinda as the activity center in East Borneo," he said.

According to him, the BPTP Kaltim has distributed tens of thousands of chilli seeds to communities in East Borneo, and expected every home in East Kalimantan, minimum of seven chilli plants in the backyard.