Embung Atasi Sawah Kekeringan, Pemerintah Siapkan Rp100 Miliar

Indonesian Govt Allocate 100 Billion Rupiah to Build Retention Basin

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Embung Atasi Sawah Kekeringan, Pemerintah Siapkan Rp100 Miliar
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman meninjau kondisi irigasi di daerah (Foto: Humas Kementan/Heri)

Jakarta (B2B) - Pemerintah RI pemerintah mengalokasikan dana hingga Rp100 miliar untuk membuat ribuan embung di seluruh Indonesia guna menekan dampak kekeringan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan potensi kekeringan yang berdampak ke lahan pertanian produktif mencapai sekitar 50 ribu hektare.

“Ini dampak dari badai El Nino yang menyebabkan kekeringan lebih panjang. Tapi dampak itu sudah jauh berkurang dibanding tahun lalu dengan periode yang sama yang saat itu mencapai sekitar 159 ribu hektare,” kata Menteri Amran Sulaiman saat meninjau dampak ekeringan terhadap areal persawahan di Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, belum lama ini

Dia menambahkan, penurunan luas sawah yang kekeringan tidak lepas dari keputusannya sebagai menteri pertanian untuk membentuk tim khusus untuk menanggulangi dampak kekeringan yang terjadi sejak Maret-April.

Beberapa langkah strategis telah dilakukan guna mengendalikan agar dampak kekeringan, mulai dari penyaluran 40 ribu pompa air tanah, pembuatan sumur-sumur dangkal di sekitar areal pertanian, pembangunan saluran irigasi, hingga pembuatan embung-embung untuk menampung air ke areal pertanian sekitarnya.

Jakarta (B2B) - Indonesian government has allocated up to 100 billion rupiahs to build thousands of retention basin, locally known as the embung across Indonesia in in order to reduce the impact of drought.

Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman said a potential drought which affects all productive agricultural land reached about 50,000 hectares.

“This is the impact of El Nino that causes drought longer, however the impact was much reduced compared to last year with the same period reached approximately 159,000 hectares,” Mr Sulaiman said while working visit in Pakel sub-district of Tulungagung district in East Java province recently.

He argued that the decline could not be separated from the decision to form a special team to deal with the impact of drought that occurred from March to April.

According to him, several strategic steps have been made to control the impact of drought, ranging from the distribution of 40,000 groundwater pump, manufacture of the shallow wells around agricultural areas, construction of irrigation channels, up to manufacture of embungs to store water for the surrounding agricultural areas.