Waspadai Hewan Pembawa Virus Ebola, Ketahui Gejala Klinisnya

Beware of Animals Carrying the Ebola Virus

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Waspadai Hewan Pembawa Virus Ebola, Ketahui Gejala Klinisnya
Direktur Kesehatan Hewan di Kementerian Pertanian, Pudjiatmoko (kiri) dan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Agus Purwadianto (ke-2 kanan) Foto: B2B/Mya

Jakarta (B2B) - Penyebaran virus Ebola pada manusia terkait dengan kontak langsung pada simpanse, monyet, kijang hutan, mandrik dan landak sebagai inang insidental. Namun patut diduga reservoir dari virus Ebola adalah kelelawar buah jenis tertentu yang terdapat di Kalimantan.

Direktur Kesehatan Hewan di Kementerian Pertanian, Pudjiatmoko mengingatkan masyarakat Indonesia harus mengetahui gejala klinis pada hewan yang tertular virus Ebola.

"Gejala utamanya berupa demam, depresi diikuti gejala muntah, diare, bulu rontok, tubuh mendadak kurus, pendarahan petekhie di bawah kulit, gastroinstestinal, membran mukosa, keluar darah dari lubah hidung," kata Pudjiatmoko kepada pers di Kementerian Kesehatan RI pada Jumat.

Dia mengingatkan terkait dengan kondisi geografis Indonesia yang mirip dengan Filipina, negara di Asia yang pernah dikonfirmasi positif Ebola pada seekor monyet maka tidak menutup peluang virus Ebola dapat mewabah di Indonesia.

"Memang belum ada laporan kasus infeksi oleh virus Ebola, tapi sebaiknya pemerintah dan rakyat Indonesia waspada mengingat letak geografis Indonesia dan Filipina yang tergolong dekat," katanya lagi.

Menurutnya, masyarakat harus mengetahui bahwa penyebaran virus Ebola dapat terjadi melalui kontak langsung dan sangat menular sehingga berpotensi menjadi pandemi.

"Pemerintah berupaya mencegah penularan virus Ebola melalui hewan yang masuk ke Indonesia, sementara masyarakat harus tetap waspada," katanya lagi.

Jakarta (B2B) - The spread of the Ebola virus in humans related to direct contact in chimpanzees, monkeys, forest antelope and porcupines as an incidental host. However, it is suspected reservoirs of Ebola virus is a particular type of fruit bats in Borneo.

Director of Animal Health at Indonesia´s Agriculture Ministry, Pudjiatmoko remind Indonesian people should know the clinical symptoms in animals infected by the Ebola virus.

"The main symptoms are fever, symptoms of depression followed by vomiting, diarrhea, hair loss, sudden body emaciated, bleeding under the skin, gastroinstestinal, mucous membranes, bleeding from the nose," Pudjiatmoko said to the press in here on Friday.

He reminded related to Indonesia´s geographical conditions similar to the Philippines, confirmed positive on monkey Ebola, Ebola virus outbreak in Indonesia should be wary.

"There has been no reported cases of infection by the Ebola virus, but the Indonesian government and people should be wary considering the geographical location of Indonesia and the Philippines is close," he said.

According to him, the public should know that the spread of the Ebola virus can occur through direct contact and thus potentially highly infectious pandemic.

"The government seeks to prevent the spread of the Ebola virus through animal into Indonesia, while the public must remain be alert," Pudjiatmoko said.