Suswono: Indonesia Butuh Tambahan 27.269 Penyuluh Pertanian

Indonesia Needs More Agriculture Instructors

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Suswono: Indonesia Butuh Tambahan 27.269 Penyuluh Pertanian
Mentan Suswono bersama penyuluh pertanian di PENAS 2014 Malang (Foto: B2B/Mac)

Jakarta (B2B) - Indonesia memerlukan tambahan penyuluh pertanian sebanyak 27.269 untuk mencukupi kebutuhan ´satu desa satu penyuluh´ . Sementara saat ini jumlah penyuluh pertanian sebanyak 47.955 orang terdiri dari 27.476 penyuluh PNS dan 20.479 Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP).

Menteri Pertanian Suswono mengatakan saat ini jumlah desa di seluruh Indonesia sekitar 75.224 desa/kelurahan dan diharapkan satu penyuluh pertanian dapat membina satu hingga dua desa/kelurahan.

"Kondisi ini kurang sejalan dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan Pemberdayaan Petani yang membutuhkan sekurang-kurangnya satu penyuluh untuk tiap desa. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan tambahan 27.269 penyuluh pertanian," kata Suswono di sela Wisuda Nasional Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) di Auditorium Kementan di Jakarta, Rabu.

Suswono menambahkan, keberadaan penyuluh pertanian saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan baik jumlah maupun profesionalitasnya. Kondisi ini diperparah dengan jumlah tenaga penyuluh yang semakin berkurang.

"Jumlah penyuluh pertanian yang ada saat ini belum memadai untuk memenuhi target ´satu penyuluh satu desa´," kata Suswono.

Pada kesempatan itu Mentan mewisuda sebanyak 598 orang PNS lulusan Diploma Empat Ahli Penyuluhan yang berasal dari enam STPP yakni STPP Medan, STPP Bogor, STPP Magelang, STPP Malang, STPP Gowa dan STPP Manokwari.

Saat ini STPP telah memiliki 4.993 alumni yang terdiri dari 336 dari Program Studi Penyuluh Perkebunan, 1.975 orang program studi Penyuluh Pertanian dan 2.700 orang dari program studi Penyuluh Peternakan.

Mentan mengharap STPP dapat terus berinovasi sehingga lulusannya siap untuk bekerja dan mampu bermitra dengan petani, mandiri, dan berdaya saing.

Jakarta (B2B) - Indonesia government additionally requires 27,269 agricultural instructors in order to implement the "one village one instructor" policy.

Indonesian Agriculture Minister Suswono stated during the inauguration of the Agricultural Instructors Academy on Wednesday that currently, there were only 47,955 agricultural instructors, which comprised 27,476 public servant instructors and 20,479 freelance instructors. With 75,224 villages spread across Indonesia, Suswono was of the viewpoint that an instructor should cover one or two villages.

"This situation is not in line with Law Number 19/2013 on the Protection and Empowerment of Farmers that ideally required one instructor for each village. Hence, we need to add 27,269 instructors," he emphasized.

Suswono was also aware of the fact that although the needs continued to increase, but the quantity or quality of agricultural instructors failed to meet the professional standards. The minister of agriculture inaugurated 598 public servant agricultural instructors from academies in six cities: Medan, Bogor, Magelang, Malang, Gowa, and Manokwari.

"This number is relatively small if we compare it with the ideal needs of one instructor for one village," Suswono reiterated.