Berdayakan Petani Dukung Ketahanan Pangan

Empowering Farmers to Support Indonesia`s Food Security

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Intan Permata Sari


Berdayakan Petani Dukung Ketahanan Pangan
Petani cabai di Sukabumi (Foto: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Petani lokal harus diberdayakan lebih besar lagi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia, dan pemerintah harus segera memikirkan pemberdayaan bagi para petani.

"Pemberdayaan petani lokal merupakan salah satu elemen yang harus dilindungi sebagai perwujudan dari ketahanan pangan nasional," kata Anggota Komisi IV DPR RI Siswono Yudhohusodo melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu (5/3).

Ia mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumber daya alam kaya antara lain dengan buah lokal yang melimpah.

Hal itu, lanjut Siswono, seharusnya membuat buah lokal mampu memenuhi kebutuhan nasional dan tidak bergantung kepada negara lain.

"Persediaan buah lokal merupakan hak setiap rakyat. Oleh karena itu, pemerintah bertanggung jawab terhadap ketersediaan buah lokal," katanya.

Ia berpendapat, melimpahnya peredaran buah impor di pasaran merupakan ancaman serius terhadap buah-buahan lokal Indonesia karena petani buah lokal menjadi semakin terpuruk dan sulit berkembang.

Berdasarkan laporan Gabungan Importir Hasil Bumi Indonesia, saat ini 85% dari seluruh produk hortikultura yang beredar dan dinikmati oleh konsumen di Indonesia merupakan produk impor.

Jakarta (B2B) – Local farmers must be more empowered to improve food security in Indonesia and the government must soon consider farmer empowerment.

“Empowerment of local farmers is an element that must be protected as a realization of national food security,” said member of Commission IV, Siswono Yudhohusodo, in a written statement, Wednesday (5/3).

He warned that Indonesia is a country rich of natural resources, with abundant local fruit products.

This should suffice national demand for fruit, rather than relying on import fruit. “people has the right to have sufficient supply of local fruits, thus, the government is responsible for this,” he said.

He argued the abundant imported fruit in the market is a serious threat for local fruits since fruit farmers will get miserable and find it difficult to develop their business.

Based on report by Association of Indonesian Natural Product Importer, at present 85% of horticulture products in the market are imported.