Dirjen P2HP: Agriturisme Peluang Tingkatkan Pendapatan Petani

Workshop on Agritourisme Business Development in Bandung by APO

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Dirjen P2HP: Agriturisme Peluang Tingkatkan Pendapatan Petani
Dirjen P2HP Kementan, Yusni Emilia Harahap membuka Workshop on Agrotourism Business Development di Bandung pada 3-7 Juli 2015 (Foto2: B2B/Mac)

Bandung, Jawa Barat (B2B) - Agriturisme di Indonesia memiliki potensi besar sekaligus menjadi tantangan menjembatani pembangunan pedesaan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga petani. Guna merealisasikan potensi tersebut, diperlukan pemahaman antara pemerintah, pariwisata, dan pengembangan pedesaan melalui pelatihan, pengembangan secara terencana, dan entreprenur petani.

"Tentunya, diperlukan keterpaduan pengetahuan dan pengalaman praktis selain itu juga diperlukan promosi dan pemasaran untuk agriwisata baik domestik maupun internasional," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian, Yusni Emilia Harahap yang disampaikan oleh Sekretaris Ditjen P2HP, Yazid Taufik di Bandung pada Senin (3/8).

Penegasan tersebut dikemukakan Dirjen P2HP Yusni Emilia Harahap saat membuka lokakarya yang diselenggarakan Organisasi Produktivitas Asia/Asian Productivity Organization (APO) Jepang bertema: Pengembangan Bisnis Agriturisme di Bandung pada 3-7 Agustus 2015 yang diikuti oleh peserta dari 17 negara.

Dirjen P2HP menambahkan, semua pelaku usaha memerlukan perencanaan yang matang untuk mendukung agriwisata yang dilakukan oleh komunitas petani, sehingga lebih produktif dan berkelanjutan memanfaatkan sumber daya yang efisien dalam mengelola usaha tersebut sebagai sektor baru yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan pendapatan petani.

"Kami mengharapkan semua peserta dapat mengambil manfaat dari para nara sumber, sehingga dapat merumuskan strategi pengembangan agriwisata di negara masing-masing.  Kami juga menyiapkan pameran kecil dan galeri foto agri wisata di lobi, dan dapat diberikan sebagai masukan untuk membuka kesempatan sebagai investor," kata Yusni Emilia Harahap seperti disampaikan Yazid Taufik.

Lokakarya menghadirkan pembicara utama seperti Managing Director CONTOUR Projects Ltd The Netherlands, Harro Boekhold; Direktur Agriculture Department APO Tokyo, Joselito Bernardo, dan Business Management Department, Brigham Young University-Hawaii from USA, Prof David Preece.

Sementara dari Kamboja hadir Sovannroath Aing dan Sam Sokvyrak, Sheng-Ping Wang (China), Mohammed Salim (Fiji), Saurabh Dixit (India), dari Republik Islam Iran Raheem Mirzael Molaahmad dan Tayebeh Nikraftar, Seung Hee Nam (Korea Selatan), dari Malaysia hadir Arifin Bin Abu dan Liyana Bt Nor Hizah, dari Nepal Arun Raj Sumargi dan Shiva Sharma Poudel, Muhammad Tariq Tanveer (Pakistan), Charmielyn Cabigas Sy (Filipina), J Mudalige Laksman dan Preethi Prasanna Jayasinghe (Srilangka), dari Thailand Korakoch Pobprasert dan Manasanant Herabat, dan Nguyen Thi Huynh Ohuong (Vietnam).

Bandung, Indonesia (B2B) - The agritourism in Indonesia has great potential and challenging for catalyzing the development of rural enterprises that could increase farm household incomes. To realize this potential there is a need to create greater awareness among government, tourism and rural development planners, trainer, farmer entrepreneur, according to Indonesian senior official of the agriculture ministry.

"To realize this potential, who can take the lead in disseminating knowledge and best practices in the development, promotion and marketing farms as a tourism enterprise for both international and national tourist," said Agriculture Ministry´s Director General of Processing and Marketing of Agricultural Product, Yusni Emilia Harahap in her speech who was delivered by Yazid Taufik as the secretary of the directorate general, here on Monday (8/3).

The statement was stated by Mrs Harahap while opened a workshop held Asian Productivity Organization (APO) Japan theme: Workshop on Agrotourism Business Development in Bandung on 3 to 7 August 2015 attended by participants from 17 countries.

She added, all practices must make a plan how to support the farmers and rural society with the necessary knowledge, technique, management and marketing of agritourism projects to ensure productive and sustainable use of resources and efficiency on management, so that agritourism would be a new sector that will give a generating income, and jobs, and a value additions for the farmer.

"On this occasion, we expect all participants can take advantage from international resource persons, to be able to formulate strategies agritourism development in your country. We also organized a mini exhibition and gallery of agritourism in this place, please feel free to view and provide feedback, as well as take advantage of opportunities as an investor," said Mrs Harahap as as conveyed by Mr Taufik.

The workshop presenting the keynote speakers Harro Boekhold, Managing Director CONTOUR Projects Ltd The Netherlands, Director of Agriculture Department APO Tokyo, Joselito Bernardo, and the Business Management Department, Brigham Young University-Hawaii from USA, Prof. David Preece.

Attending represent Cambodia Sovannroath Aing and Sam Sokvyrak, Sheng-Ping Wang (China), Mohammed Salim (Fiji), Saurabh Dixit (India), from the Islamic Republic of Iran Raheem Mirzael Molaahmad and Tayebeh Nikraftar, Seung Hee Nam (South Korea), Arifin Bin Abu and Liyana Bt Nor Hizah of Malaysia, Arun Raj Sumargi and Shiva Sharma Poudel of Nepal, Muhammad Tariq Tanveer Tariq (Pakistan), Charmielyn Cabigas Sy (Philippines), J Mudalige Laksman and Preethi Prasanna Jayasinghe (Sri Lanka), Korakoch Pobprasert and Manasanant Herabat of Thailand, and Nguyen Thi Huynh Ohuong (Vietnam).