Indonesia Sambut Baik Inisiatif Slovenia Gagas `Hari Lebah Sedunia`

Slovenia Initiated the `Worl Bee Day`

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Indonesia Sambut Baik Inisiatif Slovenia Gagas `Hari Lebah Sedunia`
Sekjen Kementan Hari Priyono (ke-2 kiri) berbincang dengan Menteri Pertanian, Kehutanan dan Pangan Slovenia, Dejan Zidan (kiri) di sela FAO Conference ke-39 di Roma, Italia beluma lama ini (Foto: Humas Kementan)

Jakarta (B2B) - Pemerintah RI mendukung gagasan Slovenia untuk menetapkan tanggal 20 Mei setiap tahun sebagai HAri Lebah Sedunia (Worl Bee Day), yang telah disampaikan Pemerintah Slovenia kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Organisasi Pangan Dunia (FAO) pada FAO Conference ke-39 di Roma, Italia beluma lama ini.

Gagasan tersebut disampaikan oleh Menteri Pertanian, Kehutanan dan Pangan Slovenia, Dejan Zidan pada pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Hari Priyono di Roma, Italia belum lama ini.

Dalam sambutannya, Menteri Zidan menekankan fungsi strategis lebah di Slovenia mendukung ketahanan pangan, dan mengajak berbagai negara termasuk Indonesia untuk mendukung peringatan hari Internasional Lebah Sedunia yang akan dilaksanakan setiap tanggal 20 Mei setiap tahunnya. Inisiatif tersebut disampaikan Slovenia kepada PBB melalui FAO agar kegiatan tersebut dijadikan salah satu agenda internasional dan nasional.

Ketua delegasi Indonesia, Hari Priyono menyampaikan bahwa secara tradisional lebah sudah dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat Indonesia sebagai functional food ataupun obat tradisional. Pemerintah Indonesia menyambut baik inisiatif Hari Lebah Sedunia, dan akan mengajak negara-negara ASEAN lainnya.

Kegiatan Hari Priyono di Roma, Italia dalam FAO Conference ke-39 terkait keberhasilan Republik Indonesia menjadi salah satu dari 71 negara anggota Organisasi Pangan Dunia (FAO) yang berhasil mencapai target pertama atau Poverty Alleviation dari Millenium Development Goals (MDGs) dari FAO, dan sebelumnya Indonesia pernah meraih penghargaan serupa pada 1996 atas pencapaian swasembada pangan.

Penghargaan MDGs diserahkan Direktur Jenderal FAO, Dr Graziano da Silva yang kembali terpilih untuk periode kedua 2015-2018 kepada Hari Priyono yang memimpin delegasi Indonesia pada FAO Conference di Roma, Italia, belum lama ini.

"Indonesia berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin dari 23,4 persen pada 1999 menjadi 11,4 persen pada 2013. Indonesia menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam meningkatkan investasi pertanian sebagai upaya untuk memutus siklus kemiskinan, dan kelaparan di pedesaan dengan memperkuat kemandirian pedesaan, melalui pembangunan berkelanjutan dan perlindungan sosial," kata Hari Priyono.

Jakarta (B2B) - The Indonesian Government supports idea of Slovenian Government to establish May 20 of each year as World Bee Day, presented by the  Slovenian Government to the United Nations (UN) through the World Food Organization (FAO) at the 39th FAO Conference in Rome, Italy recently.

The idea was presented by the Slovenian Agriculture, Forestry and Food Minister, Dejan Zidan in a bilateral meeting with the Secretary General of the Agriculture Ministry, Hari Priyono in Rome, Italy recently.

In his speech, Minister Zidan stressed the strategic role of bees in Slovenian supports food security, and invites various countries including Indonesia to support the World Bee Day to be held on 20 May each year. The initiative is presented Slovenian to the United Nations through the FAO that will serve as one of the activities of international and national agenda.

The Chairman of Indonesian delegation, Hari Priyono said that traditionally the bees have been exploited by the Indonesian people as a functional food or traditional medicine. Indonesian government welcomes the initiative of the World Bee Day, and will invite ASEAN member countries.

Mr Priyono was in Rome, Italy in the 39th FAO Conference related to the success of Indonesia as one of the 71 members of the World Food Organization (FAO), which managed to achieve the first target or the Poverty Alleviation of the Millennium Development Goals (MDGs) of FAO, and Indonesia had won a similar award in 1996 for the achievement of food self-sufficiency.

The MDGs award presented by the Director-General of FAO, Dr. Graziano da Silva to Mr Priyono who led the Indonesian delegation at the FAO Conference in Rome, Italy, recently.

"Indonesia managed to reduce the number of poor from 23.4 percent in 1999 to 11.4 percent in 2013. Indonesia emphasized the importance of government support to increase agricultural investment, to break the cycle of poverty and hunger in rural areas through sustainable development and social protection," Mr Priyono said.