100.000 Hektar Ditawarkan Mentan untuk HKTI, Tanam Benih Padi M70D

Indonesian Developing Rice Seeds as Ready to Harvest within 70 Days of Planting

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


100.000 Hektar Ditawarkan Mentan untuk HKTI, Tanam Benih Padi M70D
Mentan Andi Amran Sulaiman membuka Rapimnas HKTI mewakili Presiden RI Joko Widodo, Ketua Umum HKTI Moeldoko menunjukkan pada Mentan hasil uji coba tanam M70D (inset) Foto: Humas Kementan/Fajar

Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman akan mendukung langkah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengembangkan benih padi varietas baru M70D yang siap panen setelah 70 hari masa tanam, dengan menyediakan lahan 100.000 hektar dari total lahan untuk padi seluas 8,1 juta hektar di seluruh Indonesia, sehingga HKTI berperan aktif mendukung swasembada beras.

"Kami minta untuk varietas M70D jangan hanya seribu hektar tapi 100 ribu hektar untuk memberi peluang HKTI mendukung pemerintah mencapai swasembada beras. Kami tidak suka janji, itu sebabnya saya mau hadir di tengah HKTI setelah tiga tahun bekerja. Kami bekerja dulu baru bicara," kata Mentan Amran Sulaiman saat membuka rapat pimpinan nasional (Rapimnas) HKTI mewakili Presiden RI Joko Widodo di Jakarta pada Senin (10/4).

Dia mengharapkan HKTI yang kini dipimpin Moeldoko, mantan Panglima TNI, dapat memberikan kontribusi kepada negara dan bangsa untuk memenuhi kebutuhan beras nasional sehingga Indonesia tidak lagi tergantung pada beras impor.

Moeldoko mengatakan benih padi varietas yang dikembangkan HKTI dinamai M70D karena siap panen dalam 70 hari masa tanam, dan mampu empat kali panen dalam satu tahun sementara benih padi reguler baru dapat dipanen setelah 150 hari masa tanam.

"Benih M70D sudah diuji coba di Jember, Jawa Timur dengan produksi padi rata-rata 9,6 ton per hektar," kata pensiunan jenderal berbintang empat.

Menurutnya, dengan total lahan untuk padi di seluruh Indonesia sekitar 8,1 juta hektar, apabila dua juta hektar sawah ditanami M70D akan menghasilkan 56 juta ton gabah atau setara 28 juta ton beras. Artinya, M70D mampu memenuhi 60 persen kebutuhan beras nasional, sementara konsumsi beras rakyat Indonesia sekitar 36 juta ton per tahun," kata Moeldoko yang memimpin HKTI menggantikan Mahyudin setelah mengundurkan diri lantaran kesibukan sebagai pimpinan MPR RI.

Jakarta (B2B) - Indonesia's government will support the National Farmers Association (HKTI) developing M70D, new varieties of rice seeds are ready to harvest after planting period 70 days, the agriculture ministry will provide 100,000 hectares so that the HKTI play an active role support rice self-sufficiency, according to the Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman.

"I think for M70D supposed to be 100 thousand hectares, not a thousand hectares, to provide opportunities the HKTI support the government achieve self-sufficiency in rice. I do not want to promise, then I came here after working three years as a minister. It's better work rather than to talk," said Minister Sulaiman in his speech who represent President Joko Widodo while opened the HKTI national leadership meeting, here on Monday (April 10).

He expects the HKTI, which is chaired by Moeldoko, former Armed Forces Commander may contribute for state and peoples to meet the needs of national rice so that Indonesia is no longer dependent on imported rice.

Moeldoko said rice seed called M70D as ready to harvest within 70 days of planting, and four harvests in a year, while the harvest of rice seeds regular 150 days of planting.

"M70D already planted in Jember, East Java province with an average production 9.6 tons of rice per hectare," said Moeldoko, who goes by a single name like many Indonesians.

According to him, with a total land for rice about 8.1 million hectares accross the country, two million hectares are for M70D, will produce 56 million tons of grain or equivalent of 28 million tons of rice. That means M70D able to meet 60 percent of national rice, while rice consumption of Indonesian people around 36 million tons per year," said who was replaces Mahyudin as chairman of the HKTI after resign because busy as leader of People's Consultative Assembly.