BBPP Ketindan Dorong P4S Berkelanjutan, Kaderisasi Tani di Lingkungannya

Indonesian Govt Supports the Farmer Training to Increase Agricultural Production

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BBPP Ketindan Dorong P4S Berkelanjutan, Kaderisasi Tani di Lingkungannya
Kasi Program dan Kerjasama BBPP Ketindan, Nurul Qomariah dan Kasubbid Kelembagaan dan Ketenagaan Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Eka Herissuparman bersama para peserta Rakor P4S (Foto2: B2B/Mac)

Sleman, Yogyakarta (B2B) - Hasil rapat koordinasi (Rakor) 24 pengurus Pusat Pelatihan Petani Perdesaan Swadaya (P4S) yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Malang, Jawa Timur merumuskan untuk mengembangkan usaha P4S berkelanjutan dan membentuk kader-kader tani di lingkungannya sesuai Perubahan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 03/Permentan/PP.410/2010.

"Kelompok Pusat P4S merupakan salah satu bentuk kelembagaan petani yang berperan sebagai motivator dan fasilitator bagi petani lainnya di wilayahnya masing-masing, yang sudah diatur dalam Permentan Nomor 03/Permentan/PP.410/2010," kata Kepala Seksi Program dan Kerjasama BBPP Ketindan, Nurul Qomariah tentang hasil Rakor Evaluasi 2015 dan Expose Kegiatan 2016 di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta belum lama ini.

Menurutnya, Rakor yang diikuti 29 peserta juga mengevaluasi kegiatan P4S BBPP Ketindan tahun 2015, mensosialisasikan program kegiatan tahun 2016, dan menetapkan usaha P4S harus berkelanjutan dan kelak dapat membentuk kader-kader tani di lingkungannya, perubahan nama kelas dari pemula menjadi pratama.

Nurul menambahkan, perlu dilakukan sosialisasi Permentan No. 03/Permentan/PP.410/2010 tentang P4S dan penyuluh swadaya di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Di setiap kegiatan P4S baik kegiatan klasifikasi, penilaian P4S berprestasi dan penguatan kelembagaan P4S perlu melibatkan FK provinsi maupun FK kabupaten/kota serta kelembagaan penyuluhan pertanian dan hasil dari penilaian tersebut disampaikan kepada FK provinsi sebagai tembusan.

"Dalam rangka meningkatkan kualitas pengetahuan P4S perlu dilakukan peningkatan kompetensi SDM melalui Diklat metodologi penyuluhan bagi pengelola P4S, Diklat metodologi permagangan/pelatihan bagi pengelola P4S maupun Diklat instruktur bagi Pengelola P4S yang meliputi
kelas pratama untuk Diklat kewirausahaan, kelas madya untuk Diklat manajemen P4S, dan kelas utama untuk Diklat kepemimpinan dan administrasi," kata Nurul.

Dia menambahkan, pihaknya mengusulkan pelatihan teknologi informasi untuk semua kelas P4S dengan membuat blog untuk promosi, diikuti kegiatan gelar potensi P4S untuk mempromosikan hasil karya P4S.

Kegiatan Rakornas P4S dilaksanakan selama tiga hari pada 20-22 April 2016 dihadiri 24 peserta dari Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Jawa Timur, Bakorluh Jawa Tengah, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DI Yogyakarta, Dinas Pertanian Bali, Balai Diklat Pertanian Balonggebang Nganjuk, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, Forum Komunikasi (FK) P4S Jateng, FK P4S Jatim, FK P4S Bali, FK P4S DI Yogyakarta, FK P4S Kabupaten Nganjuk, FK P4S Kabupaten Jombang, FK P4S Kabupaten Pasuruan, FK P4S Kabupaten Blitar, FK P4S Kabupaten Kediri, FK P4S Kabupaten Lumajang, FK P4S Kabupaten Bojonegoro, FK P4S Kabupaten Semarang, FK P4S Kabupaten  Temanggung, FK P4S Kabupaten Banyumas, FK P4S Kabupaten Karangasem, FK P4S Kabupaten Tabanan, FK P4S Kabupaten Sleman, FK P4S Kabupaten Bantul, FK P4S Kabupaten Gunung Kidul, dan FK P4S Kabupaten Kulonprogo.

Sleman, Yogyakarta (B2B) - The coordination meetings are attended by 24 managers from the training of independent farmers (P4S) carried out by the Center for Agricultural Training (BBPP) Ketindan Malang, East Java formulated to develop P4S sustainable, and formed a cadre of farmers refer to Amendment Decree of the Minister of Agriculture No. 03/Permentan/PP.410/2010.

"The P4S center group is one form of institutional farmer who became a motivator and facilitator for other farmers in their place of origin, which is set in the regulations of the agriculture minister," said the Head Section Cooperation Program of the BBPP Ketindan, Nurul Qomariah in Sleman district of Yogyakarta province recently about the results of 2015 evaluation and expose the activities of 2016.

According to her, the coordination meeting which was attended by 29 participants also evaluate the activities of P4S by the BBPP Ketindan in 2015, the socialization program of activities in 2016, set the P4S must be sustainable, and capable of forming a cadre of farmers, change the class name from novices to pratama.

She added, socialization of government regulation No. 03/Permentan/PP.410/2010 for the P4S, and independent agricultural extension at the provincial and regency/city. In every activity the P4S for classification, performance assessments and institutional strengthening supported by communication forums at the provincial and district/city, institution of agricultural extension, and the results of an assessment submitted to the province as a copy of a communication forum.

"To increase knowledge of P4S necessary to increase the competence of human resources through training methodology of counseling, training methodology apprenticeships / training for managers of P4S and instructor training for managers P4S for beginners class on entrepreneurship, management training for the class of middle and training in leadership and administration for the premier class," Nurul Qomariah said.

She added, the BBPP Ketindan proposes training in information technology by creating a blog for promotion, followed by activities to increase potential so as to promote the work of P4S.

The coordination meeting held for three days at 20 to 22 April 2016 was attended by 24 participants from the Agricultural Extension Coordination Body of East Java province and Central Java province, the Food Security Agency of Yogyakarta province, Bali agriculture office, Nganjuk´s Balonggebang Agricultural Training Center, Sleman agriculture office, P4S Communication Forum (FK) of Central Java province and East Java province, the FK P4S of Bali province, the FK P4S of Yogyakarta province, and the FK P4S of regency level such as Jombang regency, Pasuruan regency, Blitar regency, Kediri regency, Lumajang regency, Bojonegoro regency, Semarang regency, Temanggung regency, Banyumas regency, Karangasem regency, Tabanan regency, Sleman regency, Bantul regency, Gunung Kidul regency, and Kulonprogo regency.