Pupuk Organik Terus Didorong Kementan

Indonesian Govt Encourages Use of Organic Fertilizers

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pupuk Organik Terus Didorong Kementan
Wamentan Rusman Heriawan: ""Pemerintah mengajak pemakaian kedua jenis pupuk secara seimbang. Bila kita membahas mulai dari revolusi hijau sampai ada program bimbingan masyarakat," (Foto: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengajak pelaku usaha agrobisnis untuk menggunakan pupuk organik dan pupuk kimia secara seimbang. Tren penggunaan kedua jenis pupuk ini bertujuan meningkatkan hasil produksi agrobisnis, sekaligus melestarikan kesuburan tanah untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan.

"Pemerintah mengajak pemakaian kedua jenis pupuk secara seimbang. Bila kita membahas mulai dari revolusi hijau sampai ada program bimbingan masyarakat," kata Rusman Heriawan pada seminar bertajuk ´Manajemen Pupuk Berkelanjutan´ di Jakarta, Rabu.

Dia tidak menampik fakta pada pola pikir pelaku usaha agrobisnis maupun petani hanya pada upaya meningkatkan produksi.

"Kita selama ini hanya fokus pada pemakaian pupuk kimia yang tujuannya meningkatkan yield (hasil produksi)," ungkap Rusman Heriawan.

Kendati begitu dia mengakui bahwa produksi pupuk organik di Indonesia masih minim lantaran permintaan pasar masih kecil. "Bukan berarti pemerintah menyerah untuk mendorong penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik.

Jakarta (B2B) - Indonesian Ministry of Agriculture encouraging agribusiness entrepreneurs are using organic fertilizers and chemical fertilizers in a balanced way. This trend aimed at increasing the production of agribusiness, while preserving soil fertility in support of sustainable agriculture.

"The government invites entrepreneurs to use both types of fertilizers in a balanced way," Rusman Heriawan said at a seminar titled ´Sustainable Fertilizer Management´ here on Wednesday.

He did not dismiss the fact the mindset of farmers and agribusiness entrepreneurs only increase agricultural production.

"We have only focused on use of chemical fertilizers increase the yield goal," said Rusman Heriawan.

He admitted that the production of organic fertilizer in Indonesia is still minimal due to low market demand. "It does not mean the government giving up."