Reaksi Cepat Kementan Atasi Hama Bawang Merah di Brebes

The Quick Response of Indonesia`s Agriculture Ministry Overcome Pests Shallots

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Reaksi Cepat Kementan Atasi Hama Bawang Merah di Brebes
Anggota tim khusus Ditjen Hortikultura mengecat botol bekas untuk perangkap hama, hama ulat pada daun bawang merah (tengah) dan Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono menjawab pertanyaan wartawan (Foto2: Humas Ditjen Hortikultura/Ina Ngana

KEMENTERIAN Pertanian RI menggelar kegiatan pengendalian hama ulat pada daun bawang merah di Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah mulai hari ini untuk mengatasi mewabahnya organisme pengganggu tanaman (OPT) ulat bawang (spodoptera exigua hubner).

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Hortikultura, Spudnik Sujono sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada Selasa pagi (12/4).

Instruksi untuk melakukan pengendalian hama tersebut merupakan tindak lanjut dari keluhan petani bawang merah di Desa Luwung Gede, Kecamatan Larangan kepada Presiden Jokowi, yang kemudian membawa sampel sekarung daun bawang yang tercemar hama ulat.

"Kami pun segera merapatkan barisan setelah mendapat instruksi dari Presiden melalui Mentan dengan membentuk tim khusus untuk segera bertolak ke Brebes mengatasi hama bawang merah tersebut," kata Spudnik Sujono kepada pers di Brebes pada Rabu petang (13/4), tidak jauh dari lokasi Presiden Jokowi berdialog dengan petani bawang merah di Desa Luwung Gede, Kecamatan Larangan.

Tim khusus yang dipimpin langsung oleh Spudnik Sujono melakukan koordinasi, rapat maraton dan identifikasi masalah hingga Selasa malam (12/4) sebelum tim bertolak ke Brebes pada malam itu juga.

Di Brebes tadi pagi, Agung Sunusi yang memimpin tim khusus melakukan koordinasi dengan dinas pertanian provinsi dan kabupaten hingga kecamatan dan berdialog dengan petani dan pihak terkait untuk melakukan tindakan dini.

Tindakan pertama adalah mengumpulkan bekas botol plastik kemudian dicat dengan warna oranye sebelum ditancapkan di sekitar lahan bawang merah, yang digunakan sebagai perangkap untuk menekan populasi hama daun bawang.

"Kami baru tahu kalau ini salah satu cara untuk mengatasi hama ulat di daun bawang merah, kalau tahu sudah dari dulu kami kerjakan karena mudah membuatnya dari botol bekas," kata Kiswo, petani yang sempat berbincang dengan Presiden Jokowi pada Senin (11/4).

"Perangkap ini mudah membuatnya dari bahan sederhana, tapi petani tidak tahu padahal ini tugas penyuluh terkait, tapi tidak apa-apa karena tim khusus ini memang dibentuk Dirjen Hortikultura untuk mengatasi pengendalian hama penyakit bawang secara cepat dan efektif," kata Sunusi yang juga menjabat Kepala Subdirektorat Aneka Cabai dan Sayuran Buah di Ditjen Hortikultura Kementan.

Spudnik menambahkan upaya khusus penanganan hama ini akan diperluas hingga ke seluruh Indonesia, untuk mendukung langkah pemerintah meningkatkan produksi hortikultura khususnya bawang merah dengan harga jual yang terjangkau masyarakat dan tetap menguntungkan bagi petani.

INDONESIAN Agriculture Minister held a pest control shallots in Brebes district, Central Java province to tackle the spread of plant pests by caterpillars on the leaves of shallots.

These activities led by the Director General of Horticulture, Spudnik Sujono as instructed President Joko Widodo delivered by Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman on Tuesday morning (12/4).

Instructions to do the pest control to follow up on complaints of onion farmers in Luwung Gede village of  Larangan district to the President Widodo, who then brought to Jakarta shallots leaf samples contaminated by caterpillar pests.

"We were soon in coordination once be governed by President Widodo through Minister Sulaiman, we then formed a special team to immediately go to Brebes overcome these pests," Spudnik Sujono told the press here on Wednesday evening (13/4), not far from the location of President Widodo dialogue with shallots farmers in Luwung Gede village of Larangan subdistrict.

The special team who was led by Mr. Sujono coordinated, marathon meetings and the identification of the problem until Tuesday night (12/4) before the team left for Brebes on that night.

In here this morning, Agung Sunusi who led a special team coordinate with the provincial agricultural office and the district to subdistrict and dialogue with farmers and other interested parties to take action early.

The first action is to collect a used plastic bottles and then painted in orange before plugged in the land shallots, which is used as a trap to suppress pest populations.

"We know that this is one way to overcome the caterpillar pests, we should have known that, because it´s easy to create and inexpensive, just using used bottles," said Kiswo,  a farmer who had talked with President Widodo on Monday (11/4).

"The trap is made from simple materials, but farmers here do not know when to be one of the important tasks of agricultural extension, but that´s okay because a special team was formed to address pest and disease control quickly and effectively," said Sunusi as a senior official in the
directorate-general.

Mr Sujono added special effort will be made across Indonesia, to support the government increase horticultural production, especially shallots at a price affordable for consumers and profitable for farmers.