Industri Susu Program IDEA Didukung Hibah US$7,6 Juta dari Selandia Baru

New Zealand Gave US$7.6 million for Development of Indonesia`s Dairy Industry

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Industri Susu Program IDEA Didukung Hibah US$7,6 Juta dari Selandia Baru
Pusat pengumpulan susu di Jawa Tengah, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Muladno (inset kiri atas) dan Duta Besar Selandia Baru, Dr Trevor Matheson (inset kanan atas) Foto2: B2B/Gusmiati Waris dan Istimewa

Jakarta (B2B) - Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru melalui program bantuan untuk Indonesian Dairy Excellence Activity (IDEA) memberikan hibah US$7,6 juta, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi susu para peternak sapi perah sehingga dapat meningkatkan produksi susu nasional dan keuntungan yang berkelanjutan bagi peternak sapi perah.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Muladno mengatakan bahwa IDEA bertujuan mendukung peningkatan produktivitas susu dalam negeri, karena saat ini sekitar 77% persen kebutuhan susu Indonesia masih diimpor.

"Masalah utama bagi para pengolah susu dan industri susu yang berkepentingan dalam rantai nilai adalah kualitas susu, yang diukur berdasarkan jumlah total plate count (TPC) yang diproduksi oleh para peternak di Jawa Tengah umumnya di atas SNI atau satu juta TPC susu segar," kata Muladno kepada pers di Jakarta pada Kamis (10/3).

Menurutnya, fokus utama dari IDEA adalah meningkatkan kualitas susu di sepanjang rantai nilai dengan fokus inti pada para peternak. Perlunya pemerataan rantai nilai pasokan dan pemeriksaan kualitas susu di sepanjang rantai pasok untuk mengidentifikasi sumber utama kontaminasi susu, dan berdasarkan informasi dari para industri pengolah susu bahwa susu segar dari provinsi Jawa Tengah adalah memiliki kualitas susu terendah di Jawa.

Selandia Baru
Sementara Duta Besar Selandia Baru, Dr Trevor Matheson menyatakan bahwa walaupun Indonesia saat ini memiliki konsumsi susu per kapita yang masih rendah, namun dia menyadari adanya kenaikan permintaan untuk produk-produk nutrisi yang berbasiskan susu.

"Selandia Baru sebagai eksportir produk susu terbesar di dunia akan membantu para peternak sapi perah di Indonesia untuk lebih memiliki daya saing dalam memenuhi permintaan atas produk-produk persusuan di Indonesia yang semakin meningkat," kata Mr Matheson.

Muladno menambahkan, IDEA bekerja sama dengan para peternak sapi perah untuk mengembangkan kelompok-kelompok peternak dan kelompok peternak percontohan (focus farms group) yang dapat menghasilkan keuntungan melalui demonstrasi praktik-praktik peternakan yang produktif.

Menurutnya, tim IDEA memulai kegiatannya di Jawa Tengah dan bekerja secara erat dengan para peternak sapi perah, petugas penyuluhan, industri pengolahan susu dan koperasi susu dalam penyelenggaraan pelatihan-pelatihan dan pembuatan serta penerapan sistem usaha tani (on-farm) di tingkat peternak sapi perah antara lain penanganan susu yang higienis.

Chief Technical Advisor IDEA, Steward Cairns mengatakan tantangan-tantangan utama bagi para peternak sapi perah berskala kecil di Indonesia adalah kualitas susu dan akses terhadap pakan hijauan. Sesuai fokus IDEA adalah bekerja dengan para kelompok peternak dan memberikan kegiatan pelatihan dengan cara praktik langsung (hands-on-training) di peternakan untuk meningkatkan kinerja peternakan sapi perah.

Cairns menambahkan, pendekatan tersebut selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas susu dan praktik yang higienis dan aman untuk susu, dan produk susu juga bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pakan hijauan yang berkualitas untuk pakan ternak.

Jakarta (B2B) - New Zealand Foreign Affairs and Trade Ministry through the assistance program to Indonesian Dairy Excellence Activity (IDEA) provides grants US $ 7.6 million, to increase the quantity and quality of dairy production in Indonesia, and sustainable profits for dairy farmers.

Indonesia Agriculture Ministry´s Director General of Livestock and Animal Health, Muladno said that IDEA aims to support increased dairy productivity in the country, because currently around 77% percent of Indonesia´s milk is still imported.

"The main problem for the stakeholders of the dairy industry is milk quality, with indicators of total plate count (TPC), which is produced by farmers in the province of Central Java, which is generally above SNI or one million TPC fresh milk," Muladno told the press here on Thursday (3/10).

According to him, the main focus of the IDEA to improve the quality of milk in the value chain with a primary focus to the farmers. The need for equitable distribution of the value chain of supply, and milk the quality inspection on the supply chain to identify the main sources of contamination of milk, and based on information from the dairy processing industry that fresh milk in Central Java province is still relatively low in Java Island.

New Zealand
While the New Zealand Ambassador, Dr Trevor Matheson stated although Indonesia currently has a per capita milk consumption is still low, but he is aware of the increase in demand for nutritional products made from milk.

"New Zealand as the largest dairy exporter in the world will help dairy farmers in Indonesia to be more competitive to meet the demand of the dairy industry continues to increase," Mr Matheson said.

Muladno added, the IDEA cooperation with Indoneian dairy farmers to develop farmer groups, and focus group farms that can generate profit through the demonstration of productive farms.

According to him, of IDEA the team started its activities in Central Java and cooperate with the dairy farmers, extension workers, dairy processing industry and dairy cooperatives in training activities, and the making and implementation of on-farm level dairy farmers as hygienic milk processing.

Chief Technical Advisor of IDEA, Stuart Cairns said the main challenges for the small-scale dairy farmers in Indonesia is the quality of the milk, and access to forage feed. In accordance focus of IDEA is working with groups of farmers and provide hands-on-training at the farms to improve the performance of the dairy farm.

Mr Cairns added, the approach aims to improve the quality of milk, hygienic practices and safe processing of milk and dairy products, also aims to improve access to quality forage feed for animal feed.