37 Negara Bahas Ancaman Penyakit Menular dari Hewan

Global Meeting on Infectious Diseases

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


37 Negara Bahas Ancaman Penyakit Menular dari Hewan
Menkes Nafsiah Mboi (atas kiri) dan Mentan Suswono (atas ke-2 kiri) dan delegasi asing (Foto2: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Indonesia bersama 37 negara berkomitmen untuk memperkuat ketahanan global terhadap ancaman penyakit menular. Pasalnya, dalam tiga dekade terakhir kemunculan penyakit menular baru cenderung meningkat akibat zoonosis yakni infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya, seperti virus Ebola.
 
Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi dan Menteri Pertanian RI, Suswono memimpin pertemuan bertajuk Global Meeting on Infectious Diseases di Jakarta, Rabu. Pertemuan dihadiri delegasi dari Argentina, Australia, Azerbaijan, Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Kanada, China, Mesir, Finlandia, Prancis, Georgia, Jerman, Italia, Jepang, Kenya, Malaysia, Nepal, Belanda, Norwegia, Oman, Portugal, Korea Selatan, Arab Saudi, Singapura, Afrika Selatan, dan Spanyol.

"Pertemuan ini diharapkan dapat menyusun kerja sama penanganan penyakit menular antarnegara untuk minimal lima tahun ke depan, sehingga apabila ada wabah dapat segera menanganinya sejak dini sebelum memburuk," kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi.

Menkes mengingatkan, tanpa kerja sama antarnegara tentu mustahil mencegah penularan penyakit hingga meningkatnya kematian akibat penularan penyakit ke negara lain.

Ia mengatakan penanggulangan penyakit menular seperti Ebola atau Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) tidak bisa diselesaikan oleh satu negara atau satu daerah saja. "Tantangannya adalah bagaimana semua negara sudah siap."

Menteri Pertanian Suswono memaparkan tentang tindakan pencegahan oleh Kementerian Pertanian melalui deteksi dini dengan surveilans rutin setiap enam bulan. Misalnya wabah flu burung yang menyerang unggas, maka tindak pengawasan dapat menentukan rekomendasi untuk mencegah penularan flu burung.

"Saat ini Kementerian Pertanian menetapkan 25 penyakit hewan strategis, dan 17 di antaranya bersifat zoonosis dan delapan nonzoonosis," kata Mentan Suswono.

Jakarta (B2B) - Indonesia with 37 countries committed to strengthen global resistance to infectious disease threats. Because, in the last three decades the emergence of new infectious diseases tend to increase by zoonotic, infections contagious amongst vertebrate animals and humans, or vice versa, such as the Ebola virus.

Indonesian Health Minister, Nafsiah Mboi and Agriculture Minister, Suswono chaired the meeting, titled Global Meeting on Infectious Diseases here on Wednesday. The meeting was attended by delegates of Argentina, Australia, Azerbaijan, Bangladesh, Bhutan, Cambodia, Canada, China, Egypt, Finland, France, Georgia, Germany, Italy, Japan, Kenya, Malaysia, Nepal, Netherlands, Norway, Oman, Portugal, South Korea , Saudi Arabia, Singapore, South Africa, and Spain.

"This meeting is expected to develop cooperative management infectious diseases up to five years, if there is an outbreak can immediately handle early before deteriorating," Nafsiah Mboi said.

She reminded, without such cooperation is impossible to prevent the entry of infectious disease to another country.

She added, prevention of infectious diseases such as Ebola or the Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (Mers CoV) must involve another country. "The challenge is how all countries are ready."

Indonesian Agriculture Minister, Suswono explained about the precautions by the Agriculture Minister through early detection by routine surveillance every six months. For example, an outbreak of bird flu that attacks birds, then the follow-monitoring can determine recommendations to prevent the spread of bird flu.

"Currently, the agriculture ministry has established 25 strategic animal disease, and 17 were categorized as zoonotic," Suswono said.