Penyuluh Pertanian Penentu Keberhasilan Swasembada Pangan

Agriculture Extension and Indonesia`s Food Self-sufficiency

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Penyuluh Pertanian Penentu Keberhasilan Swasembada Pangan
Mentan Amran Sulaiman dialog dengan mahasiswa STPP Gowa didampingi Ketua STPP Gowa, Arby Hamire dan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian, Hermansyah (Foto2: B2B/Mac)

Gowa, Sulawesi Selatan (B2B) - Menteri Pertanian Indonesia, Amran Sulaiman menegaskan peran penting penyuluh pertanian sebagai penentu keberhasilan swasembada pangan, sebagai pendamping petani meningkatkan produksi pertanian.

"Kunci keberhasilan adalah mengubah mindset sebagai anak petani miskin menjadi orang hebat, dengan mengubah kebiasaan negatif menjadi hal positif. Saya kerap kekurangang uang selama kuliah di Universitas Hasanuddin, tapi saya berusaha keras mendapat uang secara halal," kata Amran Sulaiman didampingi Ketua STPP Gowa, Arby Hamire dan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, Hermansyah.

Dia pun menceritakan pengalamannya menemukan anti hama tikus yang diakui dunia internasional, dan karena ketekunannya meneliti sehingga dijuluki mulai ´gila´ oleh kakaknya.

"Saya hanya bisa komentar tidak apa-apa kalau hanya  satu orang yang gila kerena meneliti anti hama tikus, saya bersaudara 12, jadi satu orang gila tidak apa-apa karena 11 saudara saya masih waras," ungkap Amran.

Amran mengingatkan mahasiswa STPP Gowa tidak menyerah pada keadaan, tapi berusaha keras untuk maju. "Saya lahir miskin tidak mau mati miskin."

"Manfaatkan kesempatan menimba ilmu di STPP Gowa mendukung pencapaian swasembada pangan."

Gowa, South Sulawesi (B2B) - The Indonesian Agriculture Minister, Amran Sulaiman confirms the important role of agricultural extension as a determinant of the success of self-sufficiency, as a companion to farmers to increase agricultural production.

"The key to success is to change the mindset to be a great person, by changing negative habits into positive things. I was often lack of money as a student, but I worked hard to get the money," Amran Sulaiman said accompanied by the Head of Gowa Institute of Agriculture Extension, Arby Hamire and the Head of Agricultural Quarantine Office of Makassar, Hermansyah here on Thursday.

He also described his experiences find anti-rat, and perseverance doing research so that his older brother accused him going mad.

"My comment, it´s okay if only one person is insane because researching anti rat, my brother and sister is eleven, if only one insane its okay and now I became a minister," Sulaiman said.

He reminded the students of STPP Gowa not easily give up, round commitment to go forward. "I was born poor do not want to die poor."

"Take advantage of the opportunity studying at STPP Gowa for support the achievement of food self-sufficiency."