Negara Hadir di Tengah Petani, Luas Tanam Padi Indramayu Lampaui Target

West Java`s Indramayu District Praised by Indonesian Agriculture Minister

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Negara Hadir di Tengah Petani, Luas Tanam Padi Indramayu Lampaui Target
Panen raya di Kabupaten Indramayu, Jabar, Mentan Andi Amran Sulaiman (kiri) tampak sumringah mendengar kelakar Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah (kanan) dan Direktur Bulog Fadzri Sentosa (tengah) Foto2: B2B/Mac

Indramayu, Jawa Barat (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mTenyatakan salut kepada tekad dan komitmen Kabupaten Indramayu meningkatkan produksi padi pada 2016, yang ditargetkan mencapai 1,5 juta ton di lahan seluas 147.000 hektar, dan prestasi tersebut diharapkannya dapat menjadi contoh bagi kabupaten lain untuk mendukung pencapaian swasembada pangan pada tiga tahun ke depan.

"Saya senang mendengar prestasi dan komitmen Indramayu untuk mendukung pencapaian swasembada pangan, kementerian akan mendukung penuh langkah bupati, saya akan beri bantuan lagi setelah saya terima proposal. Kalau komitmen Indramayu terbukti maka saya akan datang lagi ke sini dua bulan ke depan untuk makan siang di sini bersama petani dan bupati," kata Mentan Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya setelah panen padi di Desa Cikedunglor, Kecamatan Cikedung pada Rabu pagi (30/3).

Menurutnya, Jawa Barat merupakan sentra produksi padi tersebar kedua di Indonesia yang akan sangat berpengaruh pada ketersediaan produksi beras nasional, Kementerian Pertanian RI akan mengalokasikan dana Upaya Khusus (Upsus) Peningkatan Produksi Padi, Jagung, Kedelai (Pajale), yang meningkat 75% dari 2015 khususnya untuk intensifikasi (pengembangan padi hibrida), ekstensifikasi di lahan kering padi Inbrida, pengembangan padi inbrida selain di lahan kering, dan pengembangan desa pertanian padi organik dan padi hibrida.

Sebelumnya, Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah memaparkan potensi dan pencapaian produksi pertanian di kabupaten yang memiliki lahan pertanian terluas di seluruh Indonesia, 147.000 hektar, dan hingga Maret 2016 sekitar 144.000 hektar sudah ditanami padi, sebagian di antaranya siap panen sementara 17.000 hektar belum ditanami karena kendala sarana irigasi, pupuk, benih dan alat mesin pertanian (Alsintan).

"Kami apresiasi dukungan dari TNI AD khususnya Kodam III Siliwangi yang mendukung penuh pembangunan pertanian Indramayu sekaligus mempertahankan Indramayu sebagai lumbung nasional dan provinsi, dan saat ini tercatat sebagai kabupaten dengan luas sawah terbesar di seluruh Indonesia," kata Bupati Annah Sophanah.

"Dari luas lahan 144 ribu hektar kami mematok target 125 ribu hektar dan tercapai 127 ribu hektar, dan ternyata berkat dukungan TNI dan penyuluh bisa mendekati 144 ribu hektar, berarti masih kurang 17 ribu hektar belum ditanami.... tapi saya malu ngomong kendalanya.... semoga pak menteri mengerti sendiri...."

Mendengar hal itu, Mentan Amran Sulaiman tampak sumringah mulai dari saat panen hingga berdialog dengan para petani dan penyuluh pertanian.

"Saya datang ke Indramayu untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah petani, dan harga gabah tidak jatuh seperti dulu, yang harganya jatuh di masa panen. Saya ke sini bersama direktur Bulog untuk memastikan komitmennya membeli gabah petani dengan harga yang menguntungkan petani. Bulog jangan main-main dengan petani, tinggal beli saja kok sementara petani kerja keras berbulan-bulan di sawah," kata Mentan.

Tampak hadir Ketua Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung, Kedelai (Pajale) dari Kementerian Pertanian, Banun Harpini; Panglima Kodam III/Siliwangi, Mayjen TNI Hadi Prasojo; Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, H Taufik Hidayat; Komandan Korem 063/Gunung Jati, Kolonel Inf Sutjipto; Komandan Kodim 0616/Indramayu, Letkol Arh Benny Febriyanto; Kapolres Indramayu, AKBP Wijanarko, dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Indramayu, H Firman Mutako.

Indramayu, West Java (B2B) - Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman said salute to the commitment of Indramayu regency of West Java province to increase rice production this year, which is expected to reach 1.5 million tons in 147,000 hectares of land, and these achievements should be an example for other districts to support the achievement of food self-sufficiency in the next three years.

"I´m glad to heard the achievements and commitment of Indramayu district support food self-sufficiency, the ministry will support the regent, I will provide more assistance after I got the proposal. If the promise of Indramayu been proven, I will be back here the next two months to have lunch with the farmer and regent," Minister Sulaiman said in his speech after the rice harvest in Cikedunglor village of Cikedung subdistrict on Wednesday morning (3/30).

According to him, the support of the province of West Java as rice producers, the second largest in Indonesia is very important to support national food supply, the Ministry of Agriculture will allocate the budget of a special program that increased 75% from 2015, in particular for the development of hybrid rice, extending the inbred rice on dry land, development inbred rice not on dry land, and development of organic rice.

n an earlier speech, Indramayu Regent Hj Anna Sophanah describes the potential and achievements of Indramayu as counties with farmland broadest in Indonesia, 147,000 hectares, and until March 2016 about 144,000 hectares have been planted with rice, some of which are harvested while 17,000 hectares of fallow because of the constraints of irrigation , fertilizers, seeds and agricultural machinery.

"We appreciated support of Indonesian Army in particular West Java´s Siliwangi Military Command for agricultural development so that Indramayu able to maintain the achievements as a national granary and province, and is currently listed as the district with the largest rice fields in Indonesia," said Regent Annah Sophanah.

"From a land area of 144 thousand hectares we set a target of 125 thousand hectares and reached 127 thousand hectares, and because support of military and agriculture extension could approach 144 thousand hectares, or still 17 thousand hectares of unplanted .... but I am embarrassed to tell the truth to the minister .. hopefully to understand ...."

Listening to it, Minister Sulaiman seemed happy, from arrived at the location of the rice harvest until dialogue with farmers and agriculture extension.

"I came to Indramayu to ensure that the price of unhusked rice does not fall again, as often happens at harvest time. I´m here with the director of Logistics Agency to ensure commitment to buy unhusked rice from farmers at a price that is profitable for farmers. Bulog should not deceive the farmers, while farmers´ hard work months in the fields," Minister Sulaiman said.

It was attended by Head of the Special Efforts to Increase Production of Rice, Corn, Soybeans of Agritculture Ministry, Banun Harpini; Siliwangi´s West Java Military Commander Major General Hadi Prasojo; Indramayu´s House Speaker, H Taufik Hidayat; Gunung Jati´s Cirebon Resort Military Commander, Col. Inf Sutjipto; Indramayu District Military Commander, Lieutenant Colonel Benny Febriyanto; Indramayu Police Chief, Adjunct Senior Commissioner Wijanarko, and Head of Indramayu Agriculture and Livestock, H Firman Mutako.