Upsus Siwab Andalkan Inseminasi Buatan Capai Swasembada Protein 2009
Artificial Insemination Chosen by Indonesia for Increase the Cattle Population
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pemerintah RI mengembangkan program upaya khusus (Upsus) untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak rumanansia besar untuk mencapai swasembada protein pada 2009 melalui Upsus sapi indukan wajib bunting (Siwab), dengan target empat juta ekor akseptor dan minimum tiga juta ekor indukan, di antaranya bunting.
"Upsus Siwab 2017 mendorong peningkatan populasi kambing, domba dan ayam dan membangun kemitraan korporasi dengan ternak melalui strategi optimalisasi pelaksanaan inseminasi di 33 provinsi yang dibagi menjadi tiga regional pengembangan," kata Direktur Jenderal Peternakan, I Ketut Diarmita kepada pers di Jakarta pada Rabu (9/11).
Regional pertama dengan mengembangkan sentra sapi yang dilaksanakan intensif di Jawa, Bali dan Lampung dengan 3,3 juta populasi betina. Regional ketiga melalui pemeliharaan semi intensif di Sulawesi Selatan, Sumatera dan Kalimantan dengan potensi populasi betina 1,3 juta ekor. Regional ketiga, pemeliharaan ekstensif terhadap 700.000 ekor sapi betina yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Papua, Maluku, Sulawesi, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Kalimantan Utara.
Kementerian Pertanian RI melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan akan melaksanakan beberapa kegiatan pendukung dengan penanaman rumput dan legume seluas 13.000 hektar, penyediaan embung sebagai sumber air, dan penyediaan obat-obatan dan vaksin untuk meningkatkan status kesehatan hewan.
Dirjen Diarmita menambahkan, Program Upsus Siwab akan memantau secara fokus jumlah sapi betina bunting dan pedet yang lahir, maupun sapi betina yang mengalami gangguan reproduksi didukung peningkatan kualitas pakan ternak, kesehatan hewan, rumah potong hewan (RPH), logistik dan sarana pendukung lainnya.
Sensus BPS
Diarmita mengatakan jumlah populasi sapi dan kerbau betina dewasa saat ini diperkirakan mencapai 5,62 juta ekor, dan 71,76% atau sekitar 4,03 juta ekor merupakan betina produktif. Sementara sensus Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2013, populasi sapi dan kerbau pernah mencapai 15,1 juta ekor yang terdiri atas 13,5 juta ekor sapi indukan, 472.000 sapi perah dan 1,1 juta ekor kerbau.
Sementara dari data Kementan pada 2015, program inseminasi buatan (IB) pemerintah berhasil menambah populasi sapi hingga 1,4 juta anakan dari dua juta sapi indukan.
"Tahun ini kami menargetkan empat juta ekor betina produktif yang akan mendapat inseminasi buatan, target kehamilan minimal 75 persen atau tiga juta kelahiran baru," kata Diarmita.
Jakarta (B2B) - Indonesian government developing the special program to increase the population and livestock production for self-sufficiency in proteins of 2009 through the the artificial insemination program for cattle or called the Upsus Siwab with a target of four million artificial insemination of cows that can produce three million of calf.
"The 2017 Upsus Siwab program encourage increased population of goats, sheep and chickens through the optimization of insemination in 33 provinces divided into three regional development," the Director General of Livestocks and Animal Health in Agriculture Ministry, I Ketut Diarmita told reporters here on Wednesday (11.9.11).
Regional One, developing centers of cattle in Java, Bali and Lampung with 3.3 million cows. Regional Two through semi-intensive activities in South Sulawesi, Sumatra and Borneo with a potential of 1.3 million cows. Regional Three, extensive maintenance of the 700,000 cows in the province of East Nusa Tenggara (NTT), West Nusa Tenggara (NTB), Papua, Maluku, Sulawesi, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) and North Borneo.
Indonesian Agriculture Ministry through the Directorate General of Livestock and Animal Health will carry out several activities supporting the provision of fodder and legume in 13,000 hectares of land, developing water resources facilities, and distribution of vitamins and vaccines to improve animal health.
Mr Diarmita added that the the Upsus Siwab program will monitor the number of pregnant cows and calves were born, and cows that causes reproductive problems by improving the quality of animal feed, animal health, slaughterhouses, logistics and other supporting facilities.
Central Statistics Agency
He said said the number of cattle and buffalo population of adult females is currently estimated at 5.62 million head, and 71.76%, or about 4.03 million head are productive female.
While the Central Statistic Agency (BPS) said in 2013, the population of cattle and buffaloes ever reached 15.1 million head consisting of 13.5 million cows, 472,000 dairy cows and 1.1 million buffaloes.
According to data on the ministry in 2015 stated that the artificial insemination program undertaken by the government managed to increase the cattle population up to 1.4 million calves of two million cows.
"This year we target the four million productive cows will get artificial insemination, pregnancy target of a minimum of 75 per cent or three million calves,"
The Upsus Siwab program will focus monitor increase of reproduction rates of cattle was supported by a quality animal feed, animal health, abattoirs, logistics and other supporting facilities.