Mentan Dorong Generasi Muda Berpikir Global Meski Lahir di Kampung

Indonesia`s Young Generation Must Think Globally for Nation Development: Minister

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mentan Dorong Generasi Muda Berpikir Global Meski Lahir di Kampung
Wisuda SMA Unggul Del, Menko Polhukam Luhut B Panjaitan memberikan ulos kepada Mentan Andi Amran Sulaiman (inset atas) dan Mentan memberi semangat kepada para pelajar (Foto2: B2B/Mac & Humas Kementan/Makmur H)

Samosir, Sumatera Utara (B2B) - Menteri Pertanian Ri Andi Amran Sulaiman membuktikan kemampuannya sebagai sosok multitalenta, tidak hanya fasih berbicara pangan, juga mampu tampil sebagai motivator dengan gelar doktor bidang pertanian dari Universitas Hasanuddin Makassar, sambutannya menyedot perhatian ratusan siswa SMA Unggul Del Toba Samosir yang hadir bersama orangtua mereka pada wisuda dan penerimaan pelajar di sekolah unggulan di Provinsi Sumatera Utara yang didirikan oleh Menteri Polhukam Luhut B Panjaitan.

Mentan Amran Sulaiman yang mendapat kesempatan berbicara selama 15 menit kemudian meminta tambahan waktu lima menit kepada Luhut B Panjaitan selaku pembina Yayasan Del, lantaran obsesinya untuk mendorong generasi muda kembali ke sawah untuk membangun pertanian nasional agar Indonesia mampu swasembada pangan.

"Saya selalu tergetar setiap kali berhadapan dengan generasi muda seperti kalian yang datang dari berbagai daerah seperti Samarinda di Kalimantan Timur untuk belajar di sini, karena saya pun datang dari kampung, saya berasal dari Kabupaten Bone di Sulawesi Selatan tapi karena disipilin, kejujuran dan komitmen dipilih menjadi menteri meski saya tidak pernah bercita-cita menjadi menteri," kata Amran Sulaiman.

Dia mengingatkan para pelajar agar rajin belajar, mau bekerja keras, dan dispilin untuk mencapai sukses, seperti dirinya yang berhasil meraih gelar sarjana bergelar gelar doktor, menjadi pengusaha dan kini menjadi menteri di Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla.

"Saya berhasil karena kerja keras meski lahir di kampung dalam keadaan miskin tapi saya tidak ingin mati dalam kemiskinan. Saya lahir di desa di pelosok Kabupaten Bone dan hidup sederhana bersama 11 orang bersaudara. Saya merasa beruntung lahir sebagai orang miskin karena saya harus bekerja keras untuk meraih cita-cita sebagai manusia sukses," kata Amran Sulaiman yang disambut tepuk tangan dari para orangtua siswa.

Dia menambahkan, ayahnya yang berkarier sebagai prajurit TNI AD pernah bertugas bersama Jenderal (Purn) Luhut B Panjaitan di Timor Timur.

"Ayah saya sangat kenal dengan Jenderal Luhut tapi beliau tidak kenal dengan ayah saya," kata Amran yang disambut tawa oleh pelajar dan orangtua mereka.

"Namun berkas kerja keras, semangat dan disiplin hari ini saya bisa duduk berdampingan dengan beliau di sini hari ini, maupun di kabinet sebagai menteri," katanya lagi.

Mentan mengingatkan bahwa tidak mudah menjadi orang sukses, karena tidak ada rezeki yang datang secara gratis tapi harus kerja keras, dan tugas pelajar SMA Unggul Del saat ini adalah belajar, belajar dan belajar untuk meraih cita-cita setinggi langit.

"Kalian boleh lahir di kampung, sekolah jauh dari kota besar, tapi otak cemerlang untuk berpikir global menaklukkan dunia," kata Amran Sulaiman.

Samosir, North Sumatera (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman s the multitalented figure, able to discuss about the food sector and the motivator has a doctoral degrees in agriculture of the Makassar´s Hasanuddin University, his speech attracted hundreds of Del Toba Samosir high school students  were present with their parents at the graduation of the top schools in North Sumatra province which was established by Luhut B Panjaitan  known as Indonesian security minister.

Minister Sulaiman got time to speak for 15 minutes and then asked for an extra five minutes to Minister Panjaitan as advisors of Del Foundation, because obsession of Mr Sulaiman encourage young people back to farming to build a national agriculture so that Indonesia capable achieve food self-sufficiency.

Minister Sulaiman got time to speak for 15 minutes and then asked for an extra five minutes to Minister Panjaitan as advisors the Foundation Del, because obsession Mr Sulaiman to encourage young people back to farming to build a national agriculture so that Indonesia capable achieve food self-sufficiency.

"I am always been touched whenever meet young people like you who came from across Indonesia as the Samarinda city in East Kalimantan province to school here, because I came from the village, I came from Bone district in South Sulawesi province but because of discipline, honesty and commitment have become a minister although I never thought of become the minister," Mr Sulaiman said.

He reminded the students to study hard, willing to work hard, and discipline to achieve success, like himself who earned a bachelor´s degree doctorate, became a businessman and now a minister in the Joko Widodo administration.

"I succeeded because of the hard work although born in the village as a poor man but I do not want to die in poverty. I was born in a village in the remote areas in Bone regency, simple life with 11 of my brothers. I feel lucky to be born poor so I had to work hard to succeed, "said Minister Sulaiman applauded by students and their parents.

He added that his father´s career as an Iindonesian Army soldier and had served with General (ret) Luhut B Panjaitan in East Timor.

"My father was very familiar with General Panjaitan, but he did not know my father," said Amran were greeted laughter from students and their parents.

Minister Sulaiman warns that not easy to be successful, because there is no provision that comes for free but have to work hard, and the task of the student is to learn, learn and learn for success.

"You can be born in the village, the school away from the city, but you have to be clever with a global mindset to conquer the world," he said.