28 PNS Baru BPPSDMP Kementan Tandatangani Pakta Integritas

Indonesian Civil Servants are Required Sign an Integrity Pact Document

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi


28 PNS Baru BPPSDMP Kementan Tandatangani Pakta Integritas
Kepala BBPP Ketindan Adang Warya memimpin pelantikan 55 PNS baru BPPSDMP Kementan didampingi Kabag Umum, Tri Agustin Wurdjaningsih; Kabid Penyelenggaraan Pelatihan, Mafruhah (Foto2: Humas BBPP Ketindan)

Malang, Jawa Timur (B2B) - Menjadi pegawai negeri sipil (PNS) saat ini dituntut kemampuan belajar dan mengembangkan diri, memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan di sekitarnya serta tanggap terhadap dinamika masyarakat. Hal itu sejalan dengan tuntutan publik atas kinerja aparatur pemerintah yang profesional, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap PNS untuk meningkatkan kualitas dan kapasitasnya sebagai abdi negara.

Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Momon Rusmono pada pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas oleh 28 PNS di lingkungan BPPSDMP mengingatkan CPNS yang diangkat PNS untuk menanamkan kesadaran sebagai bagian penting dari motor penggerak pembangunan dan perubahan.

"Jangan sampai saudara mencontoh atau malah ikut-ikutan dengan budaya kerja yang tidak profesional. Jadilah sosok teladan bagi lingkungan kerja dan masyarakat sekitar," kata Momon Rusmono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan,  Adang Warya di Malang, Jawa Timur pada Jumat (23/9).

Ke-28 PNS yang dilantik tersebut yakni 13 orang dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang, lima orang dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, empat orang dari BBPP Ketindan, dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang empat orang, dan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri (SMK PPN) Kupang dua orang.

Adang Warya mengutip Sekretaris BPPSDMP menambahkan ke-28 PNS harus mampu menunjukkan komitmen dan tanggung jawab moral terhadap konsekuensi dan pengangkatan menjadi PNS, sekaligus menjadi rambu-rambu terhadap tindakan sebagai aparat pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

"Tujuan penandatanganan dokumen pakta integritas adalah untuk menumbuhkembangkan keterbukaan dan kejujuran serta untuk memperlancar pelaksanaan tugas yang berkualitas, efektif, efisien dan akuntabel," kata Adang Warya mengutip Momon Rusmono.

Menurutnya, hal itu sesuai dengan amanah Pasal 66 dari UU tentang Aparatur Sipil Negara atau ASN Nomor 5 tahun 2015 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) bahwa setiap pengambilan sumpah/janji, PNS juga wajib menandatangani dokumen Pakta Integritas yang disaksikan atau diketahui oleh atasan langsungnya.

"Saudara-saudara adalah calon-calon pemimpin atau pejabat di masa yang akan datang, untuk itu kredibilitas yang saudara tunjukkan selama belajar tentu akan memperluas peluang saudara untuk meningkatkan karier ke jenjang selanjutnya, menjadi pejabat atau pimpinan instansi dengan kompetensi dan profesionalisme yang lebih baik," kata Momon Rusmono seperti dikutip Adang Warya.

Malang, East Java (B2B) - Civil servants (PNS) in Indonesia at this time are required to develop self-conscious and care about the community and responsive to the dynamics of people's lives. People demanding performance of professional government apparatus, are a challenge for every civil servant to improve the quality and capacity to serve the people, according to Indonesian senior official.

The Secretary of the Agency for Agricultural Extension and Human Resources Development (AAEHRD) of Agriculture Ministry Momon Rusmono on oath and signing the Integrity Pact document by 28 civil servants of AAEHRD who inducted as civil servants to have awareness as an important part of the driving force of development and change.

"You should not follow the work culture that are not professional. You should be a role model in the workplace and community," said Momon Rusmono in speech was read by the Director of Ketindan's Agricultural Training Center(BBPP) Adang Warya here on Friday (September 23).

28 civil servants are sworn are the 13 of the Malang's Agricultural Extension College (STPP), five of Batu's Animal Husbandry Training Centre (BBPP), four of Ketindan's Agricultural Training Center (BBPP), four of the Kupang's Animal Husbandry Training Centre (BBPP) and two of Kupang's Agricultural Vocational High School (SMK PPN).

Mr Warya cites Secretary of the BPPSDMP that they be committed and moral responsibility for the consequences of being a civil servant, and able to carry out duties as the government apparatus.

"The purpose of the signing of an integrity pact for transparency and honesty, and facilitate the work that is effective, efficient and accountable," said Mr Warya quote Mr Rusmono.

According to him, according to the mandate of Article 66 of the Civil Servants Law No. 5/2015 and Regulation of the Minister of Administrative Reform and Bureaucratic Reform that besides reading the oath, civil servants must sign an Integrity Pact document witnessed by their superiors.

"You are all future leaders, the credibility during work and learning will be an opportunity to improve your career to the next level, become head of the institution with the competence and professional," said Mr Rusmono as quoted by Mr Warya.