Upsus Siwab Terobosan Strategis Mentan Capai Swasembada Sapi
Indonesia Targets Four Million Artificial Insemination of Cattle this Year
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Konawe Selatan, Sultra (B2B) - Program Upaya Khusus (Upsus) Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab) dinilai strategis sebagai monumen historikal, karena setiap terobosan berskala nasional yang dimulai di suatu wilayah akan dikenang sebagai catatan sejarah penting setelah masyarakat merasakan manfaatnya, dan Pemerintah RI menetapkan Kabupaten Konawe Selatan di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai 'wilayah sumber bibit sapi Bali' untuk mewujudkan dan menjamin ketersediaan bibit ternak baik secara jumlah maupun mutu.
Hal itu dikemukakan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam; Anggota DPD RI, Wa Ode Hamsinah Bolu; Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti; Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga pada kegiatan panen anak sapi (pedet) hasil inseminasi buatan (IB) di Konawe Selatan oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada Rabu (11/1).
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI menetapkan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) sebagai wilayah sumber bibit sapi Bali melalui SK Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 803/Kpts/PK.030/12/2016, yang berakselerasi dengan penambahan populasi ternak khususnya sapi dan ternak secara masif dan serentak.
Gubernur Nur Alam mengatakan Permentan tersebut merupakan terobosan strategis yang diputuskan Mentan Amran Sulaiman setelah mengetahui potensi dan peluang Konsel untuk menjadi 'pusat logistik' mengantisipasi daging impor dan meningkatkan produktivitas ternak sapi untuk memenuhi kebutuhan bibit ternak secara nasional.
"Kalau dahulu pemerintah membentuk lembaga bernama BKKBN untuk pengendalian jumlah penduduk melalui KB seperti membagikan pil anti hamil, Kementan melalui Upsus Siwab melakukan hal sebaliknya yang memberi perangsang agar sapi banyak anak," kata Nur Alam yang juga menyinggung hal-hal menarik sehingga mengundang tawa para tamu dan ribuan warga setempat.
Senator Wa Ode Hamsina Bolu menyatakan apresiasinya kepada Mentan Amran Sulaiman atas penetapan Konsel sebagai 'anugerah' bagi Sultra karena pemerintahan sebelumnya terkesan tidak menggubris eksistensi provinsi untuk mengembangkan potensi daerah.
"Saya akuisisi pak menteri sebagai putra daerah Sultra atas perhatiannya pada kami, seperti dikatakan Gubernur tadi bahwa butuh 10 sol sepatu untuk menarik perhatian pemerintah pusat, dan perhatian Presiden Joko Widodo melalui Kementan menunjukkan bahwa Sultra menyimpan potensi luar biasa bagi Indonesia," kata Wa Ode yang merupakan senator dari Sultra.
Sementara Pangdam Wirabuana menyatakan apresiasi atas kinerja Mentan mampu mewujudkan ketahanan pangan dengan meniadakan impor beras, karena Indonesia ternyata mampu memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa tergantung pada beras impor.
"Insya Allah mimpi besar kita untuk swasembada daging akan terpenuhi dari sini dan akan dicatat sejarah sebagai keputusan strategis menetapkan Konsel sebagai sentra bibit sapi Bali di kawasan Indonesia timur," kata Bupati Surunuddin Dangga.
Sapi Bali Konawe
Upsus Siwab sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan asal ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus mengejar swasembada sapi tahun 2026 seperti ditargetkan Presiden RI Joko Widodo.
Mentan Amran Sulaiman mengatakan Upsus Siwab merupakan gerakan nasional sebagai kelanjutan dari kegiatan 2016 guna lebih mendorong pertumbuhan sapi dan kerbau di tanah air, yang ditetapkan melalui Permentan No. 48/PK.210/10/2016 tentang Upsus SIWAB untuk terus menghasilkan pedet dalam menambah populasi ternak nasional.
"Saya mengusulkan agar sapi di sini dinamai sapi Bali Konawe untuk menunjukkan eksistensi daerah sekaligus menjadi pembeda dari bibit sapi asal Bali maupun daerah lain," kata Amran Sulaiman.
Kementan menetapkan 4 juta ekor akseptor sapi dan kerbau dengan target kebuntingan ternak 3 juta ekor, "selain dari kelahiran anak sapi dan kerbau, dan target lain yang akan dicapai yaitu menurunnya angka penyakit gangguan reproduksi dan menurunnya pemotongan sapi betina produktif," kata Mentan.
Untuk mendukung pengembangan sapi potong di Sultra, Kementan mengalokasikn 763 ekor senilai Rp6,217 miliar pada 2016 dan untuk Kabupaten Konawe Selatan telah didistribusikan 91 ekor sapi pada tujuh kelompok peternak.
South Konawe, Southeast Sulawesi (B2B) - Indonesian government launched the artificial insemination program for cattle or called the Upsus Siwab for increase the cattle population in Indonesia considered strategic as historically important after the public get the benefits, and Indonesian government set the South Konawe District in Southeast Sulawesi Province as 'Bali cattle produces region' to realize and ensure the availability of breeding stock in quantity and quality, according to senior officials.
It was stated by Southeast Sulawesi Governor Nur Alam; Senator Wa Ode Hamsinah Bolu; Sulawesi's Wirabuana Military Commander Maj Gen Agus Surya Bakti; South Konawe Regent, Surunuddin Dangga on the artificial insemination of cattle was launched here by Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman on Wednesday (1.11.17).
The central government through the Agriculture Ministry sets South Konawe District as 'Bali cattle produces region' through the ministerial decree Number 803/Kpts/PK.030/12/2016, through accelerated by increasing cattle population on massive scale and simultaneously.
Governor Nur Alam said the ministerial decree as the strategic breakthrough was decided by Minister Sulaiman after knowing the potential and opportunities of South Konawe to be 'logistics center' by increasing the productivity of cattle to meet the needs of the national livestock breeds.
"If the government had formed agency called the BKKBN for population control through family planning such as distributed birth control pills, now the Agriculture Ministry through the Upsus Siwab do the opposite which provide incentives in order for increase the cattle accros the country," Governor Nur Alam said.
Senator Hamsinah Bolu appreciate Minister Sulaiman on South Konawe determination as a boon to Southeast Sulawesi because previous governments ignored the existence of province developing regional capability.
"I ask for sincerity mr minister was appointed honorary citizen of the area, as told by the governor that had to work hard for the attention of the central government, and President Joko Widodo through the ministry indicate that our region is important for Indonesia," she said as senator of Southeast Sulawesi.
While Maj Gen Agus Surya Bakti Mr Sulaiman was able to realize food security to stop rice imports, because Indonesia has been rice self-sufficient.
"God willing, our big dream achieve beef self-sufficiency will be achieved from here, and will be recorded history as a strategic decision to eastern Indonesia," said Regent Dangga.
Bali Konawe Cattle
The Upsus Siwab as the government's commitment to achieve beef self-sufficiency, and improve the welfare of farmers in 2026 as targeted by President Joko Widodo.
Minister Sulaiman said Upsus Siwab is a national movement to continue the activities in 2016 to increase the population of cattle and buffalo across the country, established by the ministerial decree.
"I propose cattle here called Bali Konawe to demonstrate existence of the region, and as the identity of cattle from Bali and other regions," Mr Sulaiman said.
Indonesia sets 4 million head acceptor cattle and buffalo, and the target pregnant cattle 3 million heads," Indonesia sets 4 million head of cattle and buffalo acceptor, and targeted 3 million heads of cattle pregnant, "besides targeted calves and buffaloes, cattle and suppress reproductive disorders."
To support the development of beef cattle in Southeast Sulawesi province, Agriculture Minisry allocates 763 tails worth 6.217 billion rupiahs in 2016, and for South Konawe District has distributed 91 cows to seven groups of farmers.