Mentan jadi `Penghulu` Ijab Kabul Petani Bawang Putih dan Bulog

Trick of Indonesian Agriculture Minister Closer the Bulog with Farmers

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan jadi `Penghulu` Ijab Kabul Petani Bawang Putih dan Bulog
Dialog Mentan setelah `ijab kabul` disaksikan Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono (duduk ke-2 kanan) dan dialog Mentan dan Senator Denty Eka Widi dengan petani (inset) Foto2: B2B/Gusmiati Waris

DIKENAL sebagai menteri yang enerjik dan lebih suka berada di tengah petani ketimbang di belakang meja, Andi Amran Sulaiman juga kerap membuat kejutan yang menghidupkan suasana seperti dilakukan saat panen bawang putih di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, dia menasbihkan dirinya sebagai 'penghulu' untuk memimpin ijab kabul petani dengan pejabat Bulog setempat.

Siapa saksi ijab kabul? Bupati Temanggung Bambang Sukarno dan Dandim 0706/Temanggung Letkol Arm Yusuf Setiaji.

Kegiatan 'ijab kabul' dadakan tersebut digagas oleh Mentan Amran Sulaiman untuk mendekatkan hubungan petani dan Bulog agar saling kenal, sehingga Bulog dapat menyerap bawang putih seperti dilakukan pada beras dan jagung dari petani. Saat ini harga bawang putih di tingkat petani di kisaran Rp8.000 per kg, sementara produktivitas mencapai 10 ton per hektar.

"Di sini ada Bulog.... ayo segera ke sini ... Petani yang berteriak harga Rp8.000 juga ke sini, lari pak biar bisa segera ijab kabul dengan Bulog. Dandim dan pak bupati jadi saksinya ya," kata Mentan Amran Sulaiman.

Tak pelak aksi spontan Mentan membuat tergelak para petani dan undangan yang hadir termasuk Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Anggota DPD Denty Eka Widi dan pimpinan Kodam IV Diponegoro.

"Bulog yang beli pak ya ..... kasihan petani harganya hanya delapan ribuan, dan kalau diserap Bulog itu sebagai bukti bahwa negara hadir di tengah petani," kata Mentan.

KNOWN as the minister of energetic and prefer visiting farmland with the farmer Indonesia rather than behind a desk, Andi Amran Sulaiman also often a surprise to enliven the atmosphere as he did after harvest of garlic in Temanggung district of Central Java provice, he referred to himself as 'marriage guardian' for farmer's close relationship with official of the national logistics agency called the Bulog.

Who's witnesses? Temanggung Regent Bambang Sukarno and Temanggung's distric military commander
Lt. Col. Yusuf Setiaji.

The spontaneous action initiated by Minister Sulaiman for farmers and Bulog close relationship to each other, so that Bulog buying the garlic as done on rice and maize from farmers. Currently the price the garlic at farmers' level of 8,000 rupiah per kg, while productivity reached 10 tons per hectare.

"Here there are officials from Bulog .... Let's get here .... The farmers shouted 8,000 rupiah also here, let's run to immediately shaking hands with Bulog officials. Mr commander and regent be a witness," Minister Sulaiman said.

Inevitably spontaneous action of Minister Solomon made the farmers and invitees laughed, including Director General of Horticulture Spudnik Sujono, Central Java Deputy Governor Heru Sudjatmoko, Senator Denty Eka Widi and middle officer of Central Java's Diponegoro military command.

"The Bulog must buy ..... pity the farmers, the price is only eight thousand rupiah, and if the Bulog purchase it as proof that the state is present in the midst of farmers," Minister Sulaiman said.