Mentan Diangkat sebagai `Dosen Tetap` Fakultas Pertanian UMI
Agriculture Minister was Appointed as a Lecturer in Makassar´s Indonesian Muslim University
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Makassar, Sulsel - Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Masrurah Mokhtar mengangkat Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman sebagai 'dosen tetap' Fakultas Pertanian UMI atas komitmennya meletakkan pondasi pengembangan swasembada pangan, dan semangatnya mengubah pola pikir sarjana pertanian tidak sekadar bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Kami menilai Menteri Amran Sulaiman layak diangkat sebagai dosen UMI, karena mampu membuka wawasan mahasiswa tentang peran pertanian sebagai profesi yang menarik," kata Rektor UMI setelah menyerahkan surat pengukuhan pengangkatan sebagai dosen kepada Mentan saat berkunjung ke Fakultas Pertanian UMI pada Jumat (18/11).
Mentan mengapresiasi pengangkatan sebagai dosen, dan berupaya memenuhi kewajiban minimal setengah jam hingga satu jam untuk mengajar di UMI, setiap kali melakukan kunjungan kerja atau ketika mudik ke Makassar.
"Mahasiswa harus diberi semangat bahwa mereka bisa, dan saya memberi bukti bukan janji bahwa usaha dan kerja keras adalah kunci menuju sukses," kata Amran Sulaiman.
Sebelumnya, pada kuliah umum hadapan ratusan mahasiswa UMI, Mentan berpesan agar mahasiswa belajar, belajar, dan belajar meraih cita-cita dan kepada mahasiswa fakultas pertanian dia mengajak mereka untuk 'kembali ke sawah' membangun pertanian nasional.
Mentan meminta mahasiswa UMI mengubah pola pikir dan menjadi generasi bangsa yang bisa bersaing, dan bukan sekadar bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil (PNS) setelah tamat kuliah.
"Buang jauh-jauh pikiran tersebut karena masa depan kalian bukan sekadar menjadi PNS. Banyak yang memilih biarkan gajinya sedikit asalkan jadi PNS. biarpun pegawai honorer yang penting pakai seragam PNS. Itu salah besar.
Lebih baik menciptakan lapangan kerja, karena kemampuan berpikir mahasiswa tentu di atas rata-rata banyak orang," kata Mentan.
Produksi Padi
Mentan Amran menegaskan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan tercatat berhasil meningkatkan produksi padi sebagai tertinggi ketiga dengan peningkatan 419.000 ton, di bawah Provinsi Sumatera Selatan yang meningkat 927.000 ton dan Provinsi Jawa Barat 776.000 ton tapi di atas Provinsi Lampung yang mencapai 405.000 ton, dan Jawa Timur 385.000 ton.
"Saya mengajak mahasiswa UMI berpartisipasi mendukung pengawalan dan pendampingan peningkatan produksi pangan tahun depan. Mendukung 8.610 mahasiswa dari lima universitas di seluruh Indonesia, dan mahasiswa UMI minimal dapat menyokong 35 desa binaan di provinsi ini," kata Mentan pada kuliah umum di UMI.
Menurutnya, produksi padi 2016 ini setara dengan beras 44,3 juta ton dan bila dihitung kebutuhan konsumsi beras 33,7 juta ton, maka neraca beras mencapai surplus 11 juta ton tersimpan di petani, gudang penggilingan, pedagang, industri, gudang Badan Urusan Logistik (Bulog), dan di konsumen.
Sementara produksi jagung 2016 naik hingga 18,11% yang terjadi karena luas panen dan produktivitas meningkat 597.000 ton atau naik 15,77% dibanding 2015. Peningkatan produksi jagung 3,55 juta ton ini memberi nilai tambah ekonomi Rp19,11 triliun, yang merupakan produksi tertinggi selama lima tahun.
Tampak hadir Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan (Balitbangtan) Muhammad Syakir, Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono; Tenaga Ahli Mentan, Sam Herodian; Kepala Puslitbang Perkebunan di Balitbangtan, Fadjry Djufry; dan Kepala Dinas Pertanian Sulsel, Fitriani.
Makassar, South Sulawesi - Rector of Makassar's Indonesian Muslim University (UMI) Prof Mokhtar Masrurah inaugurated Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman as a lecturer in agricultural faculty on its commitment developing national agriculture, and his determination to change the mindset of agriculture graduate who just want to work as civil servants.
"We consider Minister Sulaiman deserves to be a lecturer in agricultural faculty, which seeks to change the mindset of students about potential of agriculture sector as the future of Indonesia," Rector Masrurah Mokhtar said here after gave letter of appointment to Mr Sulaiman.
Minister Sulaiman appreciates the appointment as a lecturer, and seeks to fulfill the obligation at least half an hour to an hour teaching at UMI, whenever a working visit to capital of South Sulawesi province.
"The UMI students should be encouraged that they can achieve their ideals, and I gave proof not promises that effort and hard work is the key to success," he said.
Previously in public lecture front of hundreds UMI students, Mr Sulaiman advised that students should study hard to achieve their ideals, and for students of agricultural faculty he invites them to develop national agricultural potential.
He asked UMI students change the mindset and become a younger generation that is ready to compete, and not just aspire to become civil servants after graduation.
"Throw away those thoughts because your future not just to be a government employee. Today, many are choosing gets a small salary but become civil servants. Though not a permanent employee, which is important to wear a uniform. The attitude is wrong. Better to create jobs rather than looking for work," Minister Sulaiman said.
Rice Production
Minister Sulaiman confirms that South Sulawesi Province managed to increase rice production as the third highest with increased 419,000 tons, below the South Sumatra Province increased 927,000 tons and West Java Province 776,000 tons but above Lampung Province which reached 405,000 tons, and East Java 385,000 tons.
"I asked the UMI students support mentoring increased food production next year. This year 8,610 students from five universities across Indonesia, and students UMI can support agricultural development in 35 villages in the province," he said.
According to him, the production of paddy rice in 2016 equivalent to 44.3 million tons, compared with 33.7 million tonnes of rice needs means surplus 11 million tons by farmers, rice mill warehouse, traders, industrial, warehouse National Logistics Agency, and consumers.
While corn production in 2016 rose to 18.11% because increased harvested area and productivity of 597,000 tons, up 15.77% compared to 2015. The increase in of maize production by 3.55 million tons with economic value added 19.11 trillion, which represents the highest production for five years.
It was attended by Director General of Indonesia´s Agency for Agricultural Research and Development of Agriculture Ministry (IAARD) Muhammad Syakir; Secretary of Agency for Agricultural Extension and Human Resources Development (AAEHRD) Momon Rusmono; expert of minister, Sam Herodian; Director of Indonesian Center for Estate Crops Research and Development (ICECRD) Fadjry Djufry; and Head of South Sulawesi Provincial Agriculture Office, Fitriani.