31 Penumpang Etihad Cedera setelah Dihantam Turbulensi Ekstrim

Extreme Turbulence Leaves Passengers Praying for Their Lives on Etihad Flight to Indonesia

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


31 Penumpang Etihad Cedera setelah Dihantam Turbulensi Ekstrim
Sedikitnya delapan penumpang asal Indonesia dan pramugari asing di pesawat cedera, dan beberapa penumpang menderita patah tulang (Foto2: MailOnline)

REKAMAN video yang mencekam memperlihatkan para penumpang di sebuah pesawat jet komersial terus berdoa dengan menyerukan Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar berulang kali menghadapi turbulensi ekstrim yang menghantam pesawat.

Tiga puluh satu penumpang dan awak pesawat Etihad Airways dari Abu Dhabi mengalami cedera pada Rabu ketika pesawat mereka tiba-tiba dihantam turbulensi ekstrim saat pesawat sudah mendekati Cengkareng, Jakarta.

Dan dalam video yang mengerikan, para penumpang di pesawat terlihat dengan menengadahkan tangan ke atas, terus berdoa mengharapkan keselamatan dari guncangan turbulensi yang berlangsung 45 menit sebelum mendarat di tangan mereka di udara, tampaknya berdoa bahwa mereka bertahan insiden itu sekitar 45 menit sebelum pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Penumpang lain tampak saling berpelukan seraya berdoa setiap kali pesawat terguncang keras.

Sejumlah foto menunjukkan bagaimana turbulensi merusak kabin pesawat. Terlihat makanan berserakan di lantai pantry, bagasi kabin retak dan terbelah dan panel pesawat lepas dari engselnya.

Pesawat dengan nomor penerbangan EY474 dari maskapai penerbangan milik Uni Emirat Arab mengatakan pesawat bertolak dari ibukota Emirati dan kemudian dihantam turbulensi ekstrim.

Pesawat Airbus A330-200 mendarat dengan selamat tetapi sembilan penumpang dan awak kabin dibawa ke rumah sakit setempat karena cedera, kata Etihad.

Tenaga medis langsung menangani 22 penumpang yang cedera di klinik bandara sementara penumpang yang menderita luka ringan diperbolehkan pulang, kata perwakilan Etihad.

Haerul Anwar, juru bicara Bandara Soekarno-Hatta, mengatakan sembilan penumpang mengalami luka parah. Dia menambahkan bahwa para petugas di bandara dan tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang memeriksa kondisi pesawat.

Kepala Biro Infokom Kementerian Perhubungan, Hemi Pamuraharjo mengatakan sedikitnya delapan penumpang asal Indonesia dan pramugari asing di pesawat cedera, dan beberapa penumpang menderita patah tulang.

Sementara pihak maskapai tidak memberikan rincian tentang korban yang cedera, tetapi hanya mengatakan dampak turbulensi cukup merusak sejumlah bagasi kabin yang berada di atas penumpang.

Etihad tidak menjawab pertanyaan tentang berapa jumlah penumpang yang berada dalam pesawat tersebut, seperti dilansir MailOnline.

Sebuah pernyataan dari maskapai menyatakan: 'Etihad Airways penerbangan EY474 dari Abu Dhabi ke Jakarta pada 4 Mei, dengan mengoperasikan Airbus A330-200, mengalami turbulensi yang parah dan tak terduga sekitar 45 menit sebelum mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

'Sebanyak 31 penumpang dan awak terluka. Dua puluh dua boleh pulang dari klinik bandara setelah dirawat oleh paramedis untuk yang menderita luka ringan. Sembilan penumpang lain dan awak kabin dibawa ke rumah sakit setempat.'

'Akibatnya, EY475 penerbangan dari Jakarta ke Abu Dhabi pada 4 Mei dibatalkan. Etihad Airways telah mengirimkan tim dukungan dari markasnya di Abu Dhabi, dan membantu penumpang yang dijadwalkan untuk melakukan perjalanan pada penerbangan ini, dengan melakukan rebooking pada penerbangan alternatif atau menyediakan akomodasi hotel.'

'Penumpang dapat menghubungi Etihad Airways ke contact center global +971 (0) 2 599 0000 atau dapat mengunjungi www.etihad.com untuk informasi lebih lanjut.'

Penumpang di pesawat, yang berbicara kepada situs berita yang berbasis di Jakarta Okezone mengatakan masker oksigen jatuh saat terjadi turbulensi dan penumpang, termasuk para jemaah umroh yang kembali dari Arab Saudi, terluka.

"Itu terjadi ketika saya melakukan shalat," kata penumpang bernama Nenden Nurhaini. 'Pesawat tiba-tiba bergetar begitu cepat. "

Etihad, seperti halnya pesaing utamanya Qatar Airways dan berbasis di Dubai Emirat Arab, telah berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir terutama dengan menarik angkutan penumpang jarak jauh.

Didirikan pada 2003, Etihad memiliki catatan keamanan yang baik dan tahun lalu mengangkut 17,6 juta penumpang.

Etihad juga menguasai saham di beberapa maskapai lainnya, termasuk Air Berlin, Alitalia dan Virgin Australia.

TERRIFYING video footage has emerged of passengers on a packed plane praying and wailing as severe turbulence rocked it from side to side.

Thirty-one passengers and a crew member aboard an Etihad Airways flight from Abu Dhabi were injured on Wednesday when their plane suddenly hit turbulence as it prepared to land in the Indonesian capital, Jakarta.

And in a chilling video, people on board are seen with their hands in the air, seemingly praying that they survive the incident around 45 minutes before it landed at Soekarno Hatta International Airport.

Others are seen holding each other as the plane violently shakes in the air.

Incredible pictures show how the turbulence ruined the cabin. They show food strewn across the galley floor, cracks in the ceiling and panels that have come off their hinges. 

The United Arab Emirates' national airline said flight EY474, which departed from its hub in the Emirati capital, was hit by 'severe and unexpected turbulence'.

The Airbus A330-200 landed safely but nine passengers and a crew member were taken to a local hospital for their injuries, Etihad said.

Paramedics treated the other 22 at the airport's clinic for minor injuries and they were released, the airline said.

Haerul Anwar, a spokesman for the Jakarta airport, described nine of the injuries as serious. He said officials from the airport and Indonesia's National Transportation Safety Committee were inspecting the plane.

Indonesian Transportation Ministry spokesman Hemi Pamuraharjo said at least eight Indonesian passengers and a foreign flight attendant on board were hurt, with several suffering broken bones.

The airline did not provide details on the severity of the injuries, but said the turbulence was severe enough that it damaged cabin storage bins.

Etihad did not immediately answer questions about how many passengers were on board.

A statement from the airline reads: 'Etihad Airways flight EY474 from Abu Dhabi to Jakarta on 4 May, operated by an Airbus A330-200 aircraft, encountered severe and unexpected turbulence about 45 minutes prior to arrival at Soekarno Hatta International Airport.

'A total of 31 passengers and crew were injured. Twenty two have been released from the airport clinic after being treated by paramedics for minor injuries. Nine other passengers and a crew member were taken to a local hospital.

'As a result, flight EY475 from Jakarta to Abu Dhabi on May 4 has been cancelled. Etihad Airways has sent a support team from its home base in Abu Dhabi, and is assisting passengers scheduled to travel on this flight, by rebooking them on alternate flights or providing hotel accommodation.

'Passengers can contact Etihad Airways’ global contact centre on +971 (0) 2 599 0000 or can visit www.etihad.com for more information.'

Passengers onboard who spoke to Jakarta-based news website Okezone said oxygen masks tumbled out in the turbulence and passengers, including Muslim pilgrims returning from Saudi Arabia, were hurt.

'It happened when I was performing pray,' passenger Nenden Nurhaini told the website. 'The plane suddenly began to shake so fast.'

Etihad, like its older Gulf rivals Qatar Airways and Dubai-based Emirates, has grown rapidly in recent years primarily by attracting long-haul transit passengers.

Founded in 2003, it has a good safety record and last year carried 17.6 million passengers.

It holds stakes in several other airlines, including Air Berlin, Alitalia and Virgin Australia.