Rahasia Internet Google Ungkap Pusat Datanya
Google Allows First Ever Look At the Data Center
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
PUSAT data Gogle terentang dari sebuah gudang di Iowa hingga pabrik kertas yang dimodifikasi di Finlandia.
Bangunan milik Google sangat besar, sehingga teknisi harus memakai sepeda untuk menjangkau seluruhnya.
Dari kunjungan singkat pada fasilitas di North Carolina terungkap adanya Stormtrooper sebagai ´petugas keamanan´.
Google mengungkap rahasia di balik pusat datanya di seluruh dunia, yang menjadi kekuatan layanannya, seperti dikutip Daily Mail.
Mereka ungkap labirin rumit bagaimana jaringan layanannya memproses permintaan ´pencarian´ di jagat maya, bagaimana YouTube memutar video klip dan mendistribusikan email bagi jutaan orang ke seluruh dunia.
Dengan ratusan ribu server, kabel warna-warni dan sepeda teknisi untuk menjangkau dengan cepat, jangkauannya membentang dari pabrik kertas di Finlandia hingga pusat server di Iowa.
"Sangat sedikit orang yang berkunjung di pusat data Google, alasan utama kami: prioritas utama kami adalah privacy dan keamanan data, dan kami berupaya keras melindunginya, dijaga dengan pengamanan ketat," kata pihak Google.
"Sementara kami menyebar banyak desain dan pelatihan terbaik, dan kami mempublikasikan efisiensi data sejak 2008, maka hanya segelintir karyawan yang mendapat akses ke pusat data.
"Hari ini, untuk pertama kalinya, Anda dapat melihat pusat data kami untuk mendapat kunjungan virtual.
"Tempat kehidupan internet, kecanggihan kami direkam oleh fotografer Connie Zhu, penampilan kami yang tidak pernah dilihat sebelumnya, pekerja dan pusat data membuat Google terus bekerja."
Foto-foto ini berasal dari delapan pusat
data Google Inc. yang tiada henti bekerja di Amerika Serikat, Finlandia dan Belgia.
Google juga membangun pusat data di Hong Kong, Taiwan, Singapura dan Chili.
Virtual tour dari North Carolina data center juga akan tersedia melalui layanan ini Google ´Street View´, yang biasanya digunakan untuk melihat foto-foto lingkungan di seluruh dunia.
Akses fotografi ke pusat data Google bertepatan dengan terbitnya sebuah artikel majalah Wired tentang bagaimana perusahaan membangun dan mengoperasikannya.
Artikel ini ditulis oleh Steven Levy, jurnalis yang dipercaya Google saat menulis ´In The Plex´, buku yang diterbitkan tahun lalu bertutur tentang filosofi dan evolusi perusahaan.
Pusat data merupakan pusat syaraf Google, meskipun tidak satu pun berada dekat kantor pusat di Mountain View, California.
Google yang berkembang dari akarnya melalui garasi di Silicon Valley, pendiri perusahaan Larry Page dan Sergey Brin bekerja bersama insinyur lain untuk mengembangkan sistem penghubung melalui server yang hemat biaya untuk mewujudkan ambisi mereka untuk memberikan digital roadmap seluruh informasi ke seluruh dunia.
Awalnya, Google hanya ingin membuat komputasi untuk mengindeks semua situs di internet dan memberi respons cepat untuk permintaan pencarian. Seperti halnya tentakel, Google memperluas usahanya dengan terus menambah komputer untuk aneka kebutuhan seperti menyimpan video, foto, email dan informasi penting bagi pengguna.
Google mengumpulkan data lebih dari satu miliar orang yang menggunakan jasanya sehingga perusahaan kerap menjadi sasaran komplain privasi di seluruh dunia.
Google membutuhkan banyak komputer dan mengubah perusahaan menjadi konsumen listrik yang besar, meskipun manajemen mengaku terus mencari cara untuk mengurangi konsumsi listrik demi kepentingan lingkungan dan efisiensi perusahaan.
DATA centres range from vast warehouses in Iowa to a converted paper mill in Finland.
Buildings are so large Google even provides bicycles for engineers to get around them.
Street View tour of North Carolina facility reveals Stormtrooper standing guard.
Google has given a rare glimpse inside the vast data centres around the globe that power its services, as quoted Daily Mail.
They reveal an intricate maze of computers that process Internet search requests, show YouTube video clips and distribute email for millions of people.
With hundreds of thousands of servers, colourful cables and even bicycles so engineers can get around quickly, they range from a converted paper mill in Finland to custom made server farms in Iowa.
´Very few people have stepped inside Google’s data centers, and for good reason: our first priority is the privacy and security of your data, and we go to great lengths to protect it, keeping our sites under close guard,´ the firm said.
´While we’ve shared many of our designs and best practices, and we’ve been publishing our efficiency data since 2008, only a small set of employees have access to the server floor itself.
´Today, for the first time, you can see inside our data centers and pay them a virtual visit.
´On Where the Internet lives, our new site featuring beautiful photographs by Connie Zhou, you’ll get a never-before-seen look at the technology, the people and the places that keep Google running.´
The site features photos from inside some of the eight data centers that Google Inc. already has running in the U.S., Finland and Belgium.
Virtual tours of a North Carolina data center also will be available through Google´s ´Street View´ service, which is usually used to view photos of neighborhoods around the world.
The photographic access to Google´s data centers coincides with the publication of a Wired magazine article about how the company builds and operates them.
The article is written by Steven Levy, a journalist who won Google´s trust while writing ´In The Plex,´ a book published last year about the company´s philosophy and evolution.
The data centers represent Google´s nerve center, although none are located near the company´s headquarters in Mountain View, Calif.
As Google blossomed from its roots in a Silicon Valley garage, company co-founders Larry Page and Sergey Brin worked with other engineers to develop a system to connect low-cost computer servers in a way that would help them realize their ambition to provide a digital roadmap to all of the world´s information.
Initially, Google just wanted enough computing power to index all the websites on the Internet and deliver quick responses to search requests. As Google´s tentacles extended into other markets, the company had to keep adding more computers to store videos, photos, email and information about their users´ preferences.
The insights that Google gathers about the more than 1 billion people that use its services has made the company a frequent target of privacy complaints around the world.
Google´s need for so many computers has turned the company a major electricity user, although management says it´s constantly looking for ways to reduce power consumption to protect the environment and lower its expenses.
