Hidup Miskin, Amran Sulaiman Tidak Biasa Pakai Cincin, Jam Tangan, Kalung

Amran Sulaiman, Indonesian Agriculture Minister Who Look Modest



LAZIMNYA seorang pria sukses tampak dari pakaian dan sejumlah asesoris yang melekat di tubuhnya seperti jam tangan mahal, kalung emas, cincin berlian sebagai lambang status.

Ternyata 'identitas' pria sukses tidak tampak pada Amran Sulaiman yang memilih tampil sederhana tanpa asesoris layaknya pria kosmopolitan. Padahal pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan pada 27 April 1968 adalah pengusaha sukses di Makassar sebelum dipilih Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertanian RI, adalah pengusaha sukses dengan omset miliaran rupiah.

Kesederhanaan itu terungkap ketika Amran Sulaiman mendapat cenderamata dari Bupati Sragen, Agus Faturrachman berupa cincin batu akik yang berasal dari fosil tumbuhan di situs purbakala Sangiran. Tentu saja hal itu mengundang decak kagum yang hadir pada panen raya beras perdana 2015 di Kabupaten Sragen di tengah maraknya demam batu akik akhir-akhir ini.

"Terima kasih atas perhatian dari bapak bupati yang memberi cenderamata batu akik ini, namun mohon maaf apabila saya memilih menyimpannya karena terlalu lama hidup miskin sehingga tidak terbiasa memakai cincin termasuk jam tangan maupun kalung," kata Amran Sulaiman usai panen beras di Sragen.

Selanjutnya, Amran Sulaiman kembali pada tujuan utama kunjungan kerja di Kabupaten Sragen untuk mendukung pembangunan pertanian dan menyerahkan bantuan alat mesin pertanian dan irigasi kepada para petani setempat untuk mencapai target swasembada pangan tiga tahun mendatang. (Foto2: B2B/M. Achsan Atjo)

COMMONLY a successful man looks of clothes and some accessories such as expensive watches, gold necklaces, diamond rings as a symbol of status.

It turned out the identity of a successful man is not seen in Amran Sulaiman who choose to perform modest without accessories like a cosmopolitan man. In fact man is born Bone, South Sulawesi province on April 27, 1968 was a successful businessman in Makassar before been selected President Joko Widodo as Agriculture Minister, is a successful entrepreneur with a turnover billions of rupiahs.

Simplicity was revealed when Mr Sulaiman got souvenirs from Sragen Regent, Agus Faturrachman an agate ring are derived from plant fossils in Sangiran archaeological sites. Of course it makes shocked participants and invitees at the prime 2015 rice harvest in Tangkil village, Sragen sub-district on last week.

"Thank you for the attention of Mr. regents who gave agate ring, but apologize if I choose to keep it, because I was poor so not used to wearing a ring including watches and necklaces," Mr Sulaiman said after the rice harvest in Sragen.

Furthermore, Mr Sulaiman back to main objective the working visit in Sragen regency to support agricultural development and deliver aid agricultural machinery and irrigation for local farmers to achieve food self-sufficiency next three years. (Pictures of B2B/M. Achsan Atjo)