TNI Raih Rekor MURI, Buat 10,3 Juta Lubang Biopori

Indonesian Military Won a Record as the Largest Maker of Water Catchments



TENTARA Nasional Indonesia (TNI) mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) atas prestasinya mencanangkan pembuatan 10.311.981 lubang resapan biopori (LRB) yang dimulai awal Agustus 2014 pada lahan milik TNI di seluruh Indonesia. Panglima TNI Moeldoko mencanangkan untuk melanjutkan pembuatan LBP meskipun telah melampaui target untuk mengatasi dampak banjir.

Moeldoko mengatakan, pembuatan lubang biopori ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan lahan, khususnya dalam fungsi biopori sebagai tempat peresapan air tanah. Ia yakin kegiatan yang tidak hanya dilakukan di dalam lingkungan TNI tersebut dapat mengurangi permasalahan perubahan iklim.

Satuan TNI yang terbanyak membuat LRB adalah Kodam III/Siliwangi sebanyak 1.346.000 LRB, Kodam VII/Wirabhuana 1.304.190 LRB, Koopsau II Makassar 1.061.941 LRB, Kodam IX/Udayana 1.046.415 LRB, Kodam I/Bukit Barisan 999.900 LRB dan Kodam IV/Diponegoro 957.409 LRB." (Foto2: B2B/Mya & Puspen TNI)

INDONESIAN Military (TNI) was awarded the Indonesian Record Museum (MURI) for its achievement makes 10,311,981 water catchments or biopori to reduce the impacts of floods that began in August 2014 at the beginning of the military land across Indonesia. TNI Commander, General Moeldoko launched
continuation of these activities though have exceeded the target.

Moeldoko said biopori hole is an effort to preserve the land, especially as a water catchment. He believes the activities carried out in the military land can reduce the problem of climate change.

The largest military unit make the biopori holes Regional Military Command III/Siliwangi total 1.346,000, Regional Military Command VII/Wirabhuana 1,304,190, Indonesian Air Force Operations Command II in Makassar 1,061,941, Regional Military Command IX/Udayana 1,046,415, Regional Military Command I/Bukit Barisan 999,900 and Regional Military Command IV/Diponegoro 957,409 LRB." (Photos: B2B/Mya & Indonesian Military PR)