Amran Sulaiman: "Kelak Indonesia yang Beri Makan Asia"

Indonesian Agriculture Minister Declared Imported Rice as Unclean Foods



HAMPIR seribu dari 5.582 orang penyuluh pertanian lapangan (PPL) di seluruh Jawa Tengah berkumpul di Taman Budaya Surakarta, Solo, Jawa Tengah pada Rabu, sebagai ajang pelatihan dan pengembangan motivasi untuk mewujudkan target Kementerian Pertanian RI mencapai swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.

"Jangan wariskan kebiasaan buruk impor pangan kepada anak cucu kita. Mari kita bangun pertanian Indonesia. Tinggalkan kebiasaan impor, kelak saatnya tiba kita yang memberi makan Asia. Beras impor haram untuk kita telan, karena potensi pertanian Indonesia sangat besar," kata Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman di hadapan PPL se Jawa Tengah.

Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan kegeramannya pada para pengoplos pupuk yang menyelewengkan pupuk subsidi untuk petani demi mencari laba melalui jalan pintas. "Sudah saatnya pengoplos diberi hukuman setimpal seperti halnya koruptor. Kalau perlu hukuman mati, karena mengkhianati cita-cita bangsa." (Foto2: B2B/M. Achsan Atjo)

NEARLY a thousand of the 5,582 agricultural extension workers across Central Java gathered at Surakarta Cultural Hall in Central Java`s Solo City, recently, as a forum of training and development motivation to achieve the target of Indonesian Agriculture Ministry achieve food self- sufficiency within the next three years.

"Do not bequeath bad habits food imports to of our grandchildren. Let's build Indonesian agriculture. Leave the import habit, later the time comes we are feeding Asia. Rice imports forbidden to swallow, because the Indonesian agricultural potential is enormous," ous," said Agriculture Minister, Amran Sulaiman.

While Central Java Governor, Ganjar Pranowo reveals fury to the criminals who distort fertilizer subsidy. "It is time that they be sent to prison just as corrupt. If necessary the death penalty, for betraying the ideals of the nation." (Pictures of B2B/M. Achsan Atjo)