Mentan Suswono Dorong Kemajuan Pertanian Lampung

Indonesian Agriculture Minister Visited Lampung Province



PEMERINTAH RI melalui Kementerian Pertanian mendorong para petani di seluruh Indonesia untuk mengolah hasil produksinya agar nilai tambahnya meningkat, dan daya saing hasil pertanian melalui pengembangan Unit Pengolahan Hortikultura (UPH) dan Rumah Sentra Kemasan (RSK).

"Saya menyambut baik upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian yang didukung Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, terlebih karena kita akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015," kata Menteri Pertanian Suswono saat meresmikan UPH dan RSK pertanian di di Desa Wates Way Ray, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Rabu.

Suswono mengingatkan, masih ada waktu sekitar tahun sebelum berlakunya perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 (MEA) pada 31 Desember 2015, yang harus diantisipasi sejak dini agar produksi pertanian Indonesia mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional. "Satu-satunya yang bisa menyelamatkan kita adalah bagaimana agar produk kita punya daya saing. Caranya? Ya dengan mengolah hasil pertanian untuk kemudian menjualnya dan bukan menjual hasil tani dalam keadaan mentah, karena yang akan untung adalah pembelinya yang akan mengolahnya lagi dengan keuntungan lebih tinggi." (Foto2: B2B/Mya)

THE INDONESIAN government through the agriculture ministry encouraging farmers to cultivate their products in order to increase its value added and competitiveness through Horticulture Processing Unit (UPH) and Home Center Packaging ((RSK).

"I warmly welcome to increase the value added and competitiveness of agricultural products are supported by the Directorate General of Processing and Marketing of Agricultural Products, especially addressing the ASEAN Economic Community in 2015," Indonesian Agricuture Minister, Suswono said while inaugurated UPH and RSK in Padang Cermin subdistrict, Pesawaran district, Lampung province.

Suswono warned, there is still time before the free trade in Southeast Asia region through the 2015 ASEAN Economic Community (AEC) applies per December 31, 2015, which should be anticipated early on, so that agricultural production can compete in the Indonesian domestic and international markets. "The only thing that can save us is how to have a competitive product. How? Yes by processing agricultural products before selling it, if the raw product that will benefit the buyers, who then process again to get a higher profit." (Photos: B2B/Mya)