Prancis Batasi Minyak Sawit untuk Biofuel, RI dan Malaysia Meradang
France to Restrict Use of Palm Oil in Biofuels - Minister

Editor : Ismail Gani
Translator : Dhelia Gani
Jum'at, 07 Juli 2017
Foto: MailOnline

PRANCIS akan menempuh sejumlah langkah untuk membatasi penggunaan minyak sawit dalam memproduksi biofuel demi mengurangi penebangan hutan di negara asalnya, kata Menteri Lingkungan Prancis Nicolas Hulot pada Kamis.

Prancis telah menentang penggunaan minyak kelapa sawit sejak lama. Beberapa undang-undang telah diajukan ke parlemen sejak 2012 yang mengusulkan pajak khusus untuk penggunaan minyak sawit dalam makanan, dengan alasan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh perkebunan kelapa sawit.

Indonesia dan Malaysia, dua produsen minyak sawit terbesar di dunia, menentang pengenaan pajak tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu diskriminatif dan melanggar peraturan perdagangan internasional.

"Kami akan menutup peluang yang memberi peluang penggunaan minyak sawit untuk biofuel," kata Hulot dalam presentasi rencana yang lebih luas mengenai perang melawan perubahan iklim.

Dia tidak merinci langkah-langkah yang telah dipertimbangkan namun mengatakan bahwa dia ingin menghentikan "penggundulan hutan" di Prancis, dengan menyebutkan produksi kedelai dan kelapa sawit yang tidak berkelanjutan di negara-negara produsen.

Hulot juga mengkritik impor beberapa produk kaya protein yang digunakan dalam pakan ternak, dengan mengatakan bahwa ia ingin menghentikan ternak Prancis menjadi bergantung pada produk dari Brazil yang diproduksi dengan cara-cara yang merusak hutan hujan Amazon.

"Semua ini adalah ketidakpercayaan yang ingin saya hentikan," katanya.

Hulot tidak menyebutkan produknya, tapi kedelai adalah tanaman kaya protein dari Brasil yang sering digunakan menjadi pakan ternak di Prancis.

Avril, produsen biodiesel terbesar di Eropa, menyambut baik penegasan Hulot. Perusahaan tersebut menggunakan rapeseed Prancis sebagai bahan baku utama untuk biodiesel, dalam proses yang membuat pakan ternak sebagai produk sejenis yang dikenal dengan rapemeal.

"Kelompok usaha Avril mendukung semua inisiatif yang mendukung biofuel yang menyediakan protein untuk pakan ternak dan pelarangan ... biofuel yang dibuat dari minyak sawit," kata Chief Executive Avril Jean-Philippe Puig kepada Reuters melalui email seperti dilansir MailOnline.

Dia mengatakan tindakan apapun tidak hanya berlaku di Prancis namun harus meluas di seluruh Eropa.

Avril telah mengurangi produksi biodiesel beberapa kali di masa lalu, dengan alasan persaingan dari impor lebih murah yang menggunakan minyak sawit sebagai salah satu masalah utama.

Impor biodiesel Perancis, dengan kandungan minyak sawit, meningkat menjadi lebih dari 1,1 juta ton pada 2016 dari sebelumnya hanya 300.000 ton pada 2010, kata Avril.

Produsen biodiesel Eropa mengatakan bahwa rapemeal menawarkan alternatif pengganti kedelai impor, yang terutama berasal dari Argentina dan Brasil.

Biofuel berbasis tanaman telah menghadapi kritik yang meningkat di Eropa. Lawan mengatakan beberapa tanaman ditanam di perkebunan yang menyebabkan deforestasi. Mereka juga mengatakan bahan baku, seperti gula atau biji-bijian, harus digunakan untuk makanan dan bukan untuk memproduksi bahan bakar minyak.


FRANCE will take steps to restrict the use of palm oil in producing biofuels in order to reduce deforestation in the countries of origin, French Environment Minister Nicolas Hulot said on Thursday.

France has opposed other uses of palm oil in the past. Several bills have been presented to parliament since 2012 proposing a special tax on its use in food, citing environmental damage caused by plantations.

Indonesia and Malaysia, the world´s two largest palm oil producers, opposed such a tax, saying it was discriminatory and broke international trade rules.

"We will close a window that offered the possibility for using palm oil in biofuels," Hulot said during a presentation of a wider plan on the fight against climate change.

He did not detail measures envisaged but said he wanted to stop "imported deforestation" in France, citing unsustainable soybean and palm oil production in the countries of origin.

Hulot also criticised the import of some protein-rich products used in animal feed, saying he wanted to stop French livestock becoming reliant on products from Brazil that were produced in ways that damaged the Amazon rainforest.

"It is all this incoherence that I want to stop," he said.

Hulot did not name the products, but soybeans are a protein-rich crop from Brazil often used in animal feed in France.

Avril, Europe´s largest biodiesel producer, welcomed Hulot´s comments. The company uses French rapeseed as its main feedstock for biodiesel, in a process that makes animal feed as co-product known as rapemeal.

"Avril group supports all initiatives favouring biofuels that provide protein for animal feed and the banning ... of biofuels made from palm oil," Avril Chief Executive Jean-Philippe Puig told Reuters by email.

He said any action should not be limited to France but should be taken at a European level.

Avril has reduced output of biodiesel several times in the past, citing competition from cheaper imports that use palm oil as one of the main problems.

French imports of biodiesel, which often contain palm oil, rose to more than 1.1 million tonnes in 2016 from less than 300,000 tonnes in 2010, Avril said.

European biodiesel producers say rapemeal offers an alternative to imported soybeans, which mainly originate from Argentina and Brazil.

Crop-based biofuels have faced mounting criticism in Europe. Opponents say some crops are grown on plantations that cause deforestation. They also say the feedstock, such as sugar or grains, should be used to feed people not make fuel.

TERKAIT - RELATED