Penangkapan 10 Tersangka Makar Disorot Dunia
Indonesian Police: Treason Suspects Planned to Incite Chaos

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Sabtu, 03 Desember 2016
Rachmawati Soekarnoputri (kiri) adik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut ditangkap dan aksi unjuk rasa damai di Jakarta pada Jumat (kanan) Foto2: MailOnline

KEPOLISIAN RI (Polri) menangkap 10 orang termasuk beberapa sosok ternama dan ditetapkan sebagai tersangka tindakan makar dan kejahatan lainnya, Polri menyatakan mereka berniat memanfaatkan unjuk rasa damai di Jakarta pada Jumat untuk menimbulkan kekacauan dan menggulingkan pemerintah yang sah.

Unjuk rasa damai oleh umat Muslim terhadap Gubernur DKI nonaktif penganut Kristen, Basuki Tjahaja Purnama menarik sekitar 200.000 memadati lapangan Monas dan sekitarnya yang berakhir damai. Gubernur Basuki yang akrab disapa Ahok merupakan wakil gubernur saat Joko Widodo menjabat Gubernur DKI Jakarta, ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama, sebagai tindak pidana di negara mayoritas Muslim.

Polisi melakukan penangkapan di rumah para tersangka dan di sebuah hotel pada Jumat dini hari sebelum unjuk rasa dimulai, dan polisi mengatakan telah melakukan penyelidikan terhadap mereka selama tiga pekan terakhir.

Delapan orang ditangkap karena dugaan makar termasuk Rachmawati, putri Presiden RI pertama Soekarno dan adik mantan Presiden Megawati Soekarnoputri; Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein; dan musisi Ahmad Dani.

Dua orang ditangkap karena diduda melakukan pelanggaran terhadap UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Mereka berniat menghasut rakyat untuk menggulingkan pemerintah yang sah menggunakan unjuk rasa damai hari ini," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar. "Mereka berencana untuk merebut gedung parlemen."

Polisi tidak mengomentari seberapa luas atau kekuatan dari rencana makar tersebut. Polri dan TNI mengerahkan kekuatan besar untuk mengawal unjuk rasa damai pada Jumat.

Banyak dari mereka yang ditangkap dikenal sebagai pengkritik Jokowi, yang mengalahkan kandidat kuat berlatar belakang militer pada Pemilu 2014 untuk menjadi presiden.

Jokowi mengatakan unjuk rasa 4 November terhadap Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang berubah menjadi kekerasan adalah ulah dari aktor-aktor politik yang berniat memanfaatkan situasi. Namun Jokowi tidak menyebutkan nama tokoh yang dituding terlibat.

Boy Rafli mengatakan salah satu tujuan kelompok tersebut adalah untuk mengembalikan konstitusi asli Indonesia, yang ingin mengembalikan pemilihan Presiden dipilih oleh DPR, dan bukan dari pemilihan umum seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.


INDONESIAN police arrested 10 people including prominent citizens for suspected treason and other crimes and said they were planning to use a mass protest in the capital on Friday to cause chaos and overthrow the government.

The second major protest by conservative Muslims against the minority Christian governor of Jakarta drew some 200,000 people to the city's streets and ended peacefully. The governor, an ally of President Joko "Jokowi" Widodo, is being prosecuted for blasphemy, a criminal offense in predominantly Muslim Indonesia.

Police made the arrests at homes and a hotel on Friday before the protest began and said they had stepped up their investigation of the group over the past three weeks.

The eight arrested for alleged treason include Rachmawati, the daughter of Indonesia's founding president and the younger sister of former President Megawati Sukarnoputri; retired army Gen. Kivlan Zein; and musician-turned-politician Ahmad Dani.

Two people were arrested for suspected breaches of the electronic information and transactions law.

"They intended to incite people to overthrow the legitimate government using today's mass rally," said National Police spokesman Boy Rafli Amar. "They planned to seize the Parliament building."

Police did not comment on how extensive or sophisticated the plot was. There was a heavy police and military presence in Jakarta for Friday's protest.

Many of those arrested are known as critics of Jokowi, who defeated a candidate from the political establishment in a 2014 election to become president.

Jokowi had said a Nov. 4 protest against Gov. Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama that turned violent was the result of political actors taking advantage of the situation. He didn't name anyone.

Amar said one of the group's aims was to restore Indonesia's original constitution, which provided for the president to be elected by Parliament, rather than a national poll.

TERKAIT - RELATED