Valentine`s Day Rusak Moral Bangsa, kata Menteri Agama RI
Indonesian Govt Against Valentine`s Day Celebrations

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Sabtu, 14 Februari 2015
Menteri Agama RI, Lukman Saifuddin membuka rapat kerja International Muslim Women Union di Universitas Islam Asafiiyah Pondok Gede Bekasi, dan bersama mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Hj Tuty Alawiyah (insert) Foto2: B2B/Gusmiati Waris

Bekasi (B2B) - Menteri Agama Lukman Saifuddin mengingatkan umat Islam agar tidak merayakan hari kasih sayang atau Valentine´s Day yang biasa diperingati setiap 14 Februari.

"Mengikuti fenomena hari kasih sayang atau Valentine Day dapat merusak moral bangsa," kata Lukman saat menghadiri pembukaan rapat kerja International Muslim Women Union di Universitas Islam Asafiiyah Pondok Gede Bekasi, Sabtu.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, ada yang perlu digarisbawahi dalam memaknai hari Valentine.

"Hakikat hari kasih sayang, seperti seorang anak yang mengungkapkan kasih sayang kepada orang tua. Selain itu yang dapat merusak moral, misalnya dengan cara hura-hura apalagi menyimpang dari norma agama, kita haramkan," katanya.

Lebih lanjut Lukman menjelaskan, dalam Islam tidak ada hari-hari tertentu untuk mencurahkan kasih sayang. Dalam Islam, umat harus bisa melakukan hal terindah untuk keluarga, orang tua, juga sesama setiap hari.

"Karena dalam ajaran Islam tak mengenal waktu untuk mencurahkan kasih sayang, maka penetapan 14 Februari sebagai hari kasih sayang tidak boleh diikuti, bahkan harus diwaspadai dari kemungkinan diselipkannya ajaran-ajaran tertentu yang bertentangan dengan agama," katanya.


Bekasi, West Java (B2B) - The Indonesian Religious Affairs Minister, Lukman Hakim Saifuddin reminded Muslims in the country to not celebrate Valentine´s Day on Saturday.

"Commemorating what supposedly marks the day of love, Valentine´s Day, could harm national morality," he said at the opened of a working meeting of the International Muslim Women´s Union at Asafi-iyah University in Pondok Gede, Bekasi district of West Java.

"Celebrating the day by attending parties, especially ones that violate religious norms, has the potential to harm morality. So we declare the celebration as forbidden (haram, or not allowed by religion)," Saifuddin emphasized.

The minister explained that in Islam, there is no specific day to celebrate love, adding that Islam calls on all Muslims to give the most beautiful thing to their parents, families and fellow human beings every day.

The minister explained that in Islam, there is no specific day to celebrate love, adding that Islam calls on all Muslims to give the most beautiful thing to their parents, families and fellow human beings every day.

"Islamic teachings recognize no specific date to express love. So the declaration of February 14 as the day of love must not be heeded. It must, instead, be monitored closely to see whether it spreads teachings that go against religion," he remarked.

TERKAIT - RELATED